MediaTani – “Masih belum makan kalau bukan dengan nasi”. Opini ini masih melekat kuat di kepala sebagian besar rakyat Indonesia. Ketergantungan konsumsi beras saat ini sudah sangat tinggi, padahal terdapat berbagai jenis pangan alternatif pengganti beras yang dapat memenuhi kebutuhan pangan di Indonesia.
Ganyong, Salah Satu Sumber Bahan Pangan Alternatif |
Ganyong (Canna edulis syn Canna discolor) merupakan salah satu tanaman aneka umbi yang tumbuh dan dibudidayakan di Indonesia dan memiliki banyak manfaat seperti mengobati ulkus (sebagai antiulcer), panas dalam, dan radang saluran kencing. Dari segi nutrisi selain karbohidrat, ganyong juga mengandung kalsium dan fosfor yang tinggi.
Ubinya sangat baik untuk makanan bayi, terutama bagi pertumbuhan tulang dan gigi anak-anak. Protein ganyong juga bebas gluten, salah satu substansi allergen yang banyak dijumpai pada gandum, sehingga cocok sebagai alternatif pengganti terigu dalam diet penderita autis dan alergi.
Ganyong memiliki struktur pati pendek sehingga sangat baik untuk penderita diabetes dan penderita maag karena mudah dicerna.
Produk olahan ganyong berupa soun mentah mengandung karbohidrat hingga 85,12%, lebih tinggi dibanding dengan kandungan karbohidrat beras setengah giling (78,3%), bihun (82%), mi kering, dan roti putih (50%).
Adaptasi ganyong sangat luas, dapat tumbuh pada daerah ekstrim panas dan dingin. Ganyong tumbuh baik pada ketinggian 1.000–2.500 m dpl, tanah gembur dan ternaungi namun pada prakteknya tanaman ini dapat tumbuh pada berbagai jenis tanah, termasuk lahan marjinal dan toleran cahaya dengan adaptasi yang luas.
Terdapat dua jenis ganyong di Indonesia, yaitu ganyong merah dan ganyong putih. Hingga tahun 2014 Balai Besar Litbang Bioteknologi dan Sumberdaya Genetik Pertanian (BB Biogen) telah mengoleksi dan merejuvenasi 63 nomor aksesi ganyong. Koleksi terbanyak berasal dari Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sebagian koleksi lainnya berasal dari Jawa Timur, Sumatera, Kalimantan, Nusa Tenggara Barat, dan Maluku.
Data menunjukkan bahwa pemanfaatan ganyong di Indonesia lebih banyak di Pulau Jawa, khususnya Jawa Tengah, sementara di daerah lain masih kurang. Agar ganyong makin dikenal, berbagai produk olahannya perlu dipromosikan kepada masyarakat luas.
Sejalan dengan program Model Kawasan Rumah Pangan Lestari (M-KRPL), konsep lumbung pangan keluarga di lahan pekarangan dengan memanfaatkan ganyong tidak hanya unggul secara estetika, namun juga mendukung ketahanan pangan dan nutrisi keluarga.
Oleh: Biro Umum dan Humas Kementerian Pertanian RI