Kenapa Indonesia Impor Daging? Ini Alasannya!

  • Bagikan
Ilustrasi: Daging impor

Mediatani – Masih banyak orang yang mempertanyakan alasan kenapa Indonesia impor daging padahal jumlah sapi di negara ini sudah lebih dari cukup. Cari tahu di sini.

Penasaran mengapa Indonesia yang notabene mempunyai banyak populasi sapi namun tetap impor daging? Mungkin terdengar aneh, kenapa Indonesia impor daging padahal produk lokal negeri ini sangat berpotensi untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus meningkat.

Keputusan untuk tetap melakukan impor daging bukanlah tanpa alasan. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sampai Indonesia benar-benar mandiri dalam memenuhi kebutuhan daging. Silakan simak uraian berikut ini untuk mengungkap alasan Indonesia masih impor daging.

Alasan Kenapa Indonesia Impor Daging

Sebenarnya, populasi sapi yang tinggi saja tidak cukup untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan daging. Apabila hanya mengandalkan daging lokal saja, tentu sangat sulit. Mau tidak mau, Indonesia bergantung pada impor daging karena beberapa alasan seperti di bawah ini.

1.     Stok Daging Tidak Pasti

Secara logika, Indonesia seharusnya mampu mengoptimalkan pemanfaatan daging lokal mengingat tingginya jumlah sapi. Tapi kenyataannya, jumlah sapi yang banyak tidak menjamin kepastian stok daging sapi.

Pasalnya, sapi yang masih hidup tersebut tidak serta merta mencukupi permintaan daging masyarakat setiap harinya. Sapi itu harus melalui proses penyembelihan agar kebutuhan daging konsumen dapat terpenuhi secara pasti.

Sayangnya, tidak banyak peternak yang rela menyembelih sapi setiap harinya demi menyuplai stok daging di pasaran. Mayoritas peternak bersedia memotong sapi atau menjualnya ketika ada momen khusus seperti hajatan, kurban, atau terdesak kebutuhan finansial.

Dengan begitu, kapan peternak akan menjual maupun memotong sapinya masih tidak pasti. Sehingga sangat sulit untuk memprediksi ketersediaan daging secara pasti, sementara permintaan konsumen tetap tinggi.

2.     Permintaan Daging Tinggi

Sebagian besar orang menyukai hidangan yang berasal dari daging sapi, jadi demand atas produk ini tak pernah surut. Pihak yang memerlukan pasokan daging sapi dapat berasal dari rumah tangga, restoran, kafe, hotel dan industri.

Tentunya pasokan daging sapi harus ada setiap hari terutama bagi pihak yang mengelola bisnis kuliner. Ketidakpastian stok daging sapi menjadi salah satu alasan kenapa Indonesia impor daging. Dengan impor, perusahaan yang mengandalkan daging sebagai bahan utama tetap berjalan.

3.     Lokasi Produsen Sapi

Mayoritas produsen sapi berada di wilayah Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat. Sementara jumlah konsumen daging yang paling besar terdapat di daerah padat penduduk seperti Jakarta dan Jawa Barat.

Jarak lokasi produsen dan konsumen pun turut berpengaruh terhadap proses pemenuhan demand atau permintaan akan daging sapi. Pendistribusian yang optimal dan kepastian stok daging sapi masih menjadi masalah dalam proses mengalihkan produk tersebut kepada konsumen.

4.     Kurangnya Minat di Sektor Peternakan

Umumnya, peternak sapi di Indonesia masih menggunakan sistem tradisional. Di negara-negara maju, peternakan sapi yang memang fokus untuk menyediakan stok daging sudah menggunakan sistem modern agar hasilnya lebih maksimal.

Selain itu, kurangnya minat untuk mengembangkan segmen peternakan sapi secara komersial hingga mampu memenuhi stok daging sapi di pasaran, turut menjadi faktor pendorong impor daging sapi baik yang beku maupun sapi bakalan.

Investor tidak begitu antusias menanamkan modal mereka pada segmen usaha yang satu ini. Hal ini wajar, sebab kecilnya tingkat balik modal, resikonya terlalu tinggi dalam mendapatkan profit, dan dimensi waktu yang lama untuk mengembangkan usaha.

Padahal, apabila pengusaha bisa bekerja sama dengan peternak dalam membangun feedlot, pasti ketersediaan daging sapi lebih terjamin. Industri feedlot lokal yang fokus pada penggemukan ternak sapi secara intensif agar produksi daging meningkat dapat meminimalisir impor daging.

**

Setelah menelusuri lebih dalam faktor-faktor di atas, Sobat Mediatani dapat menyadari bahwa kondisi saat ini memang menjadi penyebab kenapa Indonesia impor daging. Apabila masalah di atas teratasi, mungkin nantinya Indonesia bisa mengandalkan daging sapi lokal.

  • Bagikan