Loofah, Spons Alami yang Bisa Digunakan untuk Mandi dan Cuci Piring

  • Bagikan
Loofah berasal dari buah tanaman gambas yang dikeringkan kemudian diambil isinya

Mediatani – Umumnya, spons yang digunakan untuk mandi dan cuci piring terbuat dari bahan sintetik. Kualitas atau jenis bahan dari spons yang digunakan ini terkadang bukan menjadi hal yang penting bagi penggunanya.

Padahal, bahan yang digunakan pada spons ini akan mempengaruhi kesehatan kulit. Selain itu, spons yang sudah tidak terpakai akan menjadi limbah yang merusak lingkungan lantaran bahannya yang sulit terurai.

Namun, tahukah kamu jika ternyata ada spons dari bahan alami yang ramah lingkungan?

Yap, loofah. Belakangan ini loofah atau bulustru dalam Bahasa Sunda sudah mulai banyak  digunakan untuk menggosok badan hingga sebagai spons cuci piring. Banyak orang yang beralih menggunakan loofah sebab bahannya alami dan mudah terurai di alam.

Loofah terbuat dari buah tanaman gambas yang dikeringkan kemudian diambil isinya. Bentuk buah gambas tersebut mirip dengan tanaman oyong yang biasa dijadikan sebagai olahan sayur.

Berbeda dengan spons biasanya, loofah aman bagi kulit dan lingkungan sebab tidak mengandung pewarna, pengawet, atau bahan kimia lainnya. Penggunaannya pun tidak akan menambah limbah sebab terbuat dari bahan alami yang mudah terurai.

Melansir dari healthline.com, spons loofah secara turun-temurun sudah digunakan bersama sabun mandi untuk membersihkan seluruh bagian kulit. Spons loofah juga dapat digunakan untuk mempermudah merontokkan sel-sel kulit mati di kulit dan wajah, serta merangsang sirkulasi darah saat mandi.

Salah satu manfaat spons loofah yaitu dapat membantu mengangkat sel kulit mati. Walaupun begitu, penyimpanan spons loofah setelah digunakan harus lebih diperhatikan agar tidak menimbulkan risiko yang malah merugikan.

Umumnya, loofah akan disimpan dengan cara digantung setelah digunakan saat mandi. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan mengurangi kandungan air pada loofah. Namun, walaupun sudah digantung, loofah masih mengandung uap air atau residu uap dari waktu setelah digunakan ke penggunaan berikutnya.

Bahkan, sel kulit mati yang masih tertinggal di bagian lembab serat loofah bisa menjadi tempat untuk bakteri berkembang biak.

Saat ini loofah memang belum terbukti dapat menumbuhkan sebagian besar bakteri jenis Staphilococcus dan Streptococcus, namun mereka bisa menjadi tempat singgah bagi bakteri lain seperti E.coli.

Lalu, bagaimana cara membersihkan loofah dengan benar?

Cara Membersihkan Loofah

Setelah digunakan, sebaiknya loofah tidak digantung namun dikeringkan menggunakan handuk agar air yang masih berada di loofah bisa terserap. Kemudian simpan loofah di tempat yang kering dan sejuk di luar kamar mandi.

Sebuah penelitian menyebutkan bahwa membersihkan loofah dengan campuran air yang diencerkan dengan pemutih 10 persen dapat mengurangi risiko kontaminasi bakteri.

Caranya cukup mudah, cukup celupkan spons loofah dalam larutan tersebut selama lima menit dan bilas dengan air dingin. Kemudian keringkan loofah hingga benar-benar kering dan simpan di tempat yang bersih dan kering.

Jika ingin spons loofah terhindar dari kontaminasi bakteri E.coli, sebaiknya jangan gunakan spons di daerah perineum atau jaringan yang berada diantara kelamin dan anus. Hal ini disebabkan di daerah tersebut biasa ditemukan bakteri jenis E.coli.

Saat ini spons loofah sudah banyak tersedia di toko-toko online dengan kisaran harga mulai dari Rp10 ribuan. Bagi Anda yang ingin mulai membiasakan diri menggunakan barang-barang ramah lingkungan, penggunaan spons loofah ini dapat jadi salah satu pilihan yang tepat.

  • Bagikan