Mediatani – Menjadi petani memang bukanlah pekerjaan yang mudah. Tanaman yang ditanam harus dirawat dengan baik agar bisa menghasilkan. Selain sulitnya merawat tanaman, biasanya OPT atau Organisme Penggangu Tumbuhan pun kerap muncul dan membuat petani kerepotan. Tanaman bisa saja rusak dan mati sehingga sangat merugikan.
Penggunaan Pestisida
Dalam kasus ini, penggunaan pestisida memang menjadi sebuah solusi untuk memberantas hama yang tak tahu kapan datangnya. Pestisida itu sendiri merupakan sebuah bahan yang digunakan untuk menghilangkan dan membunuh hama penggangu tanaman. Bahan aktifnya dibuat dari senyawa kimia sintetik. Pestisida ini dibuat di laboratorium secara kimiawi dan diproduksi secara massal di pabrik dan diperdagangkan untuk kebutuhan tertentu itu.
Penggunaan pestisida dalam batas wajar memang sangat membantu. Namun terkadang petani seringkali menyalahi aturan dalam penggunaannya. Pestisida kimia tentunya sangat berbahaya apabila digunakan dalam jumlah yang berlebihan. Bahkan biasanya dosis yang diberikan pada tanaman melebihi takaran dan ditambahkan daya racunnya demi membunuh hama dan penyakit tanaman. Hama memang mati, tetapi tanaman pun bisa ikut mati karenanya.
Selain itu, ada beberapa dampak negatif yang ditimbulkan karena penggunaan pestisida yang berlebihan.
- Menghilangkan Kesuburan Tanah dan Mencemari Air
Bahan kimia bukan lah seperti bahan alami yang bisa larut di lingkungan dan tanah secara organik, tapi malah sebaliknya. Pestisida ini hampir tidak akan terurai dalam tanah ataupun air. Bahan kimia yang terserap tanaman dan sisa tanaman yang diuraikan oleh mikroba tanah pun masih akan meninggalkan sisa zat kimia dalam tanah. Secara tidak langsung, zat kimia tersebut akan mengurangi kesuburan tanah karena membunuh mikroorganisme bermanfaat serta menghalangi penguraian unsur hara dalam tanah. Tanah pun bisa menjadi kering dan asam sehingga tidak dapat ditanami tanaman lain kembali.
- Menyebabkan Resistensi Organisme Penggangu Tumbuhan
Penggunaan pestisida berlebihan membuat OPT menjadi lebih kuat. Resistensi adalah sifat kebal terhadap bahan tertentu yang didapatkan dari kemampuan OPT untuk beradaptasi dan berevolusi layaknya makhluk hidup. Lama kelamaan, OPT tidak lagi dapat dibunuh dengan pestisida (apabila penggunaannya berlebihan). Itulah mengapa semakin lama, hama tanaman semakin sulit untuk diberantas. Hal ini karena resistensi dari OPT tersebut lah yang membuat mereka semakin tahan terhadap bahan kimia tersebut.
- Pertumbuhan Tanaman Tidak Baik
Penggunaan pestisida kimia berlebihan tidak hanya menyebabkan tanaman rusak tetapi membuat pertumbuhan tanaman menjadi tidak normal. Kondisi seperti kerdil, bercak pada daun, buah banyak yang rusak dan juga adanya perubahan warna pada daun tidak hanya disebabkan oleh kurangnya nutrisi pada tanaman tersebut tetapi bisa juga disebabkan karena penggunaan pestisida yang berlebihan. Hal ini terjadi karena tanaman menyerap bahan kimia terlalu banyak.
- Meninggalkan Residu pada Tanaman
Pestisida jenis insektisida dan fungisida biasanya mengandung bahan kimia sistemik yang mudah terserap tanaman dan disalurkan ke seluruh bagian tanaman untuk melindungi setiap bagian tanaman dari gigitan serangga perusak. Tetapi hal ini malah meninggalkan sisa pestisida kimia dalam jangka waktu yang lama di dalam tanaman hingga masa panen tiba. Jika residu atau sisa dari pestisida masih terdapat di dalam sayur atau buah hasil tanaman, maka dapat membahayakan kesehatan manusia.
Intinya, penggunaan pestisida memang dapat sangat membantu petani untuk memberantas hama dan penggangu tanaman. Namun, penggunaan dosis yang berlebihan sangat tidak disarankan karena dapat merusak dan bahkan membahayakan tubuh dan lingkungan.