MediaTani – Netizen kembali digegerkan oleh gambar ikan dan sawah dalam beberapa pekan terakhir. Foto-foto tersebut tersebar di berbagai media sosial. Semenjak diunggah 3 foto Mina Padi di akun jejaring sosial facebook pada hari Minggu (01/02/2015) sudah mencapai 5.240 Like dan di share 3.618 kali di share.
Saat mengunggah foto tersebut, Halim Bombay memaparkan kekagumannya terhadap sawah yang bersih dari pupuk kimia namun tetap subur.
“Coba perhatikan pemandangan luar biasa ini. Ini adalah sistem mina padi, artinya adalah sambil nanam padi sambil pelihara ikan pula. Ikan yang dipelihara disini adalah babyfish alias bayi ikan mas yang ditebar ditengah sawah pada saat musim tanam. Tapi sawah disini (Ngemplak, Jogjakarta,dan sekitar yang masih alami) beda dengan sawah yang ada di Aceh.“ Tulis Halim Bombay di halaman FB miliknya.
Gambar 1, Sumber: Facebook |
Berdasarkan info yang dihimpun redaksi, adalah Frans Hero Making (52), penyuluh perikanan lapangan di Ngemplak, Sleman, Yogyakarta, yang membuat mina padi atau tanaman padi yang disampingnya terdapat banyak ikan.
Frans adalah orang yang mengembangkan mina padi yang fotonya tersebar melalui dunia maya tersebut, sehingga menghebohkan nitizen. Sebenarnya Frans sempat dikunjungi Watimpres Sri Adi Ningsih dan Sidarta Danu Subroto menceritakan awal dimana dia bisa membuat program yang cukup unik tersebut. Sistem Mina tani tersebut ia kembangkan sejak tahun 1993, susai mendapatkan pelatihan di Sukamandi, Jawa barat.
2. Klik gambar untuk memperbesar |
Kemudian setelah itu dia mengembangkan mina padi di beberapa lokasi di Yogyakarta. “Untuk di Ngemplak sebenarnya sudah lama, dan saya tidak tahu di internet ramai, padahal saya tidak bisa internet,” katanya di Dero, Pakem, Sleman.
Frans menceritakan bahwa pada awalnya ia mendapatkan cemoohan dari masyarakat. Sebab, hal ini belum pernah dicoba. Namun berkat kegigihannya berhasil membuktikan. Pada 2012 dia mencoba di Ngemplak, setelah sebelumnya di wilayah Cangkringan.
“Tahun 2012 saya coba di sana dengan lahan 3.000 meter persegi, hasilnya bisa mendapatkan kenaikan 25 persen,” ujarnya.
Frans membeberkan keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan sistem ini ialah panen ikan nila sebanyak dua kali selama masa tanam padi. “Seharusnya bisa ditanam sayuran agar bisa bertambah banyak hasilnya,”jelasnya.
Pada saat ini, Frans dan kelompok taninya mengembangkan mina tani dengan udang galah. “Semoga hasilnya lebih baik dari Nila,”katanya.
3. Klik Untuk memperbesar gambar |
Menyaksikan fenomena tersebut, Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres) Sri Adiningsih mengaku terkesan dengan sistem yang diterapkan frans. “Gara-gara mina padi di Ngemplak, Sleman muncul di Youtube, Facebook, WhatsApp, BBM, gambarnya luar biasa cantik. Kalau ini kita jadikan gerakan bersama, program ini bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi, dan berdikari yang kita cita-citakan bisa tercapai,” katanya.
Sidarto Danu Subroto mengakui, dirinya salut dengan Frans. Sebab, meski bukan orang asli Sleman, tetapi mampu mengembangkan sistem mina tani di . Dia berharap hal ini bisa dikembangkan secara nasional, sehingga ke depan Indonesia bisa swasembada pangan. “Sudah saya sampaikan kepada bapak presiden, beliau antusias sekali, dan jika dilakukan secara nasional, saya yakin bisa swasembada beras,” katanya.
Andaikan sistem Mina Padi ini digalakan oleh dinas terkait , kemungkinan bisa mengangkat sumber pendapatan para Petani. Dengan tumpang sari Mina Padi ikannya bisa panen 3x selama 3 bulan masa padi bisa panen. jadi sebelum padi dipanen babyfish sudah di panen duluan sehingga tidak merusak padi. anakan ikan mas cepat panen karena pertumbuhannya lebih cepat apalagi hidupnya di sawah organik.
Sumber gambar: Halim Bombay