Petani Grobogan Hanya Bisa Menangis Mengetahui Uang Rp 165 Juta Miliknya Hilang di KUD

  • Bagikan
Sujinah, seorang petani Grobogan saat menangih uangnya di KUD Plongkowati Barat. (Kompas).

Mediatani – Tangis seorang petani asal Desa Rajek, Grobogan, Sujinah pecah ketika mengetahui ia tak dapat mencairkan uang sebesar Rp 165 juta milikinya yang ditabung di Koperasi Unit Desa ( KUD) Plongkowati Barat, Desa Bugel, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

Berdasarkan informasi yang diketahui, penyebabnya karena ada beberapa oknum mantan pegawai KUD yang menggelapkan uang nasabah. Ia mengatakan saat ini mereka masih dicari keberadaannya.

Sujinah mengaku kesal karena selama ini ia selalu saja pulang tanpa membawa apa-apa padahal sudah kesekian kalinya berupaya menagih serta mengklarifikasi kepada pengurus di KUD.

Sujinah mengaku telah menabung simpanan berjangka di KUD Plongkowati Barat sejak Oktober 2019. Total saldo yang dimilikinya saat ini sebanyak Rp 165 juta.

Kedatangan Sujinah ke KUD kali ini Sujinah didampingi suami serta beberapa saudaranya dengan harapan pihak KUD dapat mengembalikan uangnya. Namun, masih saja uang yang ditabungnya tak dapat ia terima.

“Ini kan uang saya sendiri, kenapa saya tidak bisa ambil. Kalau memang ada masalah, harusnya KUD bisa mengganti uang saya. Bukannya dengan mengganti bunga per bulannya. Ini saya nagih sudah setahun ini,” ungkap Sujinah kesal.

Menurutnya pihak KUD selalu saja memberikan alasan yang tidak masuk akal. Padahal, uang yang ditabungnya sebanyak Rp 165 juta itu sudah dibutuhkannya untuk membayar utang dan membeli tanah.

“Uang itu mau saya pakai untuk keperluan bayar utang serta membeli tanah. Pengurus bilang jika KUD sedang bermasalah, saya bingung bagaimana ini,” tutur wanita berusia 50 tahunan itu dilansir dari Kompas.com, Selasa (24/11/2020).

Salah seorang kerabat yang juga datang bersama Sujinah menyebut ada beberapa orang yang mengalami nasib sial seperti Sujinah. Mereka semua juga sudah berulang kali mempertanyakan hal itu sekaligus menagih uangnya kepada KUD Plongkowati Barat.

“Setahu saya ada enam orang yang juga tidak bisa mengambil uang tabungannya di KUD seperti bulek saya. Jumlah nominalnya per orang puluhan juta. Tapi Kami selalu saja mendapat jawaban yang tak pasti,” sambung Mustakim.

Pengurus KUD Plongkowati Barat, Supardi mengatkan bukan hanya Sujinah yang mengalaminya karena masih ada 10 orang nasabah KUD yang juga tak bisa mengambil uang ditabungnya. Ia memperkirakan, utang KUD Plongkowati Barat ke nasabah saat ini sekitar Rp 800 juta.

“Sudah diaudit dan dugaannya ada beberapa oknum pegawai KUD Plongkowati Barat yang menggelapkan uang nasabah. Kerugian kami miliaran rupiah. Rencananya kami akan lapor ke pihak kepolisian. Untuk nasabah kami ada seratusan dan yang alami nasib seperti Bu Sujinah ada sepuluh orang,” terang Supardi.

Supardi mengatakan untuk saat ini sudah ada Tim Penyelamat yang terdiri dari para pengurus baru yang merupakan tokoh masyarakat di Desa Bugel. Tim tersebut dibentuk melalui Rapat Anggota Tahunan (RAT) KUD Plongkowati Barat dibentuklah

“Untuk sementara hanya bisa diusahakan ganti bunga per bulan. Untuk rencana jual aset kami masih bingung juga karena ada aset senilai Rp 2 miliar juga dijaminkan di Bank dan masih kurang Rp 800 juta,”ungkap Supardi.

Supardi mengungkapkan jika dengan kondisi ini KUD Plongkowati Barat menjadi kolaps karena dikorupsi oleh para oknum pengurus lama, maka akan segera mereka laporkan.

  • Bagikan