Mediatani – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berencana untuk membangun kampung bandeng di Kabupaten Gresik. Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal Perikanan Budidaya, Tb Haeru Rahayu.
“Saat ini, sebelum direncanakan sebagai kampung bandeng, putaran uang di Kabupaten Gresik dari budidaya ikan bandeng mencapai triliunan rupiah. Nantinya, setelah beberapa tahun dicanangkan sebagai kampung budidaya ikan bandeng, diharapkan hasilnya bisa meningkat 2 kali lipat,” ungkap Pria yang akrab disapa Tebe ini.
Kampung bandeng yang dicanangkan KKP melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB) tersebut merupakan program kampung perikanan budidaya yang menjadi salah satu program terobosan Menteri Sakti Wahyu Trenggono.
Tebe menuturkan bahwa penetapan lokasi kampung perikanan budidaya telah dilakukan sejak tahun 2021. Hal tersebut terealisasikan melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 64 Tahun 2021 tentang Kampung Perikanan Budidaya.
Dalam keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan tersebut, ditetapkan 6 lokasi untuk dicanangkan sebagai kampung perikanan budidaya, diantaranya Kabupaten Pasaman, Kabupaten OKU Timur, Kabupaten Pati, Kabupaten Gresik, Kabupaten Lombok Timur dan Kabupaten Kupang.
Kemudian melalui Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 16 Tahun 2022 tentang Kampung Perikanan Budidaya, telah ditetapkan sebanyak 124 lokasi sebagai kampung perikanan budidaya.
Tebe menjelaskan bahwa pembangunan kampung perikanan budidaya akan dilakukan secara bertahap. Pembangunan tersebut dimulai dari tahun 2022 dengan target 130 lokasi (salah satunya yakni Kabupaten Gresik provinsi Jawa Timur) sampai dengan tahun 2024.
Konsep dari upaya pengembangan kampung perikanan budidaya, yaitu membangun suatu kawasan perikanan budidaya yang berbasis pada komoditas unggulan dan komoditas lokal, sehingga akan mendorong berkembangnya usaha pembudidayaan ikan yang berdaya saing berkelanjutan dengan menyinergikan potensi-potensi yang ada.
Tebe juga mengungkapkan bahwa salah satu tujuan dari kampung budidaya yang dicanangkan KKP ini yaitu untuk meningkatkan produktivitas budidaya ikan bandeng. Selain itu, tambah Tebe, Kabupaten Gresik merupakan salah satu daerah yang menjadi penghasil ikan bandeng.
“Gresik layak dijadikan lokasi pembangunan kampung budidaya ikan bandeng,” ungkap Tebe.
Alasan mengapa Kabupaten Gresik menjadi target lokasi program kampung budidaya ikan bandeng, karena pada tahun 2020, Kabupaten Gresik memproduksi sebanyak 66,87% dari 138.578 total produksi ikan, berarti 87.119 ton ikan yang terproduksi di Kabupaten Gresik,
Kabupaten Gresik juga memiliki tambak yang luas, sekitar kurang lebih 28 ribu hektare. Dengan ini, Kabupaten Gresik menjadi lokasi penyumbang tambak di Jawa Timur sebanyak 40% dari total keseluruhan.
Program kampung budidaya ini diharapkan mampu meningkatkan keinginan masyarakat Kabupaten Gresik untuk melakukan budidaya ikan bandeng. Karena dalam program Kampung Perikanan Budidaya, KKP juga membuka akses sumber pembiayaan seluas-luasnya dengan memfasilitasi kredit usaha rakyat (KUR) dari perbankan.
“Melalui program kampung perikanan budidaya ini, Gresik punya potensi untuk menjadi produsen bandeng terbesar Indonesia. Karena potensi daerahnya diberikan dukungan penuh, baik dari pemerintah pusat maupun dari pemerintah daerah,” ungkap Tebe.
KKP juga membuka pemanfaatan kredit usaha dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP). Dengan cara ini, diharapkan para pembudidaya ikan serta pemangku kebijakan di Kabupaten Gresik mampu dan ingin bersama-sama membuka peluang investasi bagi para investor yang berminat, sebagai upaya peningkatan produktivitas budidaya ikan, khususnya ikan Bandeng.
Sebagai informasi tambahan, KKP memberi dukungan senilai Rp2,7 miliar untuk kampung budidaya ikan di Kabupaten Gresik. Dana tersebut dialokasikan untuk pengadaan berupa excavator, pompa air, sarana pembenihan, mesin dan bahan baku pakan, serta sarana dan prasarana pengolahan kesehatan ikan.