Pepaya termasuk salah satu jenis buah yang berasal dari daerah tropis. Budidaya pepaya bisa dilakukan dengan mudah di dataran rendah maupun dataran tinggi dengan ketinggian mencapai 100 meter dpl. Ada berbagai faktor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman pepaya ini, salah satunya ialah curah hujan. Pepaya dapat tumbuh dengan baik pada curah hujan sekitar 1000-2000 mm tiap tahunnya. Selain curah hujan, pertumbuhan pepaya juga dipengaruhi oleh pH tanah. Tanaman pepaya ini sangat cocok ditanam pada tanah yang gembur dengan pH tanah sekitar 6-7. Banyak petani pepaya sukses yang meraih untung besar.
Budidaya pepaya memang sangat menjanjikan. Hal ini menjadi inspirasi petani, baik petani pemula maupun petani ahli. Terlebih lagi, permintaan pasar akan buah pepaya ini mengalami peningkatan yang sangat tinggi. Anda bisa membudidayakan pepaya dalam lahan yang diolah dengan baik. Adapun lahan yang baik untuk budidaya tanaman pepaya ialah lahan terbuka yang memiliki sistem pengairan yang bagus. Lahan yang nantinya akan ditanami sebaiknya diolah dengan baik supaya menjadi lebih gembur. Berikut kisah inspiratif petani pepaya sukses selengkapnya untuk anda.
Petani Pepaya Sukses di Lamongan
Abdul Qohar, seorang petani yang tinggal di Desa Candisari, Kecamatan Sambeng, Lamongan, Jawa Timur, berhasil membudidayakan pepaya dengan sangat sukses. Adapun jenis buah pepaya yang ditanamnya ialah Pepaya Calina. Ketika pertama kali menanam Pepaya Calina, Abdul Qohar diremehkan oleh para tetangganya. Hal ini dikarenakan lahan pertanian desa yang berada di ujung selatan Lamongan tersebut terkenal kering serta hanya bisa ditanami padi, tembakau, dan juga jagung. Meski dianggap remeh, kerja keras Abdul Qohar akhirnya membuahkan hasil.
Di desanya kini ada sumber pendapatan baru di luar tembakau, padi, dan jagung. Usaha budidaya Pepaya Calina yang dilakukannya tersebut lalu ditiru oleh para petani lainnya sampai bisa membentuk kelompok tani khusus pembudidayaan pepaya Calina. Ketika berusia 6 bulan 20 hari, Pepaya Calina sudah dapat dipanen dan akan terus berbuah sampai berumur tiga tahun kemudian. Dalam luas lahan 1 hektar, dapat ditanami pepaya Calina mencapai 1.520 batang. Pada tiap hektar, petani dapat mendapat omzet mencapai Rp. 18 juta perbulan.
Petani Pepaya Sukses di Bogor
Para petani pepaya sukses juga ada di Leuwiliang, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Salah satu petani tersebut bernama Suhud. Hingga saat ini, Suhud telah memiliki 75 pohon Pepaya California. Jenis pepaya tersebut diakuinya telah menjadi sumber pendapatan andalannya. Dilihat dari karakteristiknya, jenis Pepaya California mempunyai buah berukuran sedang dengan berat sekitar 0,8-1,5 kg. Pepaya yang dihasilkan berkulit tebal dengan permukaan yang rata, dagingnya pun kenyal, tebal, dan juga lebih manis. Buah pepaya tersebut berwarna merah dan juga berbentuk lonjong. Tahap pemupukan yang dilakukan dengan benar mampu menjamin 50% produksi pepayanya berkualitas super dengan bobot buah sekitar 1,3-1,5 kg dan mulus tanpa cacat.
Sebelum tanam bibit, Suhud berikan 10-12 kg pupuk kandang pada tiap lubang tanam dengan kedalaman 30 cm dan biarkan selama seminggu. Setelah 25 hari pasca tanam, Suhud memberikan urea serta NPK masing-masing 150 gram/lubang tanam. Ketika tanaman menginjak umur 2,5 bulan, Suhud menyemprot pestisida dan mengurangi frekuensi penyemprotan tiap 5 bulan saat tanaman berumur setahun. Tahap selanjutnya, Suhud melakukan seleksi bakal buah. Cara seleksi tersebut dilakukan dengan mempertahankan buah yang berbentuk lonjong serta mulus dan membuang buah yang bengkok serta cacat. Dalam waktu 9 bulan pasca tanam, Pepaya California tersebut sudah siap dipanen.