Mediatani – Kerjasama para ahli biologi dari Australia dan Meksiko mengungkap asal-usul tanaman berbunga di bumi yang disebut ‘pohon waktu’ atau nama ilmiahnya angiospermae. Hampir semua tumbuhan ini memiliki bunga.
Angiospermae yang merupakan tumbuhan yang menghasilkan biji tertutup ini dibedakan menjadi dua yaitu dikotil (tumbuhan berkeping biji dua) dan monokotil (memiliki biji satu atau tunggal).
Para ahli biologi itu berhasil memetakan pertumbuhan angiospermae dari waktu ke waktu selama 140 juta tahun terakhir.
Tanaman yang tumbuh di sekitar tempat tinggal manusia ini, memiliki 300 ribu spesies atau bahkan lebih. Untuk menghasilkan garis waktu, para ahli biologi mengumpulkan koleksi terbesar dari catatan fosil angiospermae, total ada 238 fosil.
Ahli Biologi Dr Herve Sauquet dari Institut Ilmu Botani Australia mengatakan bahwa fosil adalah bukti paling penting yang diperlukan untuk memahami pertanyaan evolusi penting angiospermae
“Studi sebelumnya hanya menggunakan 30 sampai 60 catatan fosil dan kami ingin meningkatkan jumlah ini secara signifikan dan menetapkan standar yang lebih tinggi untuk kalibrasi fosil,” sambung Sauquet.
Selain itu, Sauquet bersama timnya juga membandingkan pohon waktu mereka dengan lebih dari 16 juta titik data geografis, yang menunjukkan tanaman mana yang berbunga.
Berdasarkan data para ahli biologi menunjukkan bahwa terdapat 435 keluarga tanaman berbunga, dan diperkirakan keturunan tanaman bunga modern mulai muncul sekitar 90 hingga 100 juta tahun yang lalu. Selain itu, mereka meyakini bahwa angiospermae berasal dari lingkungan tropis.
“Dengan memperkirakan usia batang dan mahkota untuk keluarga angiospermae, kami menemukan perbedaan antara 37 hingga 56 juta tahun antara asal-usul keluarga dan awal diversifikasi mereka ke spesies hidup yang kita lihat hari ini,” tutur Ahli Biologi lain Susana Magallon dari Otonomi Nasional Universitas Meksiko.
“Jeda waktu rata-rata sesuai dengan sepertiga dari seluruh durasi evolusi angiosperame atau sekitar 140 juta tahun,” tambahnya.
Menurut para ahli biologi itu, hasil penelitian ini akan membantu memahami lebih jauh evolusi tanaman berbunga yang ada di Bumi. Hasil penelitian akan disimpan di Royal Botanic Garden Sydney, Australian Botanic Gardenic Mount Annan, dan Blue Mountains Botanic Garden Mount Tomah.
Selain itu, hasil penelitian dapat dibaca lebih lanjut di jurnal ilmiah berjudul, ‘The delayed and geographically heterogeneous diversification of flowering plant families’ yang diterbitkan di Nature pada 6 Juli 2020.
sumber: cnn indonesia