Mediatani – Menteri Keuangan Republik Indonesia, Sri Mulyani telah menyebutkan beberapa jenis sembako premium yang akan dikenakan PPN, salah satunya beras basmati. Hal ini disampaikannya lewat postingan Instagram pada Hari Senin (14/6) lalu.
Beras basmati termasuk jenis sembako premium sebab beras ini merupakan barang import dan hanya dapat tumbuh di Utara India dan Pakistan saja. Di Indonesia, kamu bisa membelinya di toko india atau toko milik orang Arab, di beberapa swalayan maupun pasar tradisional.
Beras ini sering digunkan untuk olahan kuliner India dan Timur Tengah. Sebab, beras basmati merupakan jenis beras yang umumnya disantap oleh masyarakat India dan Asia Selatan.
Asal-usul dari beras basmati sebenarnya masih belum jelas, namun para arkeolog menemukan sejenis beras berbiji panjang di dekat Udaipur, India, dan diyakini telah ada sejak tahun 2000 dan 1600 SM.
Arkeolog menyebutkan jika beras tersebut merupakan nenek moyang beras basmati yang kita nikmati saat ini. Namun muncul pertanyaan, apa bedanya beras basmati dengan beras lokal atau beras lainnya?
Jika melihatnya dengan sepintas, beras basmati memiliki bentuk yang mirip dengan beras-beras lainnya. Namun jika melihatnya lebih dekat, beras ini memiliki ukuran yang lebih besar dan panjang dibandingkan beras yang lainnya.
Bukan hanya ukurannya, jenis beras yang satu ini juga dikenal dengan aromanya yang khas mirip dengan popcorn ketika dimasak. Itulah yang mendasari kata “basmati” yang dalam bahasa Hindi berarti “penuh aroma” atau “wangi”. Di beberapa tempat, beras ini disebut “ratu beras wangi.”
Perbandingan Harga Beras Basmati dengan Beras Lain
Harga beras basmati dipatok berdasarkan varietas dan jenisnya. Untuk White Pearl Gold Rice Basmati Rice dipatok mulai dari harga Rp39 ribu/kg, Dua Tani Basmati Premium Gold Beras mulai dari Rp 43 ribu/kg, Kohinoor Basmati Rice mulai dari Rp 105 ribu/kg, Moghul Basmati mulai dari Rp 77 ribu/kg, dan Lal Qilla Basmati mulai dari Rp 55 ribu/kg. tentunya harga-harga tersebut sangat berbeda jauh dari harga beras lokal di Indonesia.
Terkait nutrisi, kandungan gizi beras basmati sama baiknya dengan beras merah dan beras putih. Bahkan perbedaannya dalam hal jumlah kalori, karbohidrat, protein, dan serat di antara jenis beras pun sangat kecil.
Namun yang menjadi pembeda antara beras basmati dengan jenis beras lainnya adalah beras basmati mengandung arsenik yang lebih rendah sehingga mutu serta kualitasnya lebih baik untuk kesehatan.
Selain itu, beras basmati juga memiliki bentuk biji beras yang lebih panjang dan ramping dibandingkan varietas beras lainnya, teksturnya pun lebih lembut dibandingkan jenis beras lainnya. Dari segi aromanya, beras basmati memiliki bau yang khas menyerupai kacang, bunga, dan
Efek Samping Mengonsumsi Beras Basmati
Ada dua jenis beras basmati, yaitu putih dan coklat. Tidak seperti beras basmati berwarna coklat, basmati putih telah kehilangan banyak nutrisi berharga selama pemrosesannya.
Tentunya hal ini tidak baik untuk kesehatanmu, sebab beberapa penelitian menunjukkan bahwa makan banyak biji-bijian olahan dapat berdampak negatif pada kontrol gula darah dan bisa terkait dengan risiko diabetes tipe 2 yang lebih tinggi.
Selain itu, sebuah penelitian yang melibatkan 26.006 orang mengaitkan asupan nasi putih dengan risiko sindrom metabolik yang lebih tinggi, yang merupakan sekelompok kondisi yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2.
Jika kamu tertarik mengonsumsi beras basmati, ingtlah untuk mengonsumsinya dalam jumlah yang wajar sesuai dengan kebutuhan kalori harianmu. Hal ini bertujuan agar kesehatan tubuhmu tetap terjaga.