Mediatani – Aktivitas memberikan pupuk serta menyiram bertujuan untuk menyuburkan tanaman. Beragam pupuk pun bisa digunakan untuk membantu pertumbuhannya, namun siapa sangka jika ada beberapa air bekas yang berada di dapur bisa menjadi pupuk cair bahkan menjadikan tanaman berbunga serta berbuah lebat?
Mengutip dari kompas.com Kamis (25/2/2021) yang melansir juga dari kanal Youtube Taman Inspirasi, Sabtu (23/1/2021), disebutkan ada tiga air cucian bekas yang sebaiknya digunakan untuk menyiram tanaman. Di antaranya, sebagai berikut;
1. Air cucian beras
Dalam air cucian beras, terdapat gizi dan nutrisi seperti yang terkandung seperti vitamin B, zat besi, seng, protein, sari pati, dan nutrisi lain yang dibutuhkan oleh tanaman.
Maka dari itu hal ini sangat cocok bagi tanaman untuk bisa tumbuh dengan subur. Selain itu, air cucian beras ini bisa merangsang masa tumbuh vegetatif tanaman terutama pada daun tunas dan cabang.
Tanaman yang disiram dengan air cucian beras pula akan memiliki daun yang lebih hijau dan segar. Dengan menggunakan air cucian beras ini, maka tanaman pun akan lebih memiliki kekebalan terhadap penyakit, serta hama yang menyerang.
Air cucian beras juga bisa langsung disiramkan kepada tanaman, difermentasi, atau dibuat menjadi es batu.
Caranya, kamu masukkan air cucian beras ke dalam wadah es batu. Lalu tunggu hingga mengeras dan letakkan beberapa butir ke dalam pot. Air cucian beras yang sudah mengeras akan mencair dan masuk ke dalam tanah.
2. Air kelapa
Bahan selanjutnya ialah air kelapa. Di dalam air kelapa terdapat kandungan makro dan mikro, sehingga bisa membantu tanaman untuk tumbuh subur.
Air kelapa juga merupakan sumber hormon alami yakni hormon auksi dan sitokinin yang merupakan hormon untuk memacu pertumbuhan tanaman. Selain daripada itu, air kelapa juga kaya akan unsur-unsur mineral seperti kalium, nitrogen, magnesium, dan masih banyak lagi.
Termasuk pun di dalamnya mengandung fosfor yang menjadikan salah satu bahan untuk membuat pupuk organik cair. Untuk pengaplikasiannya, air kelapa ini dapat disiram secara langsung atau disemprot. Selain itu, pengaplikasian air kelapa ini bisa dikombinasikan dengan bahan lainnya untuk dijadikan pupuk cair.
3. Air cucian daging
Meskipun air cucian daging berbau amis, namun nyatanya sangat bagus dalam membantu pertumbuhan tanaman pada masa pembungaan dan pembuahan.
Manfaat utama air cucian daging ini ialah untuk mempercepat pertumbuahan tanaman dan membuat bunga dan buahnya tumbuh lebat. Air cucian daging juga memiliki kandungan nitrogen, fosfor, kalium, dan sebagainya.
Namun yang harus diperhatikan di sini yakni menghindari memasukkan organ dalam daging dalam airnya karena dapat mengundang lalat dan serangga pengganggu lainnya.
Untuk membuat air cucian daging menjadi pupuk cair yakni dengan cara menyisihkan air bekas cucian ini lalu siramkan ke tanaman. Jika air sudah direbus bersama dagingnya maka tunggu suhunya turun terlebih dulu.
Akan tetapi, biasanya jika ditunggu mendingin air akan menggumpal karena lemaknya, maka dari itu hindari langsung menyiramnya karena akan mengundang serangga. Hal yang harus dilakukan adalah timbun di media tanam di sekitar yang ingin disiram.
Masih dikutip dari sumber yang sama yang melansir dari Apartment Therapy, Rabu (24/2/2021), bahwa air dari rebusan telur juga bisa jadi pupuk untuk tanaman.
Tanaman menyukai kalsium. Ketika ada di dalam tanah tanaman, kalsium membantu menjaga pH tetap terkendali. Sebagai informasi, pH tanah yang netral antara 6,0 dan 6,5 memberi tanaman lingkungan yang ideal untuk menyerap semua nutrisi yang mereka butuhkan.
Nah, hal apa yang secara alami mengandung kalsium? Jawabnya adalah Cangkang telur. Membiarkan kulit telur mendidih dalam air panas untuk sementara waktu adalah cara yang bagus untuk menyedot kalsium ke dalam air.
Usai Anda merebus beberapa butir telur, air yang tersisa lebih kaya kalsium dari sebelumnya, dan bukan pilihan yang buruk untuk digunakan kembali untuk menyiram tanaman hias.
Meski demikian, ada yang harus diperhatikan. Barangkali tanaman hias Anda sudah dalam kondisi baik-baik saja. Tanah pot memiliki pH yang sudah mendekati netral, jadi jika tanaman Anda telah di pot atau di pot ulang dalam beberapa tahun terakhir, kemungkinan pH tersebut baik untuk kesehatan tanaman Anda.
Beberapa pupuk bisa menciptakan reaksi asam di dalam tanah, tetapi akan membutuhkan banyak, dan waktu yang sangat lama untuk memindahkan jarum dalam jumlah yang banyak.
Jika Anda mengkhawatirkan pH tanah, Anda bisa mendapatkan penguji pH. Jika ternyata tanahnya terlalu asam, gunakanlah air rebusan telur atau coba batu kapur sebagai gantinya.