Tingkatkan Kualitas SDM Pertanian, Kementan Gelar Pelatihan untuk Penyuluh dan Petani

  • Bagikan
Sumber foto; kabartujuhsatu.com

MediataniĀ – Kementerian Pertanian RI kembali menggelar pelatihan terkait pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan). Pelatihan yang dikhususkan kepada ribuan penyuluh dan para petani di Indonesia itu diselenggarakan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP). Pelatihan ini dalam rangka untuk meningkatkan produktivitas khususnya penanaman padi.

Pelatihan yang digelar secara virtual ini dihadiri oleh ribuan peserta. Dalam kesempatan tersebut, Syahrul Yasin Limpo (SYL) selaku Menteri Pertanian RI menyampaikan bahwa era 4.0 telah dilewati dan Indonesia akan bersiap-siap untuk memasuki era 5.0.

Dilansir dari detik.com, Mentan SYL juga menegaskan bahwa sektor pertanian akan tetap menjadi sektor paling penting di era itu. Hal ini menandakan bahwa pemanfaatan teknologi dan mekanisasi pada bidang pertanian sudah tidak bisa lagi dihindarkan.

Mentan SYL yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Sulawesi Selatan selama dua periode ini menegaskan bahwa bertani adalah kegiatan yang keren dan hebat. Bahkan, menurutnya, di saat COVID-19 menghantui dunia dan membuat semua orang seakan tidak berdaya termasuk pada sektor perekonomian dunia yang melambat, sektor pertanian mampu berdiri menjadi sektor yang tetap bertahan dan tumbuh.

“Kalau kita lihat dari PDB, hanya pertanian yang naik, sektor lain semua minus. Ini artinya pertanian memang dibutuhkan,” katanya.

Mentan SYL mengungkapkan bahwa sebagai pelaku utama pembangunan pertanian di Indonesia, kinerja sektor pertanian juga ditentukan oleh kinerja dari para penyuluh dan petani. Oleh sebab itu, pihaknya terus mendorong BPPSDMP agar bisa memberi pelatihan dan mencetak banyak tenaga terlatih guna terus menggerakan sektor pertanian ke arah yang lebih maju, mandiri, dan modern.

Mentan SYL juga mengimbau bahwa BPPSDMP bersama dengan semua kepala dinas harus menyiapkan sekitar satu juta orang yang sudah terlatih untuk menaikkan kualitas sektor pertanian. Sehingga Nilai Tukar Petani dan Nilai Tukar Usaha Pertanian juga bisa naik.

Menurutnya, pemanfaatan teknologi dapat dimaksimal sebaik mungkin. Sementara kualitas SDM dinilai sangat penting khususnya penggunaan mekanisasi. Diharapkan, Agriculture War Room (AWR) yang saat ini sedang dibangun mampu mendukung pembangunan sektor pertanian pada segala aspek, mulai dari persiapan SDM yang terlatih hingga penjualan hasil petani yang berbasis digital.

“Kita harus hadirkan inovasi untuk mendukung itu. Salah satu contohnya dengan menghadirkan traktor taksi pada setiap kabupaten,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan menyampaikan bahwa pihaknya telah mengadakan sejumlah pelatihan dalam rangka meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) pertanian.

“Kita sudah memulai pelatihan pemupukan berimbang, pelatihan kesuburan tanah, pelatihan varietas padi jagung kedelai, pelatihan kewirausahaan pertanian, juga pemanfaatan KUR,” kata Dedi.

Dedi juga menjelaskan bahwa pelatihan kali ini dilaksanakan secara offline yang diikuti oleh 120 peserta. Sementara secara daring melalui zoom diikuti sebanyak seribu peserta. Tidak hanya itu, melalui youtube tercatat yang ikut bergabung pada pelatihan ini yaitu sekitar sebelas ribu orang. Dengan rincian delapan ribu adalah penyuluh dan 2700 adalah petani, utamanya para petani milenial.

“Pada pelatihan ini, peserta akan diberikan materi mengenai teknis operator traktor roda 2 dan roda 4, pembuatan pupuk organik seperti kompos, pembuatan pestisida nabati, termasuk juga pemanfaatan KUR,” pungkas Dedi.

  • Bagikan