Mediatani – Aksi pencurian ternak sapi di Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, kembali marak terjadi. Di akhir pekan Maret 2021 saja, terjadi aksi pencurian yang tercatat ada di beberapa kecamatan.
Seperti di Kecamatan Bulukumpa, Kecamatan Rilau Ale, dan juga di Kecamatan Kajang.
Bahkan, seorang Legislator Nasdem Bulukumba Muhammad Thamrin juga menjadi korbannya.
Diketahui, 10 ekor sapinya, Senin (29/3/2021) malam, raib digondol maling. “Iya 10 ekor sapi saya dicuri. Tapi, satu anaknya kembali. Jadi sisa sembilan,” kata Thamrin, saat dikonfirmasi, Sabtu (3/4/2021), melansir, Minggu (4/4/2021) dari situs tribun.bulukumba.com.
Pria yang akrab disapa Pung Tamo itu, mengaku telah melaporkan aksi pencurian itu ke Polsek Kajang. Kini, sembari menunggu proses, ia, pengembala dan beberapa warga lainnya melakukan pencarian.
Pung Tamo membeberkan bahwa 10 ekor sapinya itu dicuri di Dusun Dumpu, Desa Sangkala, Kecamatan Kajang. Lokasi tempat ternaknya tersebut merupakan kebun milik pribadinya.
“Saya sudah laporkan, keesokan harinya setelah kejadian langsung ke Polsek Kajang. Istriku yang ke sana melapor. Saat ini warga masih lakukan pencarian,” tambah dia.
Pung Tamo berharap, agar kejadian tersebut adalah yang terakhir. Olehnya ia meminta polisi untuk mengungkap sindikat pencuri sapi tersebut.
Pung Tamo juga menyampaikan, jika ternak milik legislator Partai Demokrat, Sabri, juga digondol maling.
Sabri yang dikonfirmasi, membenarkan adanya aksi pencurian itu.
Hanya saja, ternak yang dicuri bukanlah milik pribadinya, namun ternak milik kerabatnya.
“Iya sapinya keluarga juga dicuri. Yang pertama lima ekor. Terakhir ini, ada lagi bertambah dua ekor. Kejadiannya hampir sama dengan sapinya Pak Thamrin,” jelasnya.
Selain di Sulawesi selatan, Tren aksi pencurian sapi ini juga terjadi di Lumajang. Sebelum bula Ramadhan, justru tren pencurian hewan ternak ini naik.
Hal itu sebagaimana terjadi di wilayah hukum Polres Lumajang. Kali ini, sasaran aksi kawanan pelaku yang lebih satu orang itu, mengarah ke Nitu Asri (67) warga Sumber Tumpuk, Desa Kalipenggung, Kecamatan Randuagung.
Kapolsek Randuagung, Iptu Darmanto, ketika dikonfirmasi Jumat (2/4/2021), sebagaimana melansir, Minggu (4/4/2021) dari laman memontum.com, mengatakan bahwa pencurian sapi di Desa Kalipenggung, terjadi pada Senin (29/3), lalu.
Sementara diketahui, korban sendiri tidak melaporkan kejadian ke Polsek Randuagung. “Untuk kejadian pencurian sapi di Desa Kalipenggung, korbannya tidak melaporkan kepada petugas. Meski demikian, anggota yang mendengar informasi itu, langsung mengecek ke TKP,”
“Termasuk, turut membantu melakukan pencarian bersama korban melalui jejak kaki sapi, yang ditinggalkan di sekitar lokasi. Bahkan, pdilakukan sampai di batas Desa Ranuwurung Ranulogong, di atas jalan sebelah Ranu, kita kehilangan jejak. Sampai hari ini, sapi korban belum diketemukan,” terangnya.
Menyikapi kejadian itu, Kapolsek mengingatkan kepada masyarakat, agar proaktif bila ada kejadian pencurian. Salah satunya, sesegera mungkin melaporkan kepada Polisi.
Sehingga, agar bisa cepat dilakukan tindakan yang diperlukan dan lebih cepat bisa mengungkap atau lebih mudah untuk menemukan kembali sapi yang hilang.
Selain itu, Darmanto juga menyampaikan, agar masyarakat tidak lengah dan selalu meningkatkan kewaspadaan menjelang Bulan Suci Ramadhan. “Sebagai Kapolsek Randuagung, saya mengimbau agar masyarakat proaktif. Segera melaporkan kejadian, apabila terjadi pencuria,”
“Sehingga, polisi bisa segera berbuat, bertindak, berkoordinasi dengan kepala desa dan Satgas untuk menghalau atau menghadang upaya pencurian sapi. Sehingga, secara bersama-sama bisa lebih mudah untuk menemukan sapi itu kembali,” ungkapnya.
Dalam kejadian itu, Nitu Asri, warga Sumber Tumpuk, Desa Kalipenggung, harus merelakan dua ekor sapi miliknya.
Sapi jenis kelamin jantan dan betina, satu warna merah ada putih di kepala dan satunya warna merah tua, telah raib dari kandang yang berada di belakang rumahnya.
Dikatakan korban, kejadian itu baru diketahuinya pada dini hari. Usai melaksanakan Sholat Subuh, korban yang bermaksud memberikan makan sapi, sudah mendapati hewan tersebut sudah raib.
“Terakhir, jam 23.45, saya masih memberi makan. Lalu, jam 02.00 memberi makan lagi. Jam 03.00, sapi masih ada. Setelah itu, sekitar pukul 04.30, saya shalat subuh. Baru setelah melihat kandang, sapi-sapi sudah kosong,” terang Asri.
Dia juga menambahkan bahwa dirinya tidak melaporkan kejadian kepada petugas dan hanya mengadu kepada kepala dusun.
Usai kejadian, polisi bersama Babinsa datang, untuk membantu melakukan pencarian. (*)