Begini Hasil Panen Food Estate di Kalimantan Tengah, Hingga Dikunjungi Langsung Gubernur Kalteng

  • Bagikan

Mediatani – Sugianto Sabran, Gubernur Kalimantan Tengah (Kalteng) meninjau langsung area tanaman padi yang sudah siap panen di lokasi Food Estate, Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, pada Hari Selasa 2 Februari 2021. Saat peninjauannya, gubernur didampingi langsung oleh Kapolda dan Komandan Korem untuk melihat langsung pengerjaan dan perkembangan lokasi yang telah menjadi lumbung pangan Food Estate dari dulu hingga saat ini.

Sugianto mengatakan bahwa program Food Estate ini merupakan program jangka panjang yang dirancang agar dapat memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Dengan adanya program ini juga diharapkan mampu menjadi lumbung pangan dunia dan bisa meningkatkan nilai ekspor nasional, sehingga lapangan pekerjaan pun bisa terbuka secara luas.

Sugianto juga berharap jika perkembangan Food Estate di Kalteng dapat memberikan kualitas dan kuantitas terbaik agar dapat memenuhi kebutuhan nasional dan ekspor setiap saat.

Terkait panen padi yang akan dilakukan pada pekan ketiga Bulan Februari, Sugianto akan meminta Mentri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk membuka langsung rangkaian panen di Desa Belati Siam tersebut. Dia meminta agar surat yang ditujukan kepada Mentri Pertanian bisa segera dibuatkan untuk memimpin jalannya panen padi di Desa Belanti Siam pada pekan ketiga.

Setelah meninjau langsung area tanaman padi yang sudah siap panen di lokasi Food Estate, Desa Belanti Siam, Gubernur Kalimantan Tengah ini kemudian melanjutkan tinjauannya ke wilayah Dadahup di Kabupaten Kapuas dan Kabupaten Gunung Mas. Di lokasi itu Sugianto juga melihat persiapan perkembangan Food Estate wilayah tersebut.

Gubernur Sugianto berkomitmen untuk mengawal jalannya pengembangan Food Estate di Kalimantan Tengah agar bisa menjadi lumbung pangan nasional. Dia bersama Kapolda dan Komandan Korem juga berharap agar area Food Estate mampu menjadi lumbung pangan nasional. Itulah sebabnya seluruh jajaran pemkab dan pihak terkait berupaya untuk meningkatkan dan menguatkan pentingnya program nasional food ini.

Luas lahan Food Estate di Pulang Pisau mencapai 10.000 ha, namun hingga saat ini hanya sekitar 9.700 ha yang berhasil ditanami dan masih ada sekitar 370 ha yang belum ditanami. Hal ini dilakukan bukan tanpa sebab, melainkan karena ada sebagian lahan yang tergenang air serta adanya kebiasaan masyarakat yang baru menanam di Februari dan Maret.

Sementara itu, Direktur Jendral Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementrian Pertanian (Kementan) Sarwo Edhy mengklaim bahwa hasil panen di kawasan Food Estate ini bisa mencapai 6,4 ton per hektare. Ada pendapat dari beberapa petani, provitas hasil panen di lokasi panen saat ini antara 5,6 ton hingga 6,4 ton per hektare, dari rata-rata 3 ton hingga 4 ton per hektare.

Hingga proses pemanenan, petani menghadapi beberapa kendala. Salah satu kendala yang dihadapi oleh petani yaitu adanya lahan petani yang mengalami serangan hama tikus sehingga membuat panen dilakukan lebih awal untuk mencegah kerugian yang lebih besar.

Sebelumnya, program Food Estate ini mendapatkan banyak perhatian terutama dari beberapa anggota Komisi IV DPR yang meminta kejelasan terkait produksi Food Estate di Kalimantan Tengah. Hal ini disebabkan karena informasi yang sempat beredar yang mengatakan bahwa produksi Food Estate Kalteng tidak sesuai dengan apa yang diharapkan dan malah terjadi penurunan produktivitas dibandingkan dengan sebelum program ini dijalankan.

Namun melihat hasil panen dari program Food Estate ini, Sarwo menyebut jika program ini berhasil.

  • Bagikan