Apa itu Limbah B3? Ini Penjelasan dan Berbagai Jenisnya

  • Bagikan
Baterai bekas, salah satu Limbah B3 rumah tangga

Mediatani – Apa itu limbah B3? Jadi limbah B3 adalah bahan yang sifatnya berbahaya dan beracun sehingga bisa menyebabkan pencemaran lingkungan. Suatu bahan masuk dalam kategori limbah B3 karena sifat, konsentrasi, ataupun jumlah yang terlalu tinggi sehingga berdampak buruk bagi masyarakat.

Pemerintah memberikan regulasi tertulis untuk mengatasi limbah B3. Hal ini dikarenakan masih banyak pabrik ataupun masyarakat yang membuang jenis limbah B3 secara sembarangan. Walaupun volume limbah kecil, tetapi konsentrasi zat pencemar yang dipisahkan bisa saja masih tinggi.

Sekilas Tentang Limbah B3

Limbah B3 merupakan sebuah akronim dari Bahan Beracun dan Berbahaya. Definisi lengkap limbah B3 adalah sisa usaha yang memiliki kandungan zat berbahaya.

Sehingga bisa mencemarkan, merusak, bahkan membahayakan lingkungan hidup serta kesehatan makhluk hidup yang ada disekitarnya. Limbah B3 sering disebut mengandung zat atau suatu bahan anorganik yang bersifat teratogenik.

Apa yang dimaksud dengan teratogenik? Sobat Mediatani perlu tahu bahwa, teratogenik merupakan sebuah bahan yang sifatnya berbahaya sehingga membuat suatu perkembangan menjadi tidak normal.

Limbah B3 seringkali ditemui dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya, masih banyak orang yang belum bisa membedakannya.

Hal ini membuat limbah B3 diberi perlakuan sama dengan sampah biasa. Dalam jangka waktu panjang, limbah B3 bisa menimbulkan konsekuensi berbahaya pada lingkungan dan kesehatan.

Jenis-Jenis Limbah B3

Agar Sobat Mediatani lebih mudah membedakan antara limbah B3 dengan sampah biasa, maka berikut ini akan dijelaskan mengenai jenis-jenis bahan yang tergolong B3.

Limbah B3 perlu dikelola dengan penanganan khusus agar tidak mengganggu perkembangan lingkungan dan kesehatan manusia.

1. Baterai Bekas

Dalam kehidupan sehari-hari, tentunya masyarakat sering membuang sisa baterai bekas langsung ke dalam tempat sampah. Padahal seharusnya baterai bekas perlu dibuang secara terpisah dari sampah plastik ataupun kertas. Mengapa demikian?

Baterai bekas mengandung unsur kimia berbahaya, seperti unsur zinc, karbon, mangan dioksida, amonium klorida, nikel, dan alkaline. Jika baterai bekas dibuang sembarangan, maka bahan kimia tersebut akan menimbulkan pencemaran air, tanah, dan juga rantai makanan manusia.

2. Bohlam dan Lampu TL

Limbah B3 adalah bahan yang sifatnya berbahaya contohnya seperti bohlam dan lampu. Ketika Sobat Mediatani menemukan lampu bekas di kantor, apakah membuangnya langsung ke tempat sampah? Lampu ataupun bohlam memiliki kandungan unsur kimia yang sifatnya membahayakan.

Mulai sekarang, pisahkan limbah lampu dan bohlam dari sampah lainnya. Lampu pendar dan TL mengandung nikel dan merkuri yang berbahaya bagi proses metabolisme tubuh manusia. Dalam 1 lampu pendar mengandung sekitar 5 miligram merkuri dalam bentuk uap maupun bubuk.

3. Oli Bekas

Oli bekas sisa kendaraan mengandung logam berat yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Jika ditinjau secara medis, oli bekas menghasilkan materi logam berat yang bisa menimbulkan kerusakan pada saraf, ginjal serta memicu penyakit berbahaya seperti kanker.

4. Toner Bekas

Contoh lain limbah B3 adalah toner bekas yang biasanya digunakan dalam mesin printer. Tinta printer atau toner memiliki kandungan karbon aktif semacam zat karsinogen berbahaya yang bisa mengancam kondisi kesehatan manusia.

Partikel toner biasanya berukuran kecil yang tidak dapat dilihat langsung oleh mata manusia. Partikel tersebut bisa bertahan di udara dalam jangka waktu yang relatif panjang sehingga memicu gangguan medis seperti sakit kepala, iritasi kulit, gatal, gangguan pernafasan, dan kanker.

**

Limbah B3 adalah sampah berbahaya dan beracun yang bisa mencemari lingkungan dan kesehatan manusia. Oleh sebab itu, Sobat Mediatani perlu melakukan teknik sendiri untuk memisahkan bahan menggunakan wadah tertentu agar tidak tercampur dengan sampah biasa.

  • Bagikan