Capai Ekspor Seribu Ton, Sektor Pertanian Banyumas Dinilai Berpotensi

  • Bagikan
Sumber foto: suarapurwokerto.com

Mediatani – Dalam rangka meningkatkan nilai ekspor terutama pada produk pertanian, Stasiun Karantina Pertanian Cilacap berkomitmen untuk terus berupaya untuk mewujudkannya.

Dilansir dari laman republika.co.id, lewat tugas pokok dan fungsinya, Stasiun Karantina Pertanian Cilacap yang membawahi wilayah Banyumas Raya, akan terus mendorong peningkatan ekspor komoditas pertanian dari Kabupaten Banyumas.

Terkait hal ini, Dwi Astuti Yuniasih selaku Kepala Stasiun Karantina Pertanian Cilacap mengakui bahwa sektor pertanian ini memiliki potensi besar untuk bisa mengekspor hasil produktivitasnya.

“Terlebih lagi sektor pertanian yang ada di Banyumas ini memiliki potensi ekspor sebenarnya  cukup banyak,” ungkap Dwi, Selasa (13/7).

Lebih lanjut, setelah menemui Achmad Husein selaku Bupati Banyumas, dirinya menyebutkan bahwa data lalu lintas terhadap komoditas di sektor pertanian berdasarkan sistem perkarantinaan di wilayah lokasi kerjanya, memang terlihat adanya tren yang positif.

”Dalam pertemuan dengan Bupati, kami meminta dukungan untuk mendorong peningkatan ekspor hasil pertanian dari Kabupaten Banyumas,” ujar Dwi.

Bahkan meski dalam kondisi pandemi akibat covid-19 yang hingga saat ini masih berlangsung, ekspor produk pertanian dari Kabupaten Banyumas di tahun 2020 ternyata menunjukkan tren yang meningkat.

”Kami akan akan terus mendorong ekspor produk pertanian di Banyumas dengan memberikan bimbingan teknis sanitari dan fitosanitari, serta dukungan dan akses informasi ekspor seluas-luasnya,” jelas Dwi.

Menurutnya ada beberapa komoditi sektor pertanian yang dinilai memiliki potensi yang cukup besar untuk diekspor. Komoditi tersebut diantaranya adalah produk durian kromo yang khas Banyumas, vanilla, alpukat, porang, dan juga kapulaga.

Terkait hal ini, Jaka Budi Santosa selaku Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Banyumas menyampaikan bahwa pihaknya akan melakukan kerja sama dan juga akan berkolaborasi dengan Stasiun Karantina Pertanian Cilacap. Ke depannya kerja sama yang dijalin oleh kedua belah pihak akan berbentu dalam gelaran pelatihan serta workshop bagi para petani. Sehingga di sisi lain, pelatihan ini juga bisa meningkatkan kualitas para petani khususnya yang ada di Kabupaten Banyumas.

Lebih lanjut, menurut Jaka, nilai ekspor dari hasil produk pertanian yang ada di wilayah Banyumas di tahun 2020, telah mencatat angka yang cukup menggembirakan. Pada tahun 2020 yang lalu, produk pertanian yang telah diekspor tercatat mencapai bobot hingga seribu ton dan juga tercatat 175 ribu meter kubik.

”Beberapa komoditas dari Kabupaten Banyumas yang telah diekspor seperti kemiri, sarang burung wallet, kayu dan gula merah,” jelas Jaka.

Hingga saat ini, tambah Jaka, dia dan pihaknya tengah mendorong agar komoditas durian kromo ini juga mampu menjadi salah satu komoditas ekspor andalan Banyumas pada khususnya dan andalan Indonesia pada umumnya.

”Saat ini kita sedang berupaya untuk bisa memenuhi berbagai persyaratan. Hal ini karena mengingat cukup banyak persyaratan yang harus kita penuhi. Di musim selanjutnya, kita akan targetkan untuk mampu melakukan ekspor durian sebanyak lima ton,” ujar Jaka.

Hal ini sejalan dengan cita-cita dari Kementan yang selalu ditegaskan. Saat dihubungi melalui via telepon, Kuntoro Boga Andri selaku Kepala Biro Humas dan informasi Publik Kementerian Pertanian menyebutkan bahwa Kementerian Pertanian akan terus berupaya untuk bisa mendorong akselerasi ekspor pertanian agar bisa memulihkan perekonomian nasional.

“Seperti yang telah diucapkan oleh Pak Mentan Syahrul, peningkatan ekspor pertanian memiliki peran penting dalam mengentaskan kemiskinan, terutama kalangan petani. Untuk itu, kami siap untuk menggelar karpet merah untuk eksportir sehingga ekspor pertanian kita bisa terus meningkat,” pungkas Boga.

  • Bagikan