Mediatani – Selama masa pandemi Covid atau sepanjang 1 semester 2020, Perum Bulog telah membeli beras petani secara langsung sebanyak 700 ton. Langkah ini diharapkan bisa membantu kehidupan petani yang terimbas dampak wabah tersebut, sekaligus membantu menggerakkan roda perekonomian nasional.
Realisasi pengadaan beras hingga paruh pertama 2020 berasal dari satuan kerja pengadaan Perum Bulog yang menyerap 365 ribu ton setara beras, sedangkan mitra kerja yang terdiri dari koperasi dan non koperasi menyerap 335 ribu ton.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso menjelaskan bahwa penyerapan beras petani oleh Perum Bulog telah diatur dalam Instruksi Presiden Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kebijakan Pengadaan Beras dan Penyaluran Beras Oleh Pemerintah.
“Bulog konsisten membantu kehidupan petani, terlebih di masa sulit seperti sekarang. Hal ini dilakukan melalui kelompok tani, kelompok penggilingan, dan stakeholder lainnya,” kata Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso dalam keterangan resmi, Kamis (2/7/020
Adapun target pengadaan gabah/beras dalam negeri pada tahun 2020 sebanyak 1,4 juta ton setara beras. Jumlah tersebut sudah diperhitungkan secara matang sesuai dengan kondisi dilapangan.
Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, penyerapan beras dalam negeri dilakukan untuk membantu petani yang kesulitan menjual beras sehingga dapat mendorong pemulihkan roda perekonomian selama pandemi Covid-19.
Budi mengatakan, penyerapan gabah/beras oleh Perum Bulog dilakukan siang dan malam dengan pola “shifting” atau piket yang terkelola dengan baik di tengah situasi pandemi Covid-19. Dengan begitu, kegiatan operasional di Perum Bulog termasuk kegiatan penyerapan gabah/beras dalam negeri tetap terlaksana dengan baik.