MEDAN, Mediatani.co – Seorang wanita berinisial JB (27) tewas terbakar saat membuka lahan pertanian di kawasan hutan di Desa Parsingguran II, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbang Hasundutan, Sumatera Utara, pada Sabtu (19/7/2025).
Peristiwa tragis ini terjadi sekitar pukul 10.00 WIB ketika JB dan suaminya, HS, melakukan pembakaran semak di sekitar hutan untuk membuka lahan pertanian.
Kapolres Humbahas, AKBP Arthur Sameaputty, menjelaskan bahwa api dengan cepat membesar dan menyebar ke area ladang yang sudah ditanami.
“Korban JB berusaha memadamkan api dari arah atas, sementara suaminya dari arah bawah. Lokasi kejadian berada di area perladangan dan hutan pinus,” kata Arthur dalam keterangan tertulisnya, Minggu (20/7/2025).
Nahas, saat kejadian, JB diduga menghirup asap berlebihan hingga pingsan dan tidak sadarkan diri.
“Ia tidak sempat diselamatkan dari kobaran api dan dinyatakan meninggal dunia di lokasi dengan luka bakar mencapai 90 persen,” tambahnya.
Setelah menerima informasi mengenai insiden tersebut, polisi segera turun ke lokasi untuk mengevakuasi korban dan melakukan olah tempat kejadian perkara.
“Dari hasil pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di tubuh korban. Jenazah kemudian dievakuasi ke RSUD untuk keperluan otopsi lebih lanjut,” ujarnya.
Menanggapi insiden ini, Arthur mengimbau masyarakat untuk tidak membakar lahan di sekitar hutan, terutama karena saat ini telah memasuki musim kemarau.
“Kami mengimbau agar masyarakat memahami kondisi iklim saat ini yang memasuki musim kemarau. Hindari aktivitas yang berisiko tinggi seperti membakar lahan,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan, Penegakan Hukum, dan Peningkatan Kapasitas DLHK Sumut, Zainuddin Harahap, menegaskan bahwa lokasi korban tewas berada di kawasan lahan hutan.
“Yang benar, itu berdasarkan keterangan tim Karhutla di lapangan,” ujarnya saat dihubungi Mediatani.co melalui telepon selular.
Zainuddin juga mengingatkan agar warga tidak membuka lahan hutan karena tindakan tersebut tidak hanya membahayakan masyarakat, tetapi juga merusak ekosistem hutan.
“Sehubungan dengan kejadian tersebut, diimbau kepada warga masyarakat agar tidak membakar untuk membuka lahan,” tutupnya.