Budidaya kentang bisa menjadi inspirasi petani yang tinggal di dataran tinggi. Hal ini dikarenakan, kentang bisa tumbuh dengan subur pada wilayah yang beriklim sejuk seperti di dataran tinggi tersebut. Dengan iklim yang sejuk, kentang bisa menghasilkan umbi yang berukuran besar. Pertumbuhkan kentang bisa sangat optimal pada suhu sekitar 14-22 derajat celsius. Selain suhu, pertumbuhan kentang juga dipengaruhi oleh tanahnya. Kentang bisa tumbuh dengan maksimal pada tanah yang diolah dengan baik. Banyak petani kentang sukses yang mengatakan bahwa tanah gembur sangat baik untuk menghasilkan umbi kentang yang besar.
Dalam menyiapkan lahan untuk budidaya kentang, anda bisa memulainya dengan mencangkul tanah padat sampai kedalaman 30 cm secara merata. Setelah itu, anda lakukan pembajakan. Tunggu sekitar 2-3 hari. Kemudian anda lanjutkan dengan menggaru tanah. Diamkan kembali sekitar 1 minggu lamanya. Kondisi tanah tidak boleh terlalu kering ataupun terlalu basah. Jika tanah terlalu basah, anda bisa membangun saluran irigasi. Sementara apabila tanah terlalu kering, anda bisa menyiraminya secara teratur. Untuk anda yang ingin mencoba budidaya kentang, anda simak saja kisah petani inspiratif berikut ini.
Petani Kentang Sukses di Jawa Timur
Sumardi merupakan seorang petani kentang sukses yang tinggal di Kecamatan Bumiaji, Batu, Jawa Timur. Dalam memulai usahanya, Sumardi menyewa sepetak lahan untuk ia tanami kentang. Panen pertama hanya membuahkan hasil yang biasa. Namun Sumardi tidak menyerah. Sumardi mulai menanam kentang lagi di musim tanam berikutnya. Sampai pada akhirnya Sumardi bisa membeli beberapa bidang tanah berkat tabungan hasil panen kentangnya. Berkat pengalaman Sumardi selama 15 tahun menjadi petani horti, Sumardi mengetahui bahwa kentang maupun sayuran umbi lainnya membutuhkan K yang relatif lebih banyak. Hal tersebut berhubungan dengan pertumbuhan umbi supaya lebih besar dan juga dapat lebih tahan terhadap penyakit.
Dalam budidaya kentang yang digelutinya, Sumardi menggunakan pupuk NPK Kebomas dengan komposisi N 12 %, P 11 %, dan K 20 %. Setelah menggunakan pupuk NPK Kebomas tersebut, hasil panen kentang Sumardi bisa mendapatkan umbi kentang berbobot lebih dari 34 ton tiap hektarnya. Dengan mengaplikasikan pupuk NPK Kebomas 12:11:20, daun kentang berwarna lebih hijau dan tebal. Terlebih lagi, waktu menjelang panen tiba, daun kentang tidak mudah rontok serta batangnya masih tetap hijau. Hal inilah yang membuat umbi kentang tumbuh dalam ukuran yang lebih besar.
Petani Kentang Sukses di Bandung
Tak jauh berbeda dengan Sumardi, H. Enang meraih kesuksesan dengan melakukan budidaya kentang. Petani kentang yang sukses ini berasal dari Desa Pulosari, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung. H. Enang menyebutkan bahwa hasil panen kentangnya dulu hanya mencapai 15 ton per hektar saja, namun kini setelah menggunakan produk Cabrio Top serta Zampro, budidayanya bisa membuahkan hasil panen sebesar 24 ton per hektar. Penggunaan Cabrio Top dipakai mulai usia 20-40 hari setelah tanam. Sementara Zampro digunakan pada usia tanaman 50-70 hari setelah tanam.
Sejak menggunakan fungisida Cabrio Top serta Zampro, daun tanaman kentang menjadi tebal dan juga hijau. Tak hanya itu saja, diameter batang tanamannya juga menjadi lebih besar dan setolonnya pun lebih banyak. Hal inilah yang membuat tanaman kentang menjadi sehat dan juga hasil produksi yang nantinya didapatnya menjadi melimpah. Terlebih lagi, umbi yang dihasilkannya pun masuk dalam katagori grade A dan juga B. Maka tak heran jika harga umbi kentang yang dihasilkannya tersebut memang tinggi.