Ditolak Pasar Eropa, Petani Harap China Tingkatkan Pembelian Produk Sawit RI

  • Bagikan
Indonesia merupakan salah satu negara produsen sawit terbesar

Mediatani – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) berharap agar pemerintah dan dunia usaha di China meningkatkan pembelian minyak sawit dari Indonesia guna memenuhi kebutuhan di negara tersebut. Harapan tersebut muncul setelah produk sawit Indonesia mengalami hambatan di pasar Eropa.

Rino Afrino, Sekjen Apkasindo, menyatakan bahwa China memiliki kebutuhan yang besar akan minyak nabati, mengingat jumlah penduduknya yang mencapai 1,4 miliar jiwa, sehingga potensi untuk meningkatkan volume pembelian minyak sawit dari Indonesia sangatlah tinggi.

“Petani sawit Indonesia siap menghasilkan minyak sawit untuk dibeli China, sebuah negara mitra dagang sekaligus sahabat yang tidak pernah mendiskriminasi sawit Indonesia,” tutur Rino dilansir dari Antara, Minggu (30/7/2023).

Rino menyatakan hal tersebut ketika memberikan pemaparan dalam acara The 14th China International Cereals and Oils Industry Summit di Kunming, China, pada tanggal 26 hingga 28 Juli 2023.

Dalam acara yang dihadiri oleh ratusan peserta termasuk perwakilan pemerintah, pengusaha, pembeli, dan pedagang dari China, AS, Australia, Kanada, dan beberapa negara lainnya, Rino menyampaikan permintaan petani Indonesia kepada China untuk memberikan lebih banyak perhatian pada minyak sawit dan meningkatkan volume pembelian.

Selama 73 tahun, hubungan antara Indonesia dan China bukanlah sekadar hubungan dagang biasa, melainkan hubungan yang lebih mendalam, seperti sahabat dan keluarga.

Oleh karena itu, petani sawit sangat berterima kasih atas peran China sebagai pembeli terbesar minyak sawit Indonesia. Hubungan perdagangan ini sangat membantu petani sawit karena sektor hulu industri sawit, yang mencakup sekitar 42 persen, dikelola oleh petani sawit Indonesia.

Menurut Rino, delegasi ke China kali ini merupakan kunjungan pertama petani kelapa sawit untuk memberikan penjelasan secara konkret kepada pasar dan calon pembeli internasional agar meningkatkan pembelian minyak sawit Indonesia karena berdampak langsung pada kehidupan petani sawit.

Rino menyatakan bahwa Apkasindo akan melanjutkan misi serupa ke negara-negara pembeli minyak sawit Indonesia lainnya, seperti India, Timur Tengah, dan Afrika.

Goldameir Mektania, dari Divisi Komunikasi dan Sosial Media Apkasindo, menegaskan bahwa dalam forum internasional tersebut, mereka telah menyampaikan fakta-fakta tentang betapa pentingnya kelapa sawit bagi Indonesia, terutama dalam kehidupan para petani kelapa sawit.

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa pemaparan tersebut ternyata sangat memberikan pemahaman yang baru bagi sebagian besar peserta yang hadir. Sebab, baru kali ini mereka mendapatkan penjelasan langsung dari petani sawit.

“Respon positif dari peserta sangat besar setelah mendengarkan paparan tersebut, mereka mendatangi kami, ingin mengetahui lebih lanjut dan melakukan kunjungan ke kebun sawit Indonesia,” terangnya.

Ketua Umum DPP Apkasindo, Gulat ME Manurung, mengkonfirmasi bahwa ke depannya petani sawit akan lebih aktif dalam melakukan diplomasi perdagangan internasional bersama korporasi dan pemerintah.

“Masa depan sawit bukan hanya semata untuk Indonesia, tapi demi menyelamatkan lingkungan dunia. Sebab, dengan minyak sawit deforestasi hutan dunia dapat ditekan, karena minyak sawit sudah memenuhi kebutuhan minyak nabati dunia,” papar Gulat.

Sementara itu, Mochammad Firman Hidayat, yang menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Koordinasi Sumber Daya Maritim di Kementerian Koordinator Maritim dan Investasi, dan juga memimpin delegasi Indonesia, menyatakan bahwa kunjungan delegasi Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan kerja sebelumnya dari Kemenko Marves ke Tiongkok. Tujuannya adalah untuk memenuhi permintaan peningkatan ekspor crude palm oil (CPO) Indonesia ke Tiongkok.

  • Bagikan