Mahasiswa Ciamis Peringati Hari Buah Sedunia dengan Bagikan Buah Lokal Gratis

  • Bagikan
Sumber foto: kabar-priangan.com

MediataniĀ – Dalam rangka memperingati Hari Buah Sedunia yang diperingati pada tanggal 1 Juli 2021, mahasiswa dari berbagai elemen yang ada di Kabupaten Ciamis mengadakan aksi mimbar bervitamin. Kegiatan yang digelar di Alun-alun Ciamis ini adalah sebagai bentuk keprihatinan terhadap kondisi para petani buah khususnya yang ada di Indonesia.

Selain melakukan orasi, kegiatan yang berlangsung pada hari Jumat (01/07) ini diisi dengan berbagai aksi, seperti teatrikal oligarki vs petani, membuat lapak gratis dan tak kalah penting adalah pembagian buah secara gratis hasil para petani yang ada di Kabupaten Ciamis.

Dilansir dari pikiran-rakyat.com, Gian Grestiana, Salah satu peserta kegiatan dari Fakultas Pertanian, Universitas Galuh Ciamis mengatakan bahwa jika potensi buah lokal yang ada di Ciamis ini tidak kalah jauh dari kualitas buah import, tetapi memang pihak pemerintah belum pernah melirik hal tersebut.

Kabupaten Ciamis memiliki potensi buah yang bisa dipasarkan baik ditingkat nasional maupun mancanegara. Bahkan di daerah Banjarsari ada manggis yang kualitasnya memang sangat bagus. Ada pula durian yang berasal dari Banjar Anyar yang belum juga dilirik oleh Pemerintah, dan masih banyak yang lainnya.

Potensi luar biasa buah-buahan hasil para petani lokal tersebut, dibagikan secara gratis kepada masyarakat yang ada di alun-alun. Tak lama setelah dipajang pada lapak gratis tersebut, buah-buahan lokal itu pun habis diambil masyarakat yang ada di sekitar lokasi tersebut.

Beberapa buah lokal yang ada di lapakan antara lain, ada jeruk dari hasil produksi Cidolog, ada pisang dari Sadananya, ada semangka dari Maleber, nanas, salak dan masih banyak lagi yang menjadi buah lokal khas dari Ciamis. Hal tersebut patut dibanggakan dan harusnya bisa diperhatikan oleh Pemerintah setempat pada khususnya.

“Di sini ada jeruk hasil produksi Cidolog, semangka dari Maleber, pisang dari Sadananya, nanas, salak dan lain sebagainya, yang merupakan buah lokal asli dari Ciamis yang patut dibanggakan serta patut pemerintah perhatikan, menjadi peluang bisnis,” tutur Gian.

Sementara itu, mahasiswa lain yang juga sebagai peserta aksi, Raditya, mengatakan bahwa hari buah sedunia ditetapkan pada 1 JuliĀ  2007 lalu, di negara Jerman. Dalam kegiatan kali ini, Raditya melihat bahwa peringatan kali ini mempunyai subjek dasar sosial seperti berbagi buah dan sayuran. Menurutnya, tidak hanya memiliki fungsi sosial, tetapi juga kegiatan ini sebagai bentuk upaya untuk membantu masyarakat khususnya Kabupaten Ciamis untuk meningkatkan imun tubuhnya dalam menghadapi masa pandemi Covid19 ini.

“Peringatan ini memiliki subjek dasar sosial, yaitu berbagi buah-buahan dan sayuran. Selain fungsi sosialnya, kami mengikhtiarkan membantu masyarakat Kabupaten Ciamis dalam meningkatkan imunitas tubuh di era pandemi Covid-19,” kata Raditya.

Tidak hanya sebagai ikhtiar untuk meningkatkan imun dengan mengkonsumsi buah lokal, kegiatan berbagi buah gratis ini juga sebagai upaya untuk memperkenalkan buah lokal kepada masyarakat agar lebih menyukai untuk mengkonsumsi buah lokal ini.

“Serta meningkatkan ekonomi kerakyatan para petani Ciamis, dan mendukung pencegahan pertumbuhan stunting serta mengajak masyarakat untuk mengkonsumsi buah-buahan yang di produksi oleh para petani Indonesia yang biasa disebut buah lokal,” ujarnya lagi.

Dia mengatakan, berdasarkan sumber WHO ada sekitar 1,7 juta kematian diseluruh dunia disebabkan rendahnya konsumsi buah dan sayuran. Raditya mengajak semua lapisan masyarakat agar bersama bergerak agar petani di Indonesia khususnya Ciamis, mampu menghasilkan buah-buahan berkualitas terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakat serta mampu mengedepankan buah-buahan lokal sehingga tidak menutup kemungkinan Indonesia mampu menuju swasembada buah nasional hingga internasional.

  • Bagikan