Entaskan Karhutla di Banyuasin, BRGM Ajak Masyarakat Budidaya Semangka dan Ikan Patin

  • Bagikan
Sumber foto: wartaekonomi.co.id

Mediatani – Dalam rangka mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla), Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) melakukan revitalisasi ekonomi di Banyuasin, Sumatera Selatan.

Dilansir dari laman antaranews.com, BRGM akan memberikan bantuan modal kepada masyarakat untuk keperluan budidaya semangka dan ikan patin.

Terkait hal ini, Plt Kepala Sub Kelompok Kerja Provinsi Sumatera Selatan BRGM, Zulfikar Ali menyampaikan bahwa program pemberian bantuan budidaya semangka dan ikan patin ini adalah bagian dari upaya BRGM dalam rangka menghentikan terjadinya kebakaran terutama di lahan gambut.

“Bantuan ini juga bagian dari program Revitalisasi Ekonomi Masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, ” ungkap Zulfikar Ali pada Jumat (26/11/2021).

Harapannya, BGRM pun merencanakan untuk melakukan perluasan budidaya semangka dan ikan patin ini. Selain itu, akan diberikan pelatihan dan membantu masyarakt dalam hal pemasaran hasil panen semangka dan ikan patin secara intens.

Sementara itu, Bendahara Kelompok Masyarakat Semangat Baru, Siswanto mengungkapkan bahwa kelompoknya telah berhasil melangsungkan panen perdana dari hasil bantuan budidaya ikan patin yang sudah diberikan oleh pihak BRGM.

“Kami mulai budidaya ikan patin itu sekitar bulan juli 2021 dengan menebar 15 ribu bibit, kemudian setelah empat bulan berjalan ini kami sudah berhasil panen perdana dengan hasil 5,5 ton. Hasil panen sendiri dijual ke pengepul dengan harga Rp 15.300/kg dan untuk eceran dijual Rp 17 ribu/kg,” ungkap Siswanto.

Potensi usaha yang dinilai cukup besar ini diharapkan dapat terus berkembang. Dengan begitu, budidaya ikan patin yang telah dikembangkan tidak lagi hanya menjadi pekerjaan sampingan saja, tetapi bisa menjadi mata pencaharian yang utama.

Bahkan, Siswanto berharap agar Desanya itu mampu menjadi Desa lumbung perikanan mengingat banyaknya warga lain yang berminat untuk bergabung. Namun, karena kuota yang disediakan saat ini masih terbatas, sehingga perlu dilakukan pengembangan dan perluasan pokmas.

Program revitalisasi ekonomi yang dicanangkan BRGM ini, menurut Siswanto, sudah cukup efektif untuk menggerakkan kelompok masyarakat dalam menjaga kawasan gambut guna mencegah kebakaran hutan dan lahan.

Senada dengan itu, Marikun, salah satu petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Barokah Tani II di Desa Nusa Makmur menambahkan bahwa bantuan modal untuk budidaya semangka yang telah diberikan oleh BRGM di tahun 2020 dan 2021 dinilai sudah banyak memberikan manfaat ekonomi untuk warga sekitar.

Sebelumnya, para petani setempat diketahui telah berhasil memanen semangka tiga kali dalam setahun. Bahkan, pada tahun 2020 yang lalu, mereka sempat berhasil menjual hasil panen sebanyak 33 ton semangka ke Bandung.

Dirinya juga mengungkapkan bahwa kelompoknya telah menanam semangka jenis inul dan jenis juve non biji di lahan yang luasnya empat hektar. Dalam satu kali panen tembus 20-30 ton dengan harga jual Rp 4 ribu.

Menurutnya, selain meningkatkan ekonomi masyarakat, budidaya semangka ini juga bisa menjadi solusi dalam pencegahan kebakaran hutan dan lahan.

  • Bagikan