Mediatani – Program Pengabdian Pada Masyarakat Terpadu (PPMT) yang dijalani oleh para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang, berlangsung di Dusun Bulu, Desa Kapuhan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Para mahasiswa mengadakan pelatihan kepada para petani terkait pembuatan alat pelindung diri (APD) pertanian.
Pada pelatihan tersebut, pesertanya berjumlah 31 anggota yang berasal dari Kelompok Wanita Tani (KWT) “Sehat dan Sejahtera” yang ada Dusun Bulu. Kegiatan yang berlangsung pada hari Rabu (23/6) digelar di rumah salah satu tokoh masyarakat daerah tersebut.
Terkait hal ini, Arifah Rahmawati selaku Koordinator Tim PPMT Dusun Bulu yang juga sebagai mahasiswi Fakultas Ilmu Kesehatan Unimma menyampaikan maksud dan tujuan dari pelatihan pembuatan APD Pertanian ini yaitu sebagai upaya untuk meningkatkan kemampuan kognitif dan psikomotor para anggota KWT untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan.
Arifah menjelaskan terkait peran ganda perempuan petani daerah tersebut. Menurutnya, selain bekerja di sawah, para perempuan ini juga tidak luput dari pekerjaan rumah tangganya, sehingga hal ini terkadang membuat mereka tak sempat memperhatikan kondisi kesehatan mereka.
Dilansir dari republika.co, Sebagian besar warga dari dusun tersebut memang bermatapencaharian sebagai petani hortikultura yang dalam kegiatannya tidak terlepas dari penggunaan bahan-bahan kimia seperti pestisida. Hal ini tentu saja berdampak pada gangguan kesehatan. Sekadar informasi bahwa, Dusun Bulu ini berada di kaki Gunung Merbabu, dengan jumlah warganya yaitu 254 jiwa.
“Keikutsertaan perempuan dalam sektor pertanian mengakibatkan mereka dominan memiliki risiko besar terhadap dampak paparan pestisida sehingga dapat menyebabkan penurunan derajat kesehatan,” ujar Arifah.
Lebih lanjut, dirinya menjelaskan bahwa paparan dari pestisida ini memiliki dampak negatif bagi perempuan. Diantaranya adalah hipertensi dan gangguan perkembangan janin ketika mereka sedang hamil. Oleh sebab itu, para mahasiswa melalui program ini menilai pentingnya mereka memakai APD Pertanian dalam proses kerjanya di sawah.
Pentingnya para anggota KWT ini mempunyai kemampuan yang memadai dalam pembuatan APD pertanian secara mandiri. Bahan utama pembuatan APD, yakni kain puring dan benang, sedangkan pembuatan dengan menjahit secara manual.
“APD sangat penting dalam kegiatan pertanian untuk menghindari kontak langsung dengan pestisida,” kata dia.
Selain pelatihan membuat APD Pertanian, dalam kegiatan tersebut tim PPMT juga memberikan materi terkait pendidikan kesehatan, termasuk bahaya paparan pestisida bagi kesehatan perempuan. Pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk membantu meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan para ibu yang berprofesi sebagai petani di Dusun Bulu.
Sekadar informasi, Para mahasiswa Universitas Muhammadiyah Magelang yang tengah menjalani PPMT di Dusun Bulu ini, berjumlah lima orang, yaitu Arifah Rahmawati selaku Koordinator, Citra Resti, Verenina Chandra Maulidia, Rahma Fanisa, dan Laila Tastaftyani Ningrum sebagai anggota. Sementara itu, Sumarno Adi Subrata sebagai dosen pembimbing.
Program Pengabdian masyarakat ini berlangsung selama sekitar satu bulan, dari tanggal 14 Juni hingga 10 Juli 2021. Selain kegiatan pengadaan pelatihan pembuatan APD, kegiatan lain yang mereka usung adalah pemeriksaan kesehatan warga, membantu mengajar mengaji anak-anak TPQ, membantu pelayanan kader posyandu balita, dan pendampingan pangan lestari KWT.
Terkait hal ini, Sulasih (47) selaku Ketua KWT “Sehat dan Sejahtera” Dusun Bulu menyebut pentingnya pengetahuan dan penyuluhan kesehatan bagi anggotanya supaya bisa menjaga kesehatan sehari-hari. Menurutnya, dengan hadirnya kegiatan pelatihan pembuatan APD pertanian, para anggota KWT menjadi lebih mengerti dan lebih peduli terkait pentingnya APD pada areal pertanian dalam mencegah masalah kesehatan.