Mediatani – Saat pandemi Covid-19 seperti ini, sebagian besar orang menjadi lebih memerhatikan kebersihannya, terutama menjadi lebih rajin mencuci tangan dengan sabun.
Seperti dilansir Asia One, virus corona dilindungi dengan lapisan lipid yang dapat dipecah dengan sabun. Itulah mengapa praktik mencuci tangan dan benda dengan air dan sabun dianjurkan untuk memerangi virus.
Lalu, apakah kita juga harus mencuci produk buah dan sayuran dengan menggunakan sabun?
Memang benar, tidak ada jaminan produk sayur dan buah yang ada di rumah kita melalui prosedur keamanan dan higienis, atau justru bahkan banyak disentuh tangan-tangan dengan virus.
Spesialis keamanan pangan di North Carolina State University, Benjamin Chapman menjelaskan kepada Live Science tentang pertanyaan ini.
Dia mengatakan, mencuci produk segar dengan sabun justru malah akan menyebabkan sakit perut yang berbahaya.
“Sabun cuci yang terminum atau termakan dapat menyebabkan mual dan sakit perut. Sabun bukanlah komponen yang bisa ditoleransi oleh perut kita,” kata dia.
Namun menurutnya, belum ada bukti bahwa makanan atau makanan kemasan dapat menjadi sarang virus dalam waktu yang cukup lama, dan membuatnya cukup menjadi sumber infeksi.
New England Journal of Medicine dalam studinya menyimpulkan bahwa virus tersebut akan menjadi lemah ketika berada berada di luar tubuh manusia.
SARS-cov-2, virus penyebab Covid-19 hanya bisa bertahan pada waktu terbatas di luar tubuh manusia. Virus bisa bertahan pada kertas karton atau kardus selama 24 jam dan plastik serta stainless steel selama 72 jam.
Jadi, ketika kita menyentuh permukaan yang terpapar percikan bersin seseorang beberapa jam sebelumnya, ada kemungkinan virus yang berada di sana juga sudah terlalu lemah untuk membuat kita sakit.
Oleh karena itu, Chapman menyarankan agar sayur dan buah cukup dicuci menggunakan air mengalir yang bersih.
sumber: kompas