Mediatani – Usaha ternak jangkrik milik Sisilia dan saudaranya menjadi ladang uang tambahan bagi mereka. Wanita yang saat ini masih menjadi agen asuransi asing itu sangat menyadari sulitnya mendapat nasabah selama pandemi. Untuk mencari pendapatan tambahan, Sisilia bersama saudaranya memilih beternak jangkrik.
Ide usaha jangkrik ini kemudian muncul dari usulan Suwadi, saudara dari Sisilia. Suwadi mengajak Sisilia untuk ternak jangkrik, karena untungnya yang besar.
Mendengar ide itu, Sisilia akhirnya tertarik dengan ide dari Suwadi. “Nah saya langsung usul kan ke dia gimana kita kerja sama. Kebetulan kan dia juga dalam kondisi pandemi ini banyak waktu luang. Karena kantin dia di sekolahan itu ditutup, akhirnya saya datang dan menjelaskan. Dan diterima. Maka kami belajar dan membuka di sana,” kata Sisilia.
Awalnya Sisilia mencoba beternak jangkrik di halaman belakang rumahnya. Dengan lahan yang terbatas, Sisilia perlahan mencoba ternak jangkrik.
Pada mulanya pun, rasa khawatir menyelimuti. Namun Sisilia mencoba mengalahkan rasa takut itu, dan mengganti dengan rasa suka.
Kini Sisilia beternak jangkrik di pekarangan rumah milik Suwadi. Dengan lahan yang cukup luas, Sisilia dan Suwadi bisa beternak jangkrik dengan leluasa. Hasilnya juga melampaui perkiraan. Untuk harga satu kilo jangkrik berkisar Rp 30.000 sampai Rp50.000.
“Jika kita banyak sekali ternak besar banget, sangat besar seperti saudara saya itu, dia dalam seminggu, bisa dua kali panen. Dalam sekali panen itu bisa 100 kiloan, lebih bahkan. Itu sangat menjanjikan lah untuk saat sekarang,” ucap Sisilia melansir dari situs merdeka.com, Sabtu (13/3/2021).
Suwadi, seorang yang juga seorang pegawai swasta yang juga beternak jangkrik mengaku usaha ini tidak memberatkan dirinya, maupun sang istri. Keduanya bekerja sama membangun usaha ini.
Apalagi saat ini sang istri sedang tidak memiliki banyak kesibukan. Alhasil, sang istri membantu Suwadi untuk merawat ternak jangkrik ini.
“Kita sama-sama kerja. Jadi kita enggak saling memberatkan,” ujarnya.
Kini ternak usaha ternak jangkrik meraup omset jutaan rupiah. Usaha ini juga memiliki risiko yang kecil, modal yang terjangkau, namun hasilnya cukup memuaskan. Sisilia dan Suwadi juga berpesan kepada warga yang lainnya untuk terus semangat dan kreatif di masa pandemi ini.
“Dalam masa pandemi ini, kita harus semangat, kreatif, usaha bersama-sama dan maju bersama-sama,” tutup Sisilia dan Suwadi.
Sebelumnya, mediatani.co juga telah menayangkan langkah-langkah beternak hewan jangkrik ini. Jangkrik merupakan salah satu hewan serangga yang paling banyak diminati orang untuk menjadi pakan burung.
Tidak hanya sebagai pakan burung saja, beberapa jenis ikan hias pun sangat menyukai santapan jangkrik. Di pasaran sendiri kini harga jangkrik makin mahal, apalagi jika bukan musimnya.
Mengingat harga jangkrik makin melonjak, tentunya kamu bisa jadikan sebagai salah satu bisnis, apalagi di balik harag tinggi pembelinya makin marak.
Sudah banyak peternak dan pembudidaya membuktikan kesuksesan melakukan cara budidaya telur jangkrik ini. Selain dijadikan sebagai bahan pembibitan, telur jangkrik nyatanya juga sangat bagus untuk pakan hewan seperti burung dan ikan hias.
Hal itu dikarenakan telur jangkrik memiliki banyak nutrisi seperti serat, protein, dan lemak. Dari semua nutrisi yang ada, telur jangkrik memiliki protein tinggi dan baik untuk tumbuh kembang hewan peliharaan, oleh karena itu banyak sekali orang mencarinya.
Berikut ini merupakan langkah-langkah mudah dan praktis bagi pemula yang ingin membudidayakan telur jangkrik. Kamu bisa baca selengkapnya dengan klik di sini. (*)