Mediatani – Belum lama ini Gubernur Provinsi Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memperkenalkan tanaman Indigofera dan manfaatnya di sektor peternakan. Hal itu disampaikan Khofifah melalui beberapa unggahan foto di akun instagramnya @khofifah.ip, Minggu (7/11).
Dalam postingannya itu, Khofifah mengatakan bahwa tanaman Indigofera bisa digunakan sebagai pakan ternak seperti kambing, sapi, kerbau bahkan untuk ikan tawar, meski kandungan protein yang terkandung pada Indigofera berkisar 28 hingga 32 persen.
Khofifah bahkan menjelaskan cara menanam tanaman Indigofera ini. Menurutnya, penanaman Indigofera cukup sederhana, yakni bisa dilakukan dengan menyemaikan bijinya untuk dibuat menjadi bibit ke dalam polibag.
Ketika bijinya sudah mulai tumbuh, dibuat lubang pada bedengan dengan kedalaman sekitar 15 hingga 20 cm dan disarankan berjarak sekitar 20 cm antar lubang.
Sebelum bibit Indigofera akan ditanam, siram bibit indigofera terlebih dahulu. Kemudian plastiknya dilepas, lalu tanam dalam lubang yang telah dibuat lalu ditimbun kembali. Penanaman bibit disarankan dilakukan pada sore hari untuk menghindari risiko layu pada bibit yang baru ditanam.
Menurut Khofifah, tanaman indigofera mulai bisa dipanen kurang lebih setelah 6 bulan. Pemanenan bisa dilakukan dengan cara dipangkas ranting daunnya dan bisa kembali dipanen setiap 2 bulan sekali.
Khofifah menjelaskan jika ingin dibudidayakan di lahan produktif, maka jarak ideal pohon Indigofera ini yakni 1,5 m x 1,5 m, sehingga 1 ha jumlah tanaman bisa mencapai sekurang-kurangnya 4500 pohon.
Dengan jumlah pohon seperti itu, produksi panen diperkirakan bisa mencapai 12 ton per panen. Omzet yang diperoleh dalam setiap kali panen juga terbilang lumayan. Apalagi tanaman indigofera bisa dipanen hingga 5-6 kali dalam setahun.
“Untuk budidaya pada produksi basah bisa mencapai 12 ton per panen. Harga per kg basah Rp 500 x 12 ton = Rp 6 juta/ per panen per 2 bulan sekali. Setahun bisa 5 sampai 6 kali panen,” sebut Khofifah.
Khofifah juga memberi tips untuk mencampur tanaman Indigofera dengan daun ubi jalar atau rumput-rumputan lain sebab kandungan protein tanaman Indigofera terbilang cukup tinggi.
“Karena Indigofera mengandung protein tinggi maka sebaik nya di campur dengan daun ubi jalar yang sudah dilayukan, atau dengan rumput- rumputan yang lain,” tuturnya.
Terkait cara menanamnya, Khofifah menyarankan agar tanaman Indigofera dijadikan pagar atau naungan pohon buah-buahan sebagai inangnya, seperti tanaman kopi, duku, manggis dan kakao agar tidak mengurangi lahan produktif.
“Sehingga tidak mengurangi lahan produktif bila ditanam sebagai pagar, dan multi manfaat kalau dipakai untuk tanaman yang hidupnya butuh naungan seperti tanaman kakao, kopi, duku, dan manggis,” ujarnya.
Khofifah mengatakan bahwa tanaman Indigofera sangat efisien dimanfaatkan oleh para pelaku usaha peternakan karena bisa menekan biaya produksi.
“Bagi yang mau mengembangkan peternakan sebenarnya efisien jika punya tanaman indigofera agar bisa menekan biaya produksi. Selamat mencoba,” pungkasnya.