Kabupaten Malang Target Produksi Susu Sapi Perah 25 Liter per Hari

  • Bagikan
ILUSTRASI. Peternak memerah susu sapi/IST/Merdeka.com

Mediatani – Dinas Peternakan Kabupaten Malang bakal terus meningkatkan produksi susu sapi perah terutama pada usia 2,5 hingga 3 tahun. Jika kini satu sapi telah menghasilkan 15 liter susu per hari, maka nantinya target akan menjadi 25 liter per harinya.

Dikutip Minggu (21/2/2021) dari situs jatimtimes.com, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Malang Nurcahyo menyebut bahwa pihaknya telah menganalisis potensi usia sapi perah untuk menghasilkan susu terbaik.

“Nah, saat ini tugas kita adalah bagaimana caranya produksi susu sapi meningkat. Biasanya menghasilkan 15 liter per hari, maka akan kami naikkan menjadi 25 liter per hari,” kata dia, Sabtu (20/2/2021) dikutip Minggu (21/2/2021).

Diungkapkan Nurcahyo bahwa peningkatan produksi susu bukan hanya bisa dilakukan dengan cara memberikan pakan ternak yang berkualitas atau pembibitan yang baik. Tetapi harus pula meningkatkan  kualitas peternaknya.

“Mereka harus diberi pelatihan dan edukasi khusus untuk dapat membuat pakan ternak dengan kualitas juara. Sama halnya seperti manusia. Kalau makanannya bagus, maka akan menghasilkan output yang bagus pula,” jelas dia.

Pada dasarnya, lanjut dia, sapi perah memang sama seperti sapi lainnya, yakni memakan pakan hijauan. Namun pakan penunjang lainnya pun penting, seperti halnya konsentrat yang terdiri dari campuran dedak padi, tepung jagung, bungkil kelapa, dan bungkil kedelai yang diramu dengan komposisi tertentu serta diberi tambahan mineral.

“Pakan hijauan itu bagus dan perlu, tapi konsentrat (makanan olahan) juga perlu. Protein yang harus terkandung pada konsentrat ini juga kadarnya harus di atas 18 persen,” terang  Nurcahyo.

Sementara itu, di berita yang lain, yang sebelumnya diterbitkan mediatani.co kota Boyolali dikenal sebagai kota susu. ‘Boyolali kota susu, Boyolali tersenyum’ ialah slogan dari kota ini yang memiliki arti Kota Boyolali kota penghasil susu terbesar di Jawa Tengah.

Maka dari itu tak heran jika Sapi menjadi simbolis dari kota ini. Pada tahun 2016 kota ini bisa menguasai 20% kebutuhan susu nasional, dan menguasai 72% populasi di Jawa Tengah.

Hal ini menjadikan kota ini sebagai kota yang kaya akan produk unggulan yang berbahan dasar susu. Salah satu produk unggulan berbahan dasar susu yang sukses dijadikan usaha masyarakat kota ini adalah Keju. Olah hasil susu perah pun dibuat menjadi bermacam-macam produk seperti yogurt, dodol susu, dan kerupuk susu.

Di Boyolali pun rencananya bakal didirikan destinasi wisata baru bakal segera hadir di Kabupaten Boyolali tahun 2021 ini. Destinasi yang memadukan wisata dan alam dan dunia peternakan.

Pemerintah setempat yang bekerja sama dengan PT Cisarua Mountain Dairy (Cimory) bakal membangun Cepogo Cheese Park di Desa Genting Kecamatan Cepogo sebagaimana dilansir Jumat (19/2/2021) dari situs media tempo.co.

Sesuai dengan namanya, di sana rencananya akan didirikan tempat pengolahan keju. Selain itu, akan ada juga peternakan sapi beserta sarana pendukung pariwisata lain seperti tempat parkir dan restoran.

Dikutip dari Tempo, Bupati Boyolali Seno Samodro mengatakan bahwa rencana pembangunan destinasi wisata Cepogo Cheese Park sebenarnya telah sejak awal 2020.

Namun karena pandemi COVID-19, maka prosesnya butuh waktu yang lama. Bulan ini pun pembangunannya baru mulai dikerjakan oleh investor PT Cimory.

“Nilai investasi pada tahap pertama sekitar Rp7 miliar dengan lahan seluas 1,6 hektare. Padahal, konsepnya dengan lahan luasnya total sekitar 7 hektare di Desa Genting Copogo, itu,” kata Seno, Senin, 15 Februari 2021 dikutip dari Tempo, Jumat (19/2/2021).

Proyek pembangunan Cepogo Cheese Park mulai dikerjakan pada Februari ini dan diperkirakan satu tahun bisa diselesaikan pada tahap pertama.

Manager PT Cimory Indonesia Agus Purwoko Jati menuturkan bahwa pembangunan mulai dilaksanakan setelah membersihkan lahan atau line clearing selesai dikerjakan.

“Pembersihan lahan telah dilaksanakan sejak dua pekan ini. Dengan harapan pada akhir bulan ini line clearing sudah selesai,” ujar Agus.

Proyek pun akan dilaksanakan secara bertahap. Proyek tahap pada pertama dikerjakan lahan seluas sekitar 1,6 hektare dengan anggaran Rp7 miliar.

Pembangunan tahap pertama akan dibangun areal parkir seluas sekitar 9.000 meter persegi untuk kapasitas 200 mobil dan 15 bus besar dengan akses masuk yang memadai.

Lalu, akan didirikan juga bangunan tiketing, gedung lobi, dan swiss house yang merupakan area semacam restoran dengan luas sekitar 600 meter persegi untuk para pengunjung bisa menikmati hidangan khusus Cimory berbasis pada protein. Seperti susu, telur dan daging sesuai ikon Boyolali sapi perah.

Selain itu, pembangunan gedung cheese house seperti ruangan dapur untuk mengolah keju. Apalagi, Boyolali juga selama ini memang dikenal sebagai sentral susu.

Cepogo Cheese Park juga dibangun areal khusus untuk ternak sapi yang ditebar di suatu lahan berumput, dan lainnya taman-taman untuk kawasan swafoto.

Jembatan gantung pun akan menghiasi di atas jurang untuk sensasi atau daya tarik pengunjung. Dengan dibangunnya Cepogo Cheese Park itu, pula diharapkan nama Boyolali akan semakin meningkat dan dikenal di seluruh Indonesia. (*)

  • Bagikan