Mediatani.co — Guna meningkatkan kesejahteraan petani, pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian ( Kementan) telah menggalakkan sejumlah program kemitraan dengan petani.
Kendati demikian, menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) Himpunan Kerukunan Tani Indonesia ( HKTI), Sadar Subagyo, kerja sama publik swasta (public private partnership) pada sektor pertanian masih perlu diperkuat.
Dia menyatakan, pemerintah perlu hadir untuk memberikan kesejahteraan dan juga mendorong daya saing petani agar meningkat.
“Ke depannya pemerintah harus membuat regulasi dan membuat pilot project, pemerintah punya Badan Usaha Milik Negara (BUMN) salah satunya Bulog didorong untuk kerja sama dengan petani,” ujar Sadar Jakarta, Selasa (12/12/2017).
Selain itu, lemahnya program kemitraan ini juga diiringi oleh ketimpangan kepemilikan lahan pertanian. Menurut Sadar, kepemilikan lahan saat ini juga semakin terbatas terutama pada komoditas tanaman pangan seperti jagung, dan padi.
Baca juga: Wow, Tinggi Pohon Belum Ada 1 Meter Kok Sudah Berbuah Lebat? Ternyata Caranya Sesederhana Ini
“Kepemilikan lahan (petani) kecil-kecil terutama untuk pangan sehingga mau tidak mau solusinya cuma ada dua, kemitraan dengan perusahaan besar langsung dengan petani atau petani membentuk grup menjadi sebuah perusahaan korporasi petani,” papar Sadar.
Menurutnya, jika program kemitraan tidak diperkuat, maka daya saing pertanian nasional akan semakin menjauh dari negara-negara pesaing.
Adapun komoditas yang harus menjadi fokus pemerintah adalah komoditas jagung dan padi. Hal ini mengingat tingkat kebutuhan masyarakat kepada dua komoditas tersebut masih sangat tinggi akan tetapi lahan semakin hari semakin terbatas.