Bantu Penuhi Kebutuhan Sembako Masyarakat Perkebunan, UPS Jadi Solusinya  

  • Bagikan

Mediatani – Kebutuhan akan barang pokok tentunya juga dialami oleh masyarakat di kebun. Namun kenyataannya, banyak warung di sekitar kebun menyediakan sembako dengan harga yang jauh lebih mahal dibandingkan harga di warung perkotaan, bahkan ada juga yang memberlakukan bon (hutang) berbunga.

Masyarakat kebun tidak memiliki pilihan lain selain berbelanja di warung sekitar kebun, sebab biaya transportasi untuk belanja ke pasar kecamatan atau kabupaten cukup mahal. Apa lagi kondisi pandemi Covid-19 saat ini membuat pemerintah daerah menerapkan PSBB untuk mengurangi resiko penularan virus.

Hal inilah yang membuat BGA Group Region Pundu mendirikan Unit Pelayanan Sembako (UPS) Murah untuk seluruh karyawannya sejak 2019 lalu. Dengan adanya unit ini, setiap satu orang karyawan yang belanja di UPS mendapatkan paket sembako murah sebesar Rp.1,8 Juta.

Paket sembako yang didapatkan terdiri dari beras, minyak goreng/margarin, gula, telur, tepung terigu, gas elpiji 3 kg, sayur, garam, ayam potong dan susu. Padahal sebelumnya, per karyawan sampai mengeluarkan dana sebesar Rp2,2 juta dan terkadang lebih dari itu.

Jika dihitung-hitung, ternyata nilai transaksi dalam satu estate (kebun) cukup besar. Misalnya jumlah karyawan dalam satu estate ada 700 orang, jika per karyawan berbelanja sekitar Rp2 juta perbulan, maka nilai transaksi bisa lebih dari Rp.1,2 Mliyar per bulan.

Jumlah ini diambil dari biaya berbelanja di pasar tingkat kota kecamatan atau kabupaten yang ongkosnya bisa mencapai Rp150 ribu hingga Rp200 ribu per orang. Jika ditotal, pengeluaran mencapai Rp2,2 juta per bulan untuk satu karyawan saja.

Adanya UPS bisa membuat karyawan menghemat sekitar Rp4 juta salam setahun atau sekitar Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per bulan. Dengan ini, petani dapat memanfaatkan sisa dana untuk biaya pendidikan anaknya, dan tentunya sangat bermanfaat bagi masa depan anak.

Cara mengambil paket sembako cukup mudah, karyawan bisa mengambilnya langsung di kantor UPS. Pembayaran bisa dilakukan dengan kupon belanja yang diberikan dan dipotong secara otomatis dari premi (gaji) masing-masing karyawan. Karyawan mengambil paket dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Setelah berjalan lebih setahun, nilai transaksi UPS saat ini rata-rata mencapai Rp4 Milyar per bulan. Tentunya jumlah ini sangat besar dan juga potensial untuk terus dikembangkan. Karena itu, saat ini dilakukan peningkatan UPS dengan mendigitalisasi sistem stok barang dan transaksi agar semua transaksi dapat tercatat dengan rapi dan aman, serta membuat pelayanan menjadi lebih mudah seperti belanja di minimarket.

Perjalanan program pelayanan sembako murah ini tentunya melalui proses yang tidak mudah. Salah satu kendalanya adalah bagaimana membuat para suplayer percaya dengan UPS di Region Pundu untuk menyediakan (suplai) barang sembako.

Ketua Pelaksana UPS Region Pundu Agus Pramita Aji dan Pengawas UPS Wahyu Sutejo mengatakan bahwa UPS merupakan tindaklanjut dari arahan manajemen yang bertujuan membantu karyawan mendapatkan sembako murah.

Regional Head Region Pundu Tri Haryono mengatakan jika program ini juga dilakukan untuk menciptakan kenyamanan karyawan di kebun. Sehingga karyawan nyaman tinggal di kebun dan bisa memberikan dampak positif.

Adapun manfaat besar yang bisa didapatkan, selain karyawan bisa mendapatkan sembako dengan harga yang lebih murah, UPS juga membangun kerjasama dengan warga sekitar dalam menyuplai beberapa barang seperti telur, ikan air tawar, dan ayam potong.

Kemitraan ini bekerjasama dengan program CSR BGA Group dengan menyediakan bibit ikan, bibit tanaman dan bibit ayam untuk dibudidayakan. Ketika melaksanakan budidaya, petani didampingi oleh Staf CSR Region Pundu. Selain itu itu, UPS memberikan akses pasar untuk menjual hasil panen budidaya kepada masyarakat melalui pola kemitraan (suplayer).

Sumarso, peternakan ayam potong mengungkapkan jika kerjsama ini memberikan banyak manfaat kepadanya dan keluarga. Dengan ini Sumarso bisa memberikan pekerjaan budidaya ayam potong kepada orang-orang di sekitar rumah.

Pada tahun 2020, UPS sudah membeli daging ayam sebanyak 24,25 ton dengan rata-rata per bulan  sebesar 2,70 ton ayam potong.

Hadirnya UPS diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi karyawan dan masyarakat di sekitar perkebunan kelapa sawit.

 

  • Bagikan