Dengan Sistem Kemitraan, Peternak Milenial Ini Sukses Miliki Ribuan Ternak & Ratusan Mitra

  • Bagikan
peternakan sapi/ilustrasi/ist

Mediatani – Mahrus Ali seorang peternak milineal di Desa Kupang Kecamatan Curahdami Bondowoso Jawa Timur sukses beternak dengan sistem kemitraan. Memiliki cita-cita sukses dengan menyejahterakan orang banyak itulah harapan pria berumur 31 ini.

Kini usaha yang dirintisnya itu telah memiliki 213 mitra dengan jumlah populasi dombanya berjumlah 14.300 ekor. Sementara untuk jumlah pada mitra sekitar 7.000 ekor.

Peternakan mitra yang dinamakan ‘Al Fatih Multi Farm’ ini dirintisnya sejak 2016 lalu. Meski dalam perjalanannya mengalami pasang surut bahkan sempat bangkrut tapi motivasi sukses dan menyejahterakan orang banyak tidak membuatnya patah arang.
Hingga di tahun 2018 dirinya ia bangkit dan berhasil membangun ratusan kemitraan dan melakukan pemberdayaan masyarakat.

Dilansir Minggu, (17/1/2021) dari situs berita Timesindonesia.co.id, Mahrus mengatakan pihaknya mengusung tema peternakan modern yang bahkan selalu produktif di tengah pandemi Covid-19.
Sistem modern peternakannya pun tampak dari sisi keamanan karena adanya CCTV di kandang, kebersihan kandang begitu terjaga dan memproduksi pakan kering sendiri.

“Grafik pertumbuhannya sangat bagus. Jadi setiap tahun naiknya di atas 100 persen. Pertumbuhan penambahan bisnisnya, baik marketnya maupun populasinya,” katanya.

Bisnisnya ini pun tak hanya monoton pada satu jenis ternak. Namun dirinya juga beternak unggas dan ruminansia. Ternak unggasnya terdiri atas puyuh, bebek pedaging dan petelur, serta ayam ras petelur .

“Sementara untuk ruminansianya ada domba, sapi dan kambing perah,” jelasnya saat dikonfirmasi dalam sebuah acara bersama mitra di kediamannya, Kamis (14/1/2021), dikutip dari Timesindonesia.co.id, Minggu, (17/1/2021).

Dia sendiri mulai membangun sistem kemitraan ini pada 2019. Sekira 153 mitra untuk domba, dan ada 60 mitra untuk sapi yang sifatnya mandiri.

“153 itu kita diplafoni (dimodali) BNI 46,” imbuhnya.
Sedangkan untuk tiap mitra memperoleh sekitar 40 ekor domba. Dan di setiap 60 hari sekali akan panen. Mitra tersebut cukup menyediakan kandang.

“Pakan, bibit, kesehatan dan pendampingan dari kita,” terangnya.
Sementara total populasi domba miliknya sekitra 14.300. Adapun populasi untuk kemitraan berada di angka sekitar 7.000.

Dari usahanya itu, dia memperoleh omset setiap bulan hampir menyentuh Rp 2 miliar. Bahkan dari puyuh dan unggas saja sekitar Rp 900 juta.

“Belum sapi dan domba. Perbulan itu sekitar Rp 1,5 miliar sampai Rp 1,7 miliar,” terang dia.

Kabid Peternakan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Bondowoso, Murjana mengatakan pihaknya mengapresiasi seorang Mahrus yang memiliki inovasi sebagai peternak milenial.
Dia mensupport apalagi begitu membantu swasembada daging di Bondowoso.

“Apalagi Bondowoso menjadi lumbung ternak di Jatim,” ujarnya.

Pihaknya pun terus berkomitmen untuk memberikan pendampingan. Karena disebutnya, di dalam bisnis peternakan ada beberapa hal yang perlu selalu diperhatikan. Di antaranya, breeding (pembiakan), fattening (penggemukan),  pakan dan market (pangsa pasar).

“Untuk market, Al Fatih Farm sudah mumpuni. Jangkauannya luas. Baik di regional maupun di luar Jawa Timur. Kita juga sudah masuk Bandat Lampung dan Kalimantan, Bali dan Jawa Barat paling banyak,” ucapnya.

Dia berharap bahwa Al Fatih Multi Farm ini kedepannya terus dikembangkan menjadi lahan edukasi ternak bagi masyarakat.
“Ini luar biasa. Karena kita mengharapkan ke depan terus muncul peternak milenial,” harapnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan, populasi ternak di Bondowoso saat ini tercatat da 229.000 ekor sapi, 48.000 ekor kambing dan 41.000 ekor domba.(*)

  • Bagikan