Sekarang ini pertanian organik semakin banyak dilirik. Pertanian organik itu sendiri adalah sistem produksi pertanian yang terpadu dan holistik. Pertanian organik ini mampu mengoptimalkan kesehatan dan juga produktivitas agro-ekosistem secara alami. Hal ini berarti, pertanian organik mampu menghasilkan pangan serta serat yang cukup, berkualitas, dan juga berkelanjutan. Terlebih lagi, kini semakin banyak petani organik sukses yang turut menjadi inspirasi petani pemula.
Petani organik sukses menyadari bahwa pertanian organik yang dilakukannya juga berdampak baik pada berbagai bidang kehidupan. Para petani inspiratif ini telah membuktikan bahwa pertanian organik dapat menghasilkan makanan yang cukup, aman, serta bergizi. Dengan begitu, pertanian organik mampu meningkatkan kesehatan masyarakat. Telah terbukti bahwa pertanian organik dapat meningkatkan hasil sayuran mencapai 75% jika dibandingkan dengan pertanian konvensional.
Petani Organik Sukses di Tabalong
Bambang selaku Ketua Kelompok Tani Karya Membangun Desa Kasiau Raya yang ada di Kabupaten Tabalong, Kalimantan Selatan, berhasil membudidayakan pertanian organik. Mulanya, Bambang mendapatkan tawaran pemerintah untuk membuka lahan semak belukar guna dijadikan sebagai lahan pertanian. Kala itu Bambang melihat peluang bisnis karet yang cukup menjanjikan. Harga jual karet saat itu dikisaran Rp. 20 ribu/kg. Bambang bersama rekan-rekannya membuka lahan seluas 50 ha.
Dari perkebunan karet tersebut, Bambang sanggup menghidupi keluarganya. Saat harga jual karet anjlok, Bambang dan rekan-rekannya melihat peluang komoditas lain yakni padi. Dalam melakukan budidayanya, Bambang menerapkan pola tanam organik. Pertanian organik ini membuat hasil panennya sangat melimpah. Pada tahun pertamanya saja, hasil panen yang diperoleh Bambang mencapai 3,2 ton gabah basah. Sedangkan pada tahun kedua hasilnya sebanyak 6,3 ton. Keberadaan beras organik ini dapat meningkatakan kesadaran masyarakat supaya hidup lebih sehat tanpa menggunakan bahan kimia.
Petani Organik Sukses di Pasuruan
Nur Hidayat, seorang petani sukses asal Desa Jatiarjo, Prigen, Pasuruan melakukan teknik pertanian organik. Nur melihat potensi bisnis pertanian organik dan juga alam lereng pegunungan Arjuno yang begitu subur. Untuk mengawali usahanya, Nur melakukan budidaya sayuran organik seperti halnya bayam merah, sawi, selada, kangkung, bawang merah, dan tomat. Dalam melakukan budidaya sayuran organik ini, Nur mengolah pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan yang telah dikomposkan. Selain itu, pupuk organik juga didapat dari tanaman yang terdapat NPK (Nitrogen-Posfor-Kalium).
Harga sayuran organik ini jauh lebih tinggi daripada sayuran pada umumnya. Pasalnya, sayuran organik memang dikonsumsi untuk kalangan menengah ke atas. Harga bayam merah dan sawi organik itu sendiri bisa mencapai Rp. 10.000/kg, sedangkan selada bisa mencapai Rp. 13.000/kg. Semakin untung lagi, karena sayuran organik lebih cepat panen. Masa panen sayuran organik ini rata-rata 22-30 hari. Namun Nur bisa memanen sayuran organik miliknya dalam waktu yang lebih cepat karena sudah memprogram. Nur pun bisa memanen hasil sayuran organiknya setiap pekan.
Pertanian organik memang memberikan banyak keuntungan. Terlebih lagi, produk pertanian organik juga memiliki kandungan vitamin C, kalium, serta beta karoten yang lebih tinggi. Tak hanya itu saja, pertanian organik mampu menciptakan lingkungan kerja yang sangat aman dan sehat bagi petani. Hal ini dikarenakan petani akan terhindar dari paparan polusi bahan kimia sintetik pada produksi pertanian. Selain itu, pertanian organik dapat meminimalkan semua bentuk polusi yang nantinya dihasilkan dari kegiatan pertanian. Mengingat pertanian organik tidak menggunakan bahan kimia sintetis dan lebih memilih memanfaatkan pupuk organik.