Polipangkep Modernisasi Pertanian Ma’rang Lewat Traktor Nirawak dan Pelestarian Jeruk Pangkep

Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Muhammad Kadir, S.P., M.P., (Berkacamata) bersama Tim Pelaksana.
Ketua Pelaksana Kegiatan, Dr. Muhammad Kadir, S.P., M.P., (Berkacamata) bersama Tim Pelaksana.

PANGKEP, Mediatani.co – Politeknik Pertanian Negeri Pangkajene dan Kepulauan (Polipangkep) terus memperkuat kontribusinya dalam pembangunan pertanian daerah melalui program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Wilayah di Kelurahan Attang Salo, Kecamatan Ma’rang, Kabupaten Pangkep. Program nasional tahun 2025 ini menghadirkan modernisasi pertanian melalui pelatihan penggunaan traktor nirawak serta kegiatan pelestarian komoditas Jeruk Pangkep yang telah berstatus Indikasi Geografis (IG).

Pelatihan yang diikuti puluhan petani lokal tersebut bertujuan menjawab keterbatasan tenaga kerja dan meningkatkan efisiensi pengolahan lahan. Teknologi traktor tanpa awak diharapkan menjadi titik awal transformasi menuju pertanian presisi di kawasan Ma’rang.

“Traktor nirawak ini bukan hanya alat, tetapi simbol perubahan paradigma pertanian di Pangkep. Teknologi ini membantu petani lebih efisien, menekan biaya, dan meningkatkan produktivitas,” ujar Ketua Pelaksana, **Dr. Muhammad Kadir**, saat kegiatan berlangsung pekan lalu.

Dorong Ecofarming Terpadu di Attang Salo

Perakitan traktor
Perakitan traktor nir-awak

Dr. Kadir menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah awal menuju pengembangan kawasan “Integrated Ecofarming” di Kecamatan Ma’rang. Konsep tersebut mengintegrasikan pertanian dan peternakan ramah lingkungan untuk menciptakan sistem produksi berkelanjutan.

“Kegiatan ini hanyalah permulaan. Kami berharap pengembangan kawasan ecofarming dapat berlanjut di tahun-tahun mendatang,” tegasnya.

Rumah Kompos dan Pembibitan Jeruk Pangkep

Selain pelatihan traktor nirawak, program ini juga menghadirkan penguatan hilirisasi dan konservasi komoditas lokal melalui beberapa kegiatan pendukung, berupa pembuatan rumah kompos dan rumah pembibitan Jeruk Pangkep.

Pembuatan Rumah Kompos, sebagai upaya mengolah limbah pertanian menjadi pupuk organik untuk mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Pembuatan Rumah Pembibitan Jeruk Pangkep, sebagai langkah pelestarian varietas lokal yang bernilai ekonomi tinggi dan memiliki identitas geografis yang kuat di Pangkep.

Dukungan Pemda: Sejalan dengan Arah Pembangunan Daerah

Program Polipangkep ini mendapat respon positif dari Pemerintah Kabupaten Pangkep. Kepala Bappelitbangda Kabupaten Pangkep yang hadir dalam penutupan kegiatan menyampaikan apresiasi terhadap inovasi teknologi yang diperkenalkan.

“Inovasi seperti traktor nirawak dan upaya pelestarian Jeruk Pangkep sangat selaras dengan arah pembangunan daerah menuju pertanian modern dan berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Kelurahan Attang Salo turut menyampaikan bahwa kegiatan ini membawa dampak positif bagi peningkatan kapasitas petani dan memperkuat semangat mereka dalam menerapkan teknologi pertanian baru.

Sinergi Kampus, Pemerintah, dan Masyarakat

Polipangkep menyampaikan terima kasih kepada Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi melalui Dirjen Riset dan Pengembangan yang telah mendukung pendanaan program Pemberdayaan Wilayah 2025. Penghargaan juga diberikan kepada Pemerintah Kelurahan Attang Salo dan Pemda Pangkep atas kerja sama yang terjalin.

Program ini sekaligus menegaskan peran Polipangkep sebagai *leading sector* dalam transfer ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mewujudkan pertanian Pangkep yang modern, efisien, dan berdaya saing.