Mediatani – Pandemi Covid-19 yang menyebabkan keterpurukan ekonomi warga negara, kini mulai mereda. Masyarakat pun perlahan mulai bangkit. Bahkan dengan jalan beternak pun hal itu dapat dilakukan. Kebiasaan baru yang ramai diminati semisal beternak dan berkebun sudah menjadi kebiasaan dan hal yang baru, kini.
Kejadian ini pun berlangsung dan merambah ke setiap kota. Tidak terkecuali di Surabaya. Dengan beternak burung merpati, beberapa warga di Surabaya ini sudah bisa bangkit dari keterpurukan ekonomi itu.
Ratusan burung berjenis merpati itu pun tampak berjejer dan berbaris rapai di atas meja panjang dalam sebuah Kontes Merpati Hias dan Merpati Endemik Tingkat Nasionak 2021.
Ada yang berwarna abu-abu, ada juga putih, biru dan banyak lagi. Bahkan perpaduan gradasi warna dalam tubuh yang sama lengkap terpajang di sana. Bulu dan ekor merpati pula begitu mengoda para pengunjung yang datang.
Tidak ketinggalan, sosok orang nomor satu di Surabaya yakni Walikota Surabaya Eri Cahyadi ternyata ikut larut dalam Kontes Merpati Hias dan Merpati Endemik Tingkat Nasional, itu. Ia terkagum-kagum dan bangga melihat kontes merpati berlangsung.
Di luar ekspestasinya, dirinya sendiri mengaku terkejut lantaran, ratusan merpati itu memiliki berbagai jenis dan warna yang beraneka ragam. “Terus terang, saya melihatnya kaget. Saya pikir merpati yang hanya terbang saja. Lalu ternyata ada juga yang makannya banyak dan bagus-bagus pula,” kata Eri ketika ditemui di Gelanggang Remaja, Minggu (14/3/2021) yang dikutp mediatani.co, dari situs sindonews.com, Rabu (17/3/2021).
Dia melanjutkan, sebenarnya, jika disadari, merpati dengan jenis dan warna yang bagus-bagus tersebut, dapat menggerakkan ekonomi bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Meski, lanjutnya, dia perlu memastikan bahwa budidaya atau ternak merpati ini harus terus dikembangkan dan dikelola secara konsisten.
Secara umum, dia pun meminta agar UMKM Kota Pahlawan berinovasi dengan berbagai produk. Termasuk dalam hal ini dapat mengembangkan kekayaan nusantara serta menunjukkan ragam hewan yang bermacam-macam.
“Monggo sama-sama kita tunjukkan bahwa Surabaya juga memiliki ragam hewan. Bisa mengembangkan bidang pemerpatian. Saya berharap semua yang hadir bisa mengembangkan menjadi usaha pada waktu masa pandemi COVID-19. Kita harus berjalan bersama,” ungkapnya.
Tak kuat atas godaan bulu merpati yang indah, Eri kemudian membeli bebarapa ekor merpati yang diletakkan di rumah dinasnya, di Jalan Sedap Malam sebagai percontohan. Dia membeberkan, nantinya rumah dinas tersebut akan dipasang kurungan sehingga pada saat tamu masuk dapat melihat keindahan merpati sembari berpromosi.
“Insya Allah, saya nanti di kediaman akan membuat kurungan burung merpati. Jadi bisa untuk contoh. Kalau orang belum tahu, lalu melihat merpati ini maka akan jatuh cinta. Makanya silahkan dikembangkan bidang kemerpatian,” jelasnya.
Di kesempatan yang sama, orang nomor satu di Kota Pahlawan itu juga berharap agar warganya mampu menciptakan berbagai peluang usaha. Karena menurutnya, pekerjaan itu tidak hanya sebatas pegawai, atau bekerja di pemerintahan.
Namun dengan menciptakan peluang usaha maka, dapat berkontribusi lebih banyak dalam membantu sesama untuk bekerja di tempat tersebut. “Saya berterima kasih kepada anda semua yang menciptakan peluang pekerjaan baru,” ucapnya.
Di samping itu, Ketua Pelaksana Indonesian Fancy Pigeon Community (IFPG) Kota Surabaya Muhafi menuturkan bahwa selama pelaksanaan kontes merpati tersebut, pihaknya selalu menerapkan dengan protokol kesehatan yang ketat.
Bahkan, peserta yang masuk pun dipastikan telah melakukan tes swab dengan hasil negatif. “Sudah kami sesuaikan dengan peraturan satgas COVID-19 Surabaya. Lalu yang datang perwakilan saja. Ada yang orangnya tidak hadir namun mengirimkan merpatinya,” imbuhnya. (*)