Kelengkeng termasuk buah yang banyak terdapat di Indonesia. Pada dasarnya, buah kelengkeng ini terdiri dari dua varian, yakni kelengkeng dataran rendah serta kelengkeng dataran tinggi. Varian kelengkeng dataran tinggi merupakan jenis kelengkeng yang banyak dijumpai di Indonesia, sedangkan kelengkeng dataran rendah bisa anda temukan di Thailand dan Vietnam. Di Indonesia itu sendiri, banyak petani kelengkeng sukses yang berhasil mengembangkan budidayanya. Budidaya buah kelengkeng sebenarnya mudah untuk dilakukan.
Dalam membudidayakan kelengkeng, anda perlu untuk mengetahui syarat tumbuh tanaman kelengkeng tersebut. Adapun syarat tumbuhnya ialah bergantung pada lahan yang akan ditanami. Kelengkeng dapat tumbuh dengan baik pada tanah yang subur, gembur, serta sudah dicampur dengan berbagai tambahan pupus kompos. Buah kelengkeng ini sangat cocok di tanam pada iklim dan curah hujan yang baik. Pada saat pemeliharaannya, anda lakukan penyiraman tanaman sebanyak dua kali sehari. Musim panen buah kelengkeng terjadi pada awal bulan Januari-Febuari. Masa panen buah kelengkeng ini, buahnya tak dapat diperam tetapi matang di pohonnya.
Petani Kelengkeng Sukses di Bandungan
Isto Suwarno ialah seorang petani inspiratif yang sukses membudidayakan buah kelengkeng. Petani kelengkeng sukses ini lahir di sentra kelengkeng, Bandungan, Ambarawa. Isto Suwarno menjadi pembudidaya terkenal dari Prambanan, Klaten, Jawa Tengah yang menjadi inspirasi petani lainnya. Tiap harinya banyak orang yang berkunjung ke kebunnya, Telaga Nursery. Tak hanya berbudidaya berbagai tanaman buah, Isto ternyata juga menjadikan kebunnya menjadi destinasi wisata. Pada tahun 2004, dengan bekal uang tabungan serta pinjaman, Isto pergi ke Thailand untuk membeli bibit sekaligus mempelajari teknik bertani di sana.
Ketika pulang, Isto membawa 100 bibit kelengkeng terbaik untuk ia kembangkan di Indonesia. Yakin akan usaha kelengkeng yang cerah, Isto menyewa lahan seluas 9.000 m² di wilayah Prambanan sebagai tempat budidayanya. Telaga Nursery juga digunakan Isto untuk memberi pelatihan membudidayakan buah kelengkeng. Banyak pula mahasiswa pertanian yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang praktik kerja lapangan (magang) di kebunnya. Tiap bulannya, Telaga Nursery mampu membudidayakan sampai 3.000 bibit. Banderolan harga berbagai bibit tanaman buah tersebut mulai dari Rp. 30.000 sampai Rp. 75.000 per pohon.
Petani Kelengkeng Sukses
Budi dan Lie Ay Yen menuai kesuksesan budidaya kelengkeng. Keuntungan hasil panen buah kelengkeng bisa anda nikmati tiap bulannya. Kesuksesannya ini diikuti oleh pekebun lain. Salah satunya ialah Ir Zainuri Noor yang menanam masing-masing sebanyak 1.000 kelengkeng itoh di 3 kebun di Sukorejo, Blitar, serta Banyuwangi. Manager Pengawasan Penelitian dan Pengembangan PT Perkebunan Cengkih tersebut mantap mengebunkan karena menghitung prospek kelengkeng itoh yang menjanjikan. Hal tersebut dapat disimpulkan setelah dia melihat bukti 5 kelengkeng itoh umur 4 tahun pada lahan percobaan berbuah lebat.
Pada penghujung Desember 2008, pohon kelengkeng dengan tinggi 2 m digelayuti 77 dompol buah kelengkeng. Satu dompol tersebut kira-kira membawa bobot 0,5 kg. Dengan asumsi bahwa produksi tiap pohon 30 kg saja, maka tiap pohon mampu menghasilkan Rp. 210.000. Hal tersebut terjadi apabila harga kelengkeng dihitung dengan harga rendah sebesar Rp. 7.000 per kg. Apabila populasi per hektar 700 pohon maka dapat dituai Rp. 42-juta per tahunnya. Padahal biaya per hektar per tahun hanya Rp. 15-juta. Itu pun belum lagi produksi buah kelengkeng yang meningkat tiap tahun dan terus bertahan hingga umur 25 tahun. Melakukan budidaya buah kelengkeng memang sangat menjanjikan. Dengan model kecil, anda bisa untung besar.