Tahapan Budidaya untuk Menghasilkan Ikan Koi Berkualitas, Pemula Wajib Coba

  • Bagikan
Ikan koi

Mediatani – Ikan koi memiliki corak yang unik dengan pola warna yang cerah dan menarik. Tidak heran, jika banyak yang gemar memelihara ikan koi di kolam sebagai penghias taman rumah. Tingginya minat untuk memelihara jenis ikan ini membuat peluang usaha budidaya ikan koi semakin terbuka.

Ikan koi sendiri konon menjadi simbol yang akan membawa keberuntungan atau hoki bagi yang memeliharanya. Terlepas dari mitos tersebut, nyatanya ikan koi memang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi sehingga sangat layak untuk dibudidayakan.

Tahap Awal Budidaya Ikan Koi Bagi Pemula

Membudidayakan ikan koi bisa menjadi peluang bisnis yang cukup menjanjikan, bahkan bagi pemula sekalipun. Sebelum masuk pada pembahasan cara dan teknik pembudidayaan ikan koi, ada baiknya Sobat Mediatani mengetahui tahap awal dalam pembudidayaan ikan koi seperti berikut ini.

1. Memilih Indukan Ikan Koi yang Berkualitas

Indukan yang berkualitas akan menghasilkan benih ikan koi yang berkualitas pula. Oleh karena itu, harus benar-benar bisa memilih indukan yang bagus dan berkualitas. Adapun ciri-ciri dari indukan yang berkualitas adalah:

  • Umur indukan sudah lebih dari dua tahun dengan bentuk tubuh ideal dan lekukan mirip torpedo saat dilihat dari atas.
  • Jenis ikan koi yang dipelihara sama atau mendekati sama.
  • Warna cemerlang, kontras, dan gaya berenang yang tenang.
  • Gerakan cenderung gesit.
  • Kondisi indukan jantan maupun betina sudah matang untuk dikawinkan.

2. Pembuatan Kolam Ikan Koi

Ada beberapa jenis kolam yang bisa digunakan untuk membudidayakan ikan koi, di antaranya adalah kolam terpal, kolam tanah, kolam beton, dan sebagainya. Untuk hasil yang maksimal, disarankan untuk menggunakan kolam plesteran dengan saluran air dan sinar matahari yang baik.

Pada budidaya ikan koi, saringan halus harus dipasang pada saluran air agar benih ikan koi tidak hanyut bersama air yang mengalir. Sementara ukuran kolam yang ideal adalah 3×6 meter dengan kedalaman 60 cm dan ketinggian air 40 cm.

Sebelum menggunakan kolam plesteran, pastikan kolam dalam keadaan yang benar-benar kering agar air kolam tidak tercemar zat kimia yang berasal dari semen. Selanjutnya, diisi dengan air dan didiamkan selama 24 jam sebelum indukan koi mulai dimasukkan.

Selain itu, perlu juga dipersiapkan kakaban yang nantinya akan menjadi tempat bagi telur-telur ikan koi tersebut.

3. Tahap Pemijahan

Untuk menghindari risiko kegagalan dalam pemijahan maka sebaiknya persiapkan 3-5 indukan pejantan. Selanjutnya, indukan betina bisa dimasukkan ke kolam pemijahan yang telah disiapkan sebelumnya, waktunya sekitar pukul 4 sore.

Jika sudah berlalu 3-4 jam, barulah indukan jantan dimasukkan ke kolam. Biasanya, proses pemijahan sendiri akan berlangsung pada tengah malam. Indukan betina akan berenang mengelilingi kolam sementara induk jantan mengikuti dan sesekali menempelkan badannya.

Berikut ini adalah hal-hal yang perlu diperhatikan pada tahap pemijahan:

  • Sel telur yang dikeluarkan oleh induk betina akan dibuahi oleh sperma induk jantan dan selanjutnya telur akan menempel pada kakaban.
  • Setelah itu, indukan bisa langsung dipisahkan agar telur tidak dimangsa.
  • Untuk proses penetasan diperlukan suhu air yang tepat, tidak terlalu dingin dan tidak terlalu panas.
  • Setelah 48 jam biasanya telur-telur akan menetas dan setiap larva ikan koi akan memiliki cadangan makanan untuk bertahan hingga 3-5 hari kedepan, sehingga tidak perlu diberi makan dahulu.
  • Setelah 5 hari atau ketika cadangan makanan sudah habis maka bisa diberikan makanan hidup seperti kutu air yang telah disaring. Hal ini lebih baik agar kondisi air tetap terjaga.
  • Pada saat ukuran ikan koi sudah sepanjang 2,5 cm, makanan bisa diganti dengan cacing sutra hingga usianya 3 mingguan.

Teknik Budidaya Ikan Koi Agar Berkembang Maksimal

Untuk mendapatkan hasil budidaya yang terbaik dan maksimal, maka perlu melakukan beberapa teknik pembudidayaan seperti berikut ini:

1. Menjaga Kualitas Air Agar Tetap Bersih

Kondisi air yang selalu bersih merupakan salah satu syarat yang harus dipenuhi agar perkembangan dan pertumbuhan ikan koi tetap sehat. Oleh karena itu, kondisi air harus selalu dijaga agar kualitas airnya tetap bersih dan tidak keruh.

Meskipun Sobat Mediatani sudah menggunakan filter air, tapi hal tersebut tidak bisa menjamin air akan tetap bersih 100% karena kotoran yang dikeluarkan oleh ikan koi. Untuk menjaga air tetap bersih maka sebaiknya mengganti 10% air kolam minimal seminggu sekali.

Perlu diingat pula untuk tidak mengganti air kolam secara total karena ikan membutuhkan waktu untuk beradaptasi. Apabila hal tersebut dilakukan maka bisa menimbulkan stres pada ikan koi. Selain itu, kondisi air kolam juga bisa berpengaruh pada warna ikan koi hingga 20%.

2. Membatasi Jumlah Ikan Koi dalam Kolam

Agar pertumbuhannya maksimal, ikan koi membutuhkan ruang gerak yang cukup luas. Oleh karena itu, jumlah ikan koi di dalam kolam harus dibatasi agar tidak menghambat pertumbuhan dan perkembangannya.

3. Memperhatikan Kadar Keasaman Air Kolam

Kondisi kolam semen yang masih baru menimbulkan aroma yang tidak disukai oleh ikan koi sehingga menyebabkan ikan menjadi limbung atau mabuk. Agar bau semen cepat hilang, Sobat Mediatani bisa memanfaatkan pelepah pisang.

Selain itu, kondisi air kolam juga harus stabil dengan tingkat keasaman sekitar 6,5 – 8,5 agar ikan koi tetap sehat dan tumbuh secara maksimal.

**

Budidaya ikan koi memang sepertinya cukup rumit, namun hal itu bukanlah penghalang mengingat nilai ekonomis dari ikan ini relatif tinggi. Dengan mengetahui tahap awal serta teknik budidaya yang tepat seperti yang telah dijelaskan di atas, maka siapapun bisa membudidayakan ikan koi.

  • Bagikan