Sinjai Bakal Bangun Sentra Industri Peternakan dan Tampung 20 Industri Kecil Menengah

  • Bagikan
Berbincang denan peternak/OPD Pemkab Sinjai yakni Kepala Bappeda Sinjai Irwan Suaib sedang berbincang dengan peternak sapi di desa barania/via Tribun-timur.com/IST

Mediatani – Pada tahun 2021 ini, Pemerintah Kabupaten Sinjai telah merencanakan akan membangun sebuah Sentra Industri Peternakan dan Sentra Industri Logam yang bertempat di kecamatan berbeda.

Sentra Industri Peternakan akan didirikan di Desa Gareccing, Kecamatan Sinjai Selatan. Sementara, Sentra Industri Logam akan berlokasi di Desa Lamatti Riattang, Kecamatan Bulupoddo.

Pelaksana Tugas Kepala Disperindag dan ESDM Sinjai, Muh Saleh, mengungkapkan bahwa untuk Sentra Industri Peternakan akan menyerap dan menampung 20 kelompok Industri Kecil dan Menengah (IKM).

Sementara pada Sentra Industri Logam akan disiapkan tempat untuk 10 IKM. “Tempatnya kita bangun, sarana dan prasarananya termasuk rumah produksi. Jadi, mereka tinggal masuk dan siap berproduksi. Semoga tahun depan sudah difungsikan,” jelasnya, Senin lalu, melansir, Jumat (19/3/2021) dari laman solusinews.id.

Saat ini, kedua proyek pembangunan sentra industri tersebut dalam tahap desain. Tender pekerjaan diagendakan pada April atau Mei 2021. “Saya kira tidak ada kendala karena lahan yang menjadi lokasi pembangunan nanti merupakan lahan milik Pemkab Sinjai,” terangnya.

Terkait hal itu, Bupati Sinjai Andi Seto Asapa (ASA) mengharapkan kedua sentra industri itu nantinya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya makanan hasil olahan daging dan peralatan dari hasil logam.

Berbagai hasil olahan daging siap disajikan dan dipasarkan melalui Sentra Industri Peternakan seperti daging beku, abon, bakso daging sapi maupun daging ayam.

“Demikian halnya di Sentra Industri Hasil Logam, pelaku IKM bisa memproduksi peralatan kerja seperti parang, pisau, cangkul, dan sejenisnya,” tutur ASA.

Adapun total anggaran yang disiapkan membangun dua sentra industri itu sebesar Rp 32 miliar yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK).

Sentra Industri Peternakan akan menggunakan pagu anggaran Rp 25 miliar lebih dan Sentra Industri Logam akan menggunakan anggaran Rp 6 miliar lebih.

Sebelumnya, sebagamana yang diberitakan mediatani.co bahwa Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor peternakan Sinjai pada tahun 2020 lalu, berhasil melampaui target. Dari target di awal tahun yang dipatok sebesar Rp631,9 juta hingga di akhir tahun berhasil mencapai Rp685, 6 juta atau 108,51 %.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Sinjai drh. Charidjah, saat ditemui Senin (8/3/2021) mengatakan bahwa pendapatan terbesar dari sektor peternakan berasal dari registrasi atau kartunisasi ternak yang mencapai Rp524,32 juta.

Realisasi program kartunisasi ternak ini pun melampaui dari target Rp500 juta untuk 50 ribu ekor ternak.

“Alhamdulillah dari 50 ribu ekor ternak, target yang kita patok untuk kartunisasi ini, hingga di akhir tahun tercatat 52.432 ekor ternak atau mencapai 104,86%,” jelas dia dikutip dari situs berita Linisiar.id, Rabu (10/3/2021).

Dia menjelaskan bahwa kartunisasi ternak sangat penting bagi masyarakat yang memiliki ternak sapi. Sebab, selain sebagai tanda kepemilikan hewan. Kartunisasi ini pula berguna sebagai kartu kontrol kesehatan hewan ternak sapi.

Dengan adanya kepemilikan kartu ternak itu pun memudahkan para peternak untuk mendapatkan bantuan dari Pemerintah. “Kartunisasi ini masih merupakan sumber PAD terbesar di sektor peternakan. Pendapatan ini diperoleh dari Rp10 ribu per ekor ternak sapi per tahun,” ungkap dia.

Pendapatan lainnya, lanjut Charidjah, diperoleh dari pemeriksaan pengeluaran dan ternak keluar daerah sebesar Rp20 juta, retribusi rumah potong hewan Rp26 juta.

Di samping itu, retribusi penjualan produksi usaha daerah yang meliputi penjualan induk ayam afkir, penjualan DOC dan penjualan sapi perah dengan PAD mencapai Rp114,84 juta.

Pemkot Palopo Beri Perhatian Khusus ke Petani

Sementara itu, di Palopo, Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo, melalui Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (Dispertanakbun) Kota Palopo kembali membuat terobosan dengan memberikan perhatian khusus kepada para petani.

Salah satu perhatian tersebut dengan manggandeng Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Cabang Palopo dengan menggelar sosialisasi manfaat BPJS Ketenagakerjaan bagi petani yang tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) se-Kota Palopo.

Pelaksanaan sosialisasi berlangsung di The Caliber Coffee and Eatery, Jalan Salak, tepatnya depan Gedung  Kesenian  Kota Palopo, Kelurahan Lagaligo, Kecamatan Wara, Senin (15/03/2021), lalu.

Kepala Dispertanakbun Kota Palopo, Muhammad Ibnu Hasyim, sebagaimana melansir, Jumat (19/3/2021) dari situs berita Linisiar.id bahwa sosialisasi ini dimaksudkan untuk memberikan edukasi program dan manfaat BPJS Ketenagakerjaan terhadap petani.

“Programnya itu, seperti memberi perlindungan jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian serta perlindungan program lainnya yang dapat bermanfaat bagi petani,” katanya.

Pipink, demikian biasa dia disapa, mengungkapkan profesi petani memiliki risiko kecelakaan kerja maupun risiko dampak sosial ekonomi, sehingga perlindungan jaminan sosial wajib hukumnya bagi para petani.

“Sosialisasi ini akan berlanjut di masing-masing kecamatan serta menghadirkan para penyuluh kelurahan dan Poktan guna memberi edukasi tentang manfaat program BPJS Ketenagakerjaan melalui Program Bukan Penerima Upah (BPU),” tambah mantan Kabag Umum Pemkot Palopo ini.

Turut hadir pada sosialisasi tersebut, Kabid Umum SDM BPJS Ketenagakerjaan Safril, Kabid Penyuluhan Arlin, Koordinator Penyuluh serta para kepala BPP se Kota Palopo. (*)

  • Bagikan