Sinergi Kementan-BNI Dukung Penguatan Pertanian Melalui Milenial Smartfarming

  • Bagikan
Sumber foto: Merdeka.com

Mediatani – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) melibatkan generasi milenial untuk mendorong dan mengembangkan ekosistem digital pertanian melalui program Milenial Smartfarming.

Program ini diadakan agar bisa menciptakan para petani muda yang memiliki kemampuan untuk mengelola aktivitas proses bisnis pertanian dengan memanfaatkan teknologi. Sehingga pada sektor pertanian bisa memperoleh manfaat dari proses digitalisasi.

Merespon hal tersebut, Sis Apik Wijayanto selaku Direktur Hubungan Kelembagaan BNI dalam pernyataan di Jakarta, memaparkan bahwa BNI telah mengajak para milenial yang telah siap dan juga mempunyai semangat juang yang tinggi untuk menjadi usahawan pada bidang pertanian.

Dia juga menyampaikan bahwa milenial ke depannya akan berperan sebagai key player dari aktivitas bisnis pertanian, mulai dari pendataan dan akuisisi petani menggunakan aplikasi teknologi, penerapan teknologi digital selama budidaya, penerapan sistem informasi digital terhadap manajemen usaha tani, hingga pembukaan akses pasar.

“Millenial Smartfarming mengutamakan peran dari milenial yang didorong dalam pemanfaatan teknologi digital IoT (Internet of Thing) dan AI (Artificial Intelegent) terhadap sektor pertanian dengan menerapkan metode pendampingan dari BNI dan juga mitra pihak ketiga. Sehingga terlihat hasil bahwa budidaya pertanian mengalami peningkatan dengan biaya yang efisien,” katanya.

Sis Apik menyampaikan bahwa BNI juga telah menjalin mitra bersama instansi terkait contohnya Telkom dengan Pupuk Indonesia dalam upaya menggerakkan para petani muda milenial dengan menerapkan teknologi terbaru dan mencoba beradaptasi dengan perubahan.

“Transformasi bukan hanya di bidang teknologi saja, tetapi juga beberapa cara pertanian yang dapat kita kembangkan contohnya membaca cuaca, kebutuhan pupuknya bagaimana, itu bisa dideteksi, kita akan kembangkan terus dalam rangka mendukung ekonomi pertanian Indonesia,” katanya.

Sebagai langkah awal, program Millennial Smartfarming dilaksanakan pada Rabu (10/3) di Desa Narawita, Kecamatan Cicalengka, Kabupaten Bandung, Jawa Barat dihadiri oleh Syahrul Yasin Limpo selaku Menteri Pertanian dan Benny Bachtiar selaku Kepala Biro Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jawa Barat.

Lebih lanjut, hadir juga pada acara tersebut yaitu Muhammad Fajrin Rasyid selaku Direktur Digital Bisnis PT Telkom, Panji Winanteya Ruky selaku Direktur Transformasi Bisnis PIHC, dan Anto Yulianto Budi Santosa selaku CEO PT Mitra Sejahtera Membangun Bangsa.

Dalam kesempatan ini juga, Mentan SYL menyampaikan bahwa kolaborasi di masa pandemi COVID-19 cukup krusial, sehingga kontribusi BNI dalam mengawal perkembangan sektor pertanian sangat penting.

“Terima kasih Saya ucapkan kepada BNI, memang betul kita harus mengoptimalkan seluruhnya teruntuk masyarakat. Saya ingin agar BNI lebih semangat lagi untuk membantu. Sebab siapa lagi yang mau bantu bangsa dan negaranya kalau bukan kita semua, kebersamaan sangatlah penting di masa sekarang,” katanya.

Andi, Salah seorang petani milenial yang juga mengikuti kegiatan tersebut mengaku sangat terbantu melalui program Milenial Smartfarming ini, terkhusus untuk proses bertani, mulai dari pemantauan lahan hingga pemupukan kepada tanaman jagung.

“Kegiatan ini sangat membantu kami selaku petani jagung dan lainnya, belajar dari pengalaman kami dalam menggunakan teknologi ini, kami dapat memantau lahan kapan pun dan di mana pun, sebab dengan alat sensor ini kami bisa mengendalikan lahan jagung, penyiapan lahan, pemupukan lewat aplikasi yang kami instal di ponsel kami,” kata Andi.

Keterlibatan BNI dalam mendorong kemajuan sektor pertanian tidak hanya melalui program ini, karena selama ini BNI telah mendukung kesejahteraan petani melalui realisasi penyaluran KUR di sektor pertanian dengan penyaluran pada 2020 mencapai Rp 5,7 triliun serta menyentuh 167.840 petani di seluruh Indonesia.

  • Bagikan