The Bachelor Rabittery Berhasil Ekspor 200 Kelinci Hias ke Filipina

  • Bagikan
Pelepasan ekspor kelinci hias ke Filipina
Pelepasan ekspor kelinci hias ke Filipina

Mediatani – Baru-baru ini petani milenial asal Parongpong Lembang, Yoga Tri Herlambang berhasil mengekspor kelinci hias ke manca negara. Pemilik peternakan The Bachelor Rabittery ini mengekspor 200 ekor kelinci ke Filipina dengan nilai Rp1.516.000.000.

Seremoni pelepasan ekspor kelinci ini dilakukan di lokasi peternakannya di Jalan Kolonel Masturi Lembang, pada Jumat, 27 Agustus 2021. Kelinci hias itu kemudian dikirim via udara melalui Gatrans Terminal Cargo Bandara Soekarno Hatta Tangerang, Banten.

Pelepasan ekspor tersebut juga dihadiri oleh Kepala Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Bandung Barat Wiwin Aprianti, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jabar Jafar Ismail, Pemimpin Divisi UMKM bank bjb Denny Mulyadi beserta jajaran bank bjb dan Owner Bachelor Crops Yoga Tri Herlambang.

Dilansir dari laman Jabarekspres.com, Minggu (29/8/2021), dalam kegiatan pelepasan ekspor kelinci ini, Bank bjb turut berpartisipasi sebagai penyediaan layanan perbankan bagi peternak dan offtaker.

Meski bukan seorang peternak, Yoga mengaku suka dengan kelinci dan hobi memelihara saja. Namun seiring berjalannya waktu, ia terdorong untuk mulai membiakan kelinci dengan melakukan breeding berbagai jenis ras kelinci. Tujuannya, agar jenis populasi ras tertentu yang memiliki demand pasar yang tinggi bisa meningkat.

Lambat laun usahanya dalam budidaya kelinci hias mulai berkembang. Dengan memanfaatkan saluran distribusi online, kelinci hasil pembiakannya berhasil menembus pasar internasional seperti Filipina, Malaysia, Pakistan dan Saudi Arabia.

Adapun jenis spesies kelinci yang dikembangkan berasal dari bibit yang diimpor langsung dari sejumlah negara di Eropa dan Amerika Serikat. Jenis kelinci yang dibudidayakannya, yakni New Zealand White, Netherland Dwarf, Californian, Checkerd Giant, German Giant dan Transylvanian Giant.

Berkat keberhasilan Yoga dalam mengelola peternakan miliknya yaitu The Bachelor Rabittery, akhirnya ia memperoleh kepercayaan bergabung dalam petani milenial dan bertindak sebagai offtaker.

Ekspor kelinci hias dipilih karena telah memiliki offtaker dengan tujuan pasar yang jelas, bahkan sebagian besar pasarnya berada di luar negeri.

Dengan semakin banyak ekspor, semakin banyak pula peternak dan jumlah kelinci yang harus dikembangbiakkan.  Hingga akhirnya, The Bachelor Rabittery dapat mewujudkan target ekspor 1.000 ekor kelinci setiap bulannya.

Untuk mencapai taget tersebut, maka dibutuhkan dukungan perbankan untuk memberikan pembiayaan bagi para mitra peternak dalam memenuhi kebutuhan ekspor.

Hal ini menjadi peluang bagi bank bjb untuk penetrasi penyaluran kredit, serta peningkatan fee based income melalui penyediaan layanan ekspor impor.

Pimpinan Divisi Corporate Secretary bank bjb Widi Hartato menjelaskan bahwa selama ini kerjasama pembiayaan dengan pola kemitraan telah banyak dilakukan oleh pihaknya, terutama dalam bidang usaha peternakan.

“Atas nama bank bjb saya ucapkan selamat untuk The Bachelor Rabbitry yang telah mengekspor kelinci hias ke Filipina. Hal ini juga adalah bentuk dukungan bank bjb kepada para peternak dan offtaker dalam pemulihan ekonomi nasional, pasca pandemic Covid-19,” ungkapnya.

Hal yang dilakukan Yoga juga merupakan upaya pemerintah setempat dalam mengembangkan kewirausahaan muda pertanian Indonesia. Program petani milenial Pemerintah Provinsi Jawa Barat ini bertujuan untuk mendorong regenerasi tenaga kerja di sektor pertanian yang memiliki inovasi, gagasan, dan kreativitas.

Melalui pemanfaatan teknologi digital, petani milenial dapat menggerakkan kewirausahaan bidang agrikultur menjadi lebih segar dan atraktif.

Program Petani Milenial memiliki banyak kegiatan, seperti Inventarisasi Potensi Lahan, Penentuan Komoditas Pertanian, Pengembangan Kapasitas Petani Milenial, Pemberian Bantuan Benih, Bibit, Pupuk, Pestisida, dan Peralatan, Inventarisasi Peluang Pasar, Pendataan Petani Milenial, Pemberian Fasilitasi Pembiayaan dan Pemasaran Produk.

Dalam perkembangannya, jenis komoditas yang dibudidayakan terus berkembang mulai dari pertanian, kehutanan, perkebunan, hingga peternakan.

  • Bagikan