PKS Luwu Panen Perdana Kelapa Sawit Replanting

  • Bagikan
Ilustrasi: Panen tanaman kelapas sawit program replanting 2018

Mediatani – Unit Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Luwu melakukan panen perdana tanaman program replanting 2018. Diketahui bahwa program replanting ini dilakukan untuk mengganti tanaman yang telah berusia tiga puluh tahun atau menanam kembali.

Terkait hal ini, salah satu Asisten Afdeling Kebun Luwu yang enggan disebut namanya, mengatakan bahwa tanaman kelapa sawit yang dimiliki oleh PKS Luwu ini beberapa bagiannya sudah tidak produktif lagi sebab usianya yang sudah tua.

Dirinya mengungkapkan bahwa awalnya penanaman itu dilakukan pada tahun 1986. Sehingga jika ditinjau dari segi usia dan segi ekonominya yang sudah tidak lagi produktif dan dinilai sudah harus dilakukan replanting di tahun 2018 lalu.

PKS Luwu telah memprogramkan replanting dengan luas sekitar 3784 hektar dari keseluruhan luas yaitu 4423 Ha. Diketahui, telah ada beberapa titik kebun yang sudah di replanting.

Pada umumnya, panen yang ideal yaitu saat tanaman berusia empat tahun. Tetapi bibit yang digunakan kali ini adalah bibit dari Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) yang telah diberikan perlakuan tertentu dan pemeliharaan yang optimal. Sehingga usia panen yang idealnya empat tahun bisa dipangkas menjadi tiga tahun.

Di bulan september 2021 ini, PKS Luwu telah melakukan panen perdana di semester kedua. Panen dimulai pada Juni 2021 di semua Afdeling Unit PKS Luwu yang melakukan replanting pada tahun 2018.

Luas TBM (Tanaman Belum Menghasilkan) 3 tahun 2018 yang memasuki masa prapanen yang luasnya 750 Ha dari 1850 Ha. Pemanenan bisa dimulai ketika kondisi vegetatif dari tanaman dinilai telah memasuki kriteria yang layak atau sudah bisa dipanen.

Dengan rata-rata Berat Tandan (RBT) saat ini, sebagian besar masih dibawah 5 kg (± 4-4,5 kg). Jika masih dibawah 5kg, buah akan diberi perlakuan khusus, yaitu dengan cara dibrondolkan. Sementara untuk buah yang telah mencukupi RBT, maka buah tersebut sudah bisa langsung diangkut ke mobil.

Jika dilihat dari tren yang sedang terjadi saat ini, tentunya peluang tetap ada karena di awal panen pertama banyak buah pasir (buah yang berada di posisi paling bawah dan cenderung kecil), dan dinilai menjanjikan pada bulan September sampai Oktober.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mencapai target prapanen pada TBM 3, diantaranya adalah rotasi pemeliharaan dijaga, pemupukan tidak boleh terlambat, mengurangi loses misalnya pengutipan brondolan, panen dengan fraksi yang matang. Dengan mengoptimalkan hal-hal yang telah disebutkan tadi, maka hasil panen kelapa sawit bisa lebih cepat dan berkualitas.

Dengan adanya hasil prapanen dari program replanting ini, produksi kelapa sawit Unit PKS Luwu yang sebelumnya dinilai kurang produktif kini menjadi lebih meningkat. Tidak hanya itu, produksi kelapa sawit juga tidak semata hanya bergantung pada pasok Tandan Buah Segar (TBS) yang berasal dari petani plasma.

  • Bagikan