PTPN V Kucurkan Bantuan Modal ke Desa Lumbung Ayam Pedaging Riau

  • Bagikan
ILUSTRASI. ayam broiler/IST

Mediatani – PT Perkebunan Nusantara V mengucurkan bantuan modal sebesar Rp500 juta ke Desa Parit Baru, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, yang dikenal sebagai salah satu lumbung peternakan ayam pedaging di Bumi Lancang Kuning, Provinsi Riau.

Chief Executive Officer PT Perkebunan Nusantara V Jatmiko K Santosa dalam keterangan tertulisnya di Pekanbaru, Selasa (12/1/2021) dikutip Minggu (24/1/2021) dari situs Goriau.com, mengatakan bantuan pengembangan modal usaha itu sebagai langkah perusahaan untuk mendukung pengusaha lokal agar tetap tumbuh di masa pandemi.

“Pandemi menyerang seluruh sendi kehidupan masyarakat. Tidak hanya kesehatan, akan tapi juga sosial sampai ekonomi. Para pengusaha seperti budidaya ayam pedaging di Tambang, Kabupaten Kampar ialah satu di antara penyokong ekonomi yang harus terus kita perkuat. Dan di sini PTPN V hadir. Komitmen kita adalah senantiasa ambil bagian dalam program pemulihan ekonomi nasional yang dicanangkan Pemerintah,” kata dia.

PTPN V menyalurkan dana kerja itu dalam bentuk bergilir dan bergulir.

Harapannya ialah modal usaha yang diberikan bisa menjadi stimulus agar memperkuat ekonomi masyarakat melalui penambahan omzet dan tenaga kerja.

“Kita lihat ada potensi besar. Kelompok usaha ayam pedaging ini berpeluang dan berpotensi sekali untuk semakin tumbuh, mendorong ekonomi setempat melalui pembukaan lapangan kerja baru,” terang Jatmiko.

Hal itu pun dibenarkan oleh Akbar Markib (54), salah seorang dari 10 penerima bantuan modal usaha PTPN V yang tergabung dalam kelompok Ternak Payung Sekaki.

Akbar mengatakan, sangat bersyukur dengan adanya bantuan itu. Akbar juga adalah ketua kelompok pengusaha peternakan ayam itu.

Dia menuturkan akan memanfaatkan bantuan dana tersebut untuk pengembangan usaha dan mengangkat ekonomi masyarakat.

“Salah satunya saya ingin mengorbitkan pengusaha-pengusaha ayam baru di kampung ini. Saya mau agar para pekerja yang sebelumnya hanya bekerja untuk orang, bisa jadi pengusaha sendiri,” katanya.

Dia menjelaskan sejauh ini ada 12 kandang yang dimiliki para pengusaha peternakan ayam di Kecamatan Tambang. Mereka pun tergabung ke dalam Kelompok Payung Sekaki.

Satu kandang mampu menampung antara 5-10 ribuan ekor ayam. Secara keseluruhan, kelompok yang dia pimpin itu membudidayakan sekitar 120 ribu ekor ayam pedaging.

Dengan bantuan itu, dia menjelaskan akan membangun kandang baru bagi anak-anak kandang, istilah yang disematkannya pada para pekerja.

“Mereka ini sudah punya pengalaman. Jadi hanya butuh keberanian dan modal agar bisa berkembang. Inilah saatnya, dengan bantuan modal PTPN V, kita harus mampu berkembang,” ujarnya bersemangat.

Harga Tinggi Saat Pandemi

Lebih jauh, Akbar berkisah bahwa selama pandemi covid-19 ini, justru harga ayam jauh lebih baik dibandingkan hari normal atau hari biasa.

Di awal tahun 2021 ini, kata dia, harga ayam di pasaran bertahan dalam rentang harga Rp27.000 hingga Rp30.000 per kilogramnya.

Harga itu pun dinilanya jauh lebih baik dibanding sebelum pandemi yang tak jauh dari kisaran Rp19.000 hingga Rp21.000-an.

Meski begitu, dalam menjalankan bisnisnya, Akbar menyebut kelompoknya sudah menjalin kerjasama dengan perusahaan berbasis Agribisnis skala nasional.

Kerjasama yang terjalin dalam beberapa tahun terakhir tersebut untuk menjamin harga jual ayam usai panen.

Menurutnya, harga yang disepakati antara dirinya dengan perusahaan Rp18.000 per kilogram ayam.

Meski jauh dari harga pasaran, dia mengatakan petani merasa lebih aman, dan selisih harga tinggi nantinya akan menjadi bonus bagi para petani.

“Dengan harga pasar yang tinggi, kami juga ikut kecipratan untung dikarenakan mendapatkan bonus,” terangnya.

Dengan harga di atas, Akbar mengakui bahwa pendapatannya dapat mencapai Rp20 hingga Rp50 juta dalam sekali panen.

Sementara dalam setahun, dia mampu melakukan enam kali panen.

Saat ini, dia mengklaim Desa Parit Baru, Kecamatan Tambang bisa disebut sebagai sentra penghasil ayam terbesar di Provinsi Riau.

Akbar yang telah beternak sejak tahun 2000 silam tersebut mengingkan agar warga desanya sejahtera melalui ternak ayam.

“Dulu di sini beli motor (mobil) saja susah. Saat ini sudah bisa punya motor, sudah bisa punya rumah. Terima kasih untuk PTPN V. Dukungan ini kami  akan jaga melalui pengembalian yang lancar, agar UKM-UKM lainnya terus punya kesempatan sama seperti kami,” ucapnya. (*)

  • Bagikan