Lakukan Tips Ini Agar Budidaya Tanaman Padi Hitam Berhasil

  • Bagikan
Contoh Beras Hitam yang sudah dapat diolah untuk menjadi bahan makanan pokok.

Mediatani – Beras hitam (Oryza sativa L.indica) adalah jenis beras yang mengandung antosianin dalam aleron yang begitu tinggi dibanding dengan beras putih. Dengan berbagai kandungan yang dimilikinya, beras hitam ini menjadi kaya akan manfaat.

Permintaan beras hitam pun saat ini cukup tinggi, namun produktivitasnya masih relatif rendah jika dibanding dengan beras lainnya. Petani di Indonesia juga masih sangat jarang yang membudidayanya.

Padahal, jika ditinjau dari segi ekonomi, beras hitam merupakan komoditas yang sangat menjanjikan. Karena itu, pengembangan komoditas ini sangat prospektif atau menjanjikan di masa depan.

Jika Sobat Mediatani tertarik untuk membudidaya tanaman padi hitam ini, ada beberapa tahapan yang perlu diketahui agar berhasil membuat tanaman ini produktif. Dilansir dari laman Cybext Kementerian Pertanian, berikut tata cara dalam budidaya tanaman padi hitam.

Persiapan benih

Sebelum melakukan penanaman padi hitam, terlebih dahulu mempersiapkan benih yang akan digunakan. Dalam hal ini, benih yang digunakan harus bersertifikat, memiliki daya kecambah tinggi, dan tahan terhadap serangan hama dan penyakit.

Kemudian, rendam benih dalam air bersih, lalu tambahkan garam dapur sebanyak 30 gram/liter air. Pisahkan benih yang mengapung dan tenggelam, untuk benih yang mengapung dibuang dan benih yang tenggelam digunakan untuk menanam.

Persiapan lahan

Setelah melakukan persiapan benih, selanjutnya dilakukan pengelolaan lahan dengan bantuan teknologi. Lahan yang digunakan harus bebas dari gulma dan telah dilakukan penggemburan lahan agar padi dapat tumbuh dengan baik.

Penanaman padi

Penanaman dapat dilakukan apabila hujan telah turun sebanyak dua sampai tiga kali. Agar tanaman dapat tertata dengan baik, sebaiknya menggunakan jarak tanam.

Adapun jarak tanam yang dianjurkan yaitu 20 x  20 cm, 15 x 20 cm, atau bisa juga menggunakan sistem jajar legowo 2:1 (20 x 20 x 40 cm).

Cara menanam padi hitam yaitu membuat lubang tanam sedalam dua sampai tiga sentimeter dengan setiap lubang tanam terdapat empat sampai lima bulir padi hitam.

Penyulaman

Penyulaman dapat dilakukan pada hari keempat sampai kelima setelah penanaman, hal itu dikarenakan pada hari tersebut padi hitam mulai menunjukan pertumbuhan. Maka dari itu, benih-benih yang tidak tumbuh dapat digantikan dengan benih yang baru.

Kegiatan penyulaman ini harus dilakukan dengan tepat waktu agar pertumbuhan tanaman padi dalam satu area dapat berlangsung secara serempak.

Penyiangan dan pembumbunan

Penyiangan merupakan kegiatan menekan jumlah populasi gulma yang tumbuh di area budidaya. Kegiatan ini dapat dilakukan bersamaan dengan pembumbunan. Pembumbunan ini berfungsi untuk memastikan agar tidak ada akar yang mucul ke permukaan tanah.

Pemupukan

Kegiatan pemupukan dilakukan untuk menambah atau meningkatkan unsur hara yang ada pada tanah, demi menunjang pertumbuhan dan produktivitas tanaman.

Pada lahan kering penambahan unsur hara biasanya membutuhkan jumlah yang banyak dibanding dengan lahan sawah. Oleh karena itu, pemberian pupuk harus disesuaikan dengan kondisi lahan budidaya.

Pengendalian hama dan penyakit

Pengendalian hama dan penyakit sebaiknya menggunakan konsep terpadu. Dimana konsep ini, menggunakan cara pendekatan ekosistem untuk mengelola berbagai populasi hama dan penyakit dengan memanfaatkan berbagai teknik pengendalian yang tepat.

Pengendalian hama dan penyakit secara terpadu juga dinilai lebih efektif dan efisien.

Panen

Tanaman padi hitam dapat dipanen saat usia malainya 30-35 hari setelah berbunga. Adapun tanda-tanda yang dapat dilihat secara kasat mata yaitu malai menguning sekitara 90-95 %.

Teknik dalam pemanenan padi hitam dengan cara memangkas malai padi, kemudian mengeringkan dan menggiling hingga menjadi beras hitam yang siap untuk dijadikan sebagai bahan makanan pokok.

Salurkan Donasi

  • Bagikan
Exit mobile version