Bantah Stigma Negatif Ayam Leher Gundul, Profesor IPB Jelaskan Keunggulannya

  • Bagikan
Ilustrasi: Pakar Genetika dan Pemuliaan Ternak IPB, Prof. Ronny Rachman Noor

Mediatani – Pakar Genetika dan Pemuliaan Ternak IPB, Prof. Ronny Rachman Noor menjelaskan kelebihan ayam leher gundul yang selama ini mendapat stigma negatif dari masyarakat.

Dia menerangkan bahwa ayam leher gundul terbilang cukup jarang ditemukan. Hal ini disebabkan karena adanya stigma negatif masyarakat, sehingga membuat populasi ayam ini sangat sedikit. Orang awam ketika melihat ayam leher gundul akan berfikir bahwa ayam tersebut sakit sehingga menimbulkan ketakutan.

“Masyarakat perlu mengetahui bahwa tidak ada kaitannya sama sekali antara ayam leher gundul dan penyakit. Tidak tumbuhnya bulu di leher dan juga terkadang di bagian tubuh merupakan fenomena genetik yang terkait dengan mutasi gen,” kata Prof. Ronny dilansir dari laman IPB, Rabu (8/6/2022).

Prof. Ronny menambahkan, ayam ini memiliki daging dan terlur yang normal seperi ayam pada umumnya

Dia juga menegaskan, masyarakat tidak perlu takut untuk mengonsumsi ayam ini. Sebab, disamping tahan terhadap suhu panas, ayam ini juga mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya memiliki bobot badan yang lebih besar dan produksi telur yang lebih tinggi dari ayam pada umumnya

Prof. Ronny menerangkan, hasil penelitian pakar genetik menyebutkan bahwa fenomena tidak tumbuhnya bulu di bagian leher dan tubuh lainnya disebabkan oleh adanya mutasi gen.

Mutasi gen inilah yang membuat molekul penghambat tumbuhnya bulu pada ayam ini diproduksi secara berlebihan, sehingga memunculkan fenomena tidak tumbuhnya bulu di bagian leher dan bagian tubuh lainnya. Molekul gen itu dikenal dengan BMP12.

Terkait asal usulnya, Prof. Ronny menjelaskan bahwa dalam catatan tertulis disebutkan bahwa keberadaan ayam leher gundul ini sudah dikenal sejak 200 SM. Berdasarkan catatan tersebut, diketahui bahwa ayam ini dipelihara untuk dikonsumsi daging dan telurnya.

Dia melanjutkan, mutasi gen yang menghasilkan ayam leher gundul diperkirakan terjadi sejak ratusan tahun yang lalu. Mutasi tersebut terjadi di wilayah Rumania Utara, pada ayam yang dipelihara. Ayam ini kemudian dikembangkan di Belanda, Inggris dan Amerika.

Prof. Ronny menjelaskan, ayam leher gundul merupakan hasil persilangan antara ayam leher gundul dengan ayam asli Asia. Hasil persilangan tersebut membuat pertumbuhan bobot badan ayam ini mencapai dua kali lipat dibandingkan dengan ayam lokal Asia.

Selain itu, ayam ini juga dapat mengeluarkan panas dari tubuhnya dengan lebih baik kerena tidak tumbuhnya bulu di bagian lehar dan bagian tubuh lainnya.

Prof. Ronny menerangkan, ayam ini memiliki keuntungan lebih, yaitu dapat bertahan terhadap perubahan suhu lingkungan, utamanya pada lingkungan yang panas dan lembab. Hal tersebut membuat pertumbuhan ayam ini menjadi lebih cepat dibandingkan dengan ayam biasa yang tidak memiliki fisiologis dan genetis.

Dia juga mengatakan, di wilayah yang memiliki suhu dan kelembaban yang tinggi, ayam ini sangat cocok untuk dipelihara. Cara pemeliharaannya juga sama seperti ayam lokal pada umumnya. Ayam ini juga masih memiliki sifat mengeram sehingga tidak membutuhkan mesin tetas.

  • Bagikan