Pulihkan Populasi Ikan di Danau Batur, Pemkab Bangli Tebar 150 Ribu Benih Nila

  • Bagikan
Bupati Bangli Nyoman Sedana Arta bersama Wabup dan Ketua DPRD melakukan penebaran benih ikan di Danau Batur

Mediatani – Sebanyak 150 ribu benih ikan nila ditebar di perairan umum (restocking) Danau Batur, Kintamani, Bali. Penebaran benih tersebut dilakukan langsung oleh Bupati Bangli Sang Nyoman Sedana Arta yang didampingi Wakil Bupati Bangli I Wayan Diar, Ketua DPRD Bangli I Ketut Suastika dan Kepala Dinas PKP Kabupaten Bangli.

Pada kesempatan tersebut, Bupati Bangli menjelaskan bahwa kegiatan penebaran bibit benih ikan ini dilakukan dalam rangka peningkatan stok ikan di Danau Batur.

Danau Batur merupakan danau terbesar yang terdapat di Provinsi Bali. Danau ini selama ini digunakan sebagai sumber air untuk beberapa kabupaten dan kota di Bali serta pendukung daya tarik pariwisata Kintamani.

Masyarakat sekitar memanfaatkan Danau Batur ini untuk dijadikan sumber mata pencaharian dengan melakukan budidaya ikan dalam bentuk keramba jaring apung.

“Seperti yang kita ketahui makanan ikan ini juga memiliki kandungan protein yang sangat tinggi,” ujar Bupati, dilansir dari Antara, Sabtu (19/6/2021).

Sementara itu, tambah Bupati, berdasarkan data dari Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan di Kabupaten Bangli, persentase konsumsi makan ikan masih kurang, yakni masih di bawah 50 persen dari rata-rata konsumsi ikan yang seharusnya.

Ia menambahkan kampanye makan ikan juga harus gencar disampaikan kepada masyarakat, termasuk juga pada masyarakat yang memiliki atau pembudidaya keramba jaring apung di Danau Batur ini.

“Usahakan hasil budi daya ikan di sini dikonsumsinya untuk keluarga, baru untuk desa, terakhir bisa jual ke pasar secara bebas,” ujarnya.

Kadis Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bangli I Wayan Sarma menuturkan bahwa penebaran ikan ini juga merupakan upaya pelestarian perikanan serta untuk memulihkan populasi stok ikan di Danau Batur dan juga bagian dari rangkaian peringatan Hari Lahir Pancasila dan Bulan Bung Karno III.

Adapun 150 ribu ekor ikan yang ditebar di Danau Batur ini masing-masing dilakukan di Desa Kedisan sebanyak 100 ribu ekor dan di perairan Desa Abang Batudinding sebanyak 50 ribu ekor.

Dilema Pemerintah Kabupaten

Sebelumnya, Pemkab Bangli juga berupaya mengurangi pencemaran air di Danau Batur dengan melakukan pengurangan penggunaan Keramba Jaring Apung (KJA). Namun, penggunaan KJA di danau vulkanik itu malah kian bertambah sejak masa pandemi Covid-19.

Berdasarkan kajian yang dilakuakn pihaknya bersama Universitas Udayana, jumlah KJA di Danau Batur memiliki batas maksimal yakni 1 persen dari total luas danau 1065 hektare. Sedangkan kondisi saat ini, jumlah KJA yang ada mencapai 1,27 persen atau sebanyak 10.200 plong.

Sarma menuturkan, penambahan KJA ini terjadi mulai tahun 2019 hingga 2021. Sedangkan berdasarkan data jumlah KJA per tahun 2018 hanya sebanyak 9327 plong.

“Bertambah alasannya karena di situasi covid-19 seperti saat ini tidak banyak yang bisa dilakukan masyarakat sekitar, khususnya yang terdampak dari sektor lain,” ucapnya.

Meski demikian, mantan Sekdis PKP itu mengaku dilema dengan adanya penambahan KJA tersebut. Karena di satu sisi, penambahan KJA ini memang berkaitan dengan faktor ekonomi dan kebutuhan hidup masyarakat di sekitar danau.

Sedangkan di sisi lain, berkaitan dengan upaya perbaikan kondisi lingkungan. Dimana keberadaan KJA menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pencemaran air di Danau Batur.

Untuk itu, pihaknya mengumpulkan perbekel dari 12 desa yang berada di sekitar Danau Batur, serta masyarakat yang tergabung dalam Asosiasi Pembudidaya Ikan untuk bekerja sama mengendalikan masyarakat, agar tidak terus membuat KJA baru.

“Tujuannya agar sama-sama memiliki dan menjaga Danau Batur, mengingat mereka bersentuhan langsung dengan danau,” jelasnya.

Sarma juga menekankan bahwa pihaknya bukan melarang aktivitas budidaya, tetapi menjaga agar batas maksimal jumlahnya tetap 1 persen. Selain itu, pihaknya juga menawarkan solusi untuk budidaya ikan di luar Danau Batur.

“Dari Kementerian Perikanan juga sudah keluar beberapa program kegiatan, untuk mendukung upaya ini. Di mana sekarang sudah ada dua kegiatan yang digunakan sebagai pilot project,” ucapnya.

  • Bagikan