Seledri termasuk golongan tanaman adas yang banyak dibutuhkan masyarakat untuk dikonsumsi. Daun seledri seringkali dipakai sebagai penyedap rasa pada masakan serta pengobatan. Sayuran seledri ini bisa dibudidayakan dengan hasil yang sempurna pada wilayah dataran tinggi (1000-1200 mdpl). Walau demikian, tidak sedikit pula yang budidaya seledri pada wilayah dataran rendah. Hal ini dikarenakan sayuran seledri ini masih toleran alami pertumbuhan pada dataran rendah. Mudahnya dibudidayakan, membuat banyak petani inspiratif yang merekomendasikan budidaya seledri. Di Indonesia itu sendiri telah banyak petani seledri sukses yang berhasil meraup keuntungan tiap kali panen.
Pembudidayaan tanaman seledri dengan beragam metode pertanian terbilang mudah. Meski begitu, tanaman seledri ini tidak tahan pada kondisi curah hujan yang tinggi. Sayuran seledri ini sering dijadikan lalapan. Selain itu, seledri juga sering dimanfaatkan sebagai obat. Adapun pembudidayaannya bisa dilakukan dengan dua cara yaitu generatif (dari biji) serta vegetatif (dari anakan). Setelah anda melakukan perawatan tanaman seledri secara rutin, dalam kurun waktu 2-3 minggu tanaman seledri biasanya sudah bisa dipanen. Ciri-ciri seledri sudap siap panen diantaranya yaitu daunnya yang rimbun. Cara pemanenannya pun tidak sulit, anda hanya perlu untuk memotong bagian dasar batang seledri, bukan anakannya.
Petani Seledri Sukses di Minahasa
Rully Bolung, warga Kelurahan Wewelen adalah salah satu diantara petani seledri yang ada di kompleks Stadion Maesa Tondano. Budidaya seledri yang digelutinya menuai kesuksesan yang sangat tinggi. Keberhasilan Rully menjadi inspirasi petani di sekitar tempat tinggalnya. Dalam membudidayakan seledri, Rully tak menggunakan lahan Pemkab. Rully melakukan budidaya seledri pada lahan yang disewanya sebesar Rp. 8 juta per dua tahun.
Ia menggeluti dunia pertanian seledri sudah selama delapan tahun. Rully kian gencar melebarkan sayap bisnisnya. Sekarang ini Rully menanam tanaman seledri dalam jumlah yang besar. Ia berani menanam tanaman seledri sebanyak lima puluh ribu pohon seledri. Tanaman seledri dalam jumlah yang besar tersebut nantinya terbagi di beberapa lahan berpetak. Dengan melakukan budidaya seledri tersebut, Rully bisa mengantongi rupiah hingga Rp. 25 juta.
Petani Seledri Sukses di Probolinggo
Fatkhurahman sukses bertani seledri dan berhasil mendapatkan banyak keuntungan. Warna Jalan Juanda, Kelurahan Tisnonegaran, Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo ini berhasil membudidayakan tanaman seledri di lahan sempit pada kawasan pesisir pantai utara. Dalam melakukan budidaya seledri tersebut, Fatkhurahman memanfaatkan gang sempit di rumahnya yang hanya mempunyai luas 1,5 meter. Usaha membudidayakan tanaman seledri dari hasil uji coba yang dilakukan selama 4 tahun ini dapat meraup keuntungan hingga Rp. 5-7 juta tiap bulannya.
Mulanya, Fatkhurahman hanya mencoba-coba membudidayakan tanaman seledri yang dicampurnya dengan tanaman bibit mangga serta jeruk purut. Hasil budidaya tanaman seledri Fatkhurahman dipasarkan di wilayah Probolinggo, Pasuruan, dan juga Jember. Satu pohon seledri yang ia dijual dibanderol dengan harga Rp. 5 ribu untuk tanaman seledri yang mempunyai tinggi 10 cm. Sementara untuk tanaman seledri yang mempunyai tinggi 15 cm dibanderol dengan harga Rp. 10 ribu.
Banyaknya pemesanan tanaman seledri yang datang, membuat Fatkhurahman dan istri mencoba menanam bibit tanaman seledri yang seharusnya ditanam pada dataran tinggi dan bersuhu dingin. Pada dasarnya, habitat tanaman seledri yang ada di kawasan dingin, usaha membudidayakannya selalu mengalami kegagalan. Akan tetapi, berkat keuletan serta kegigihanya, Fatkhurahman ini terus mencoba hingga akhirnya berhasil membudidayakan tanaman seledri. Modal yang diperlukan pun terbilang kecil.