MediaTani – Di indonesia banyak masalah yang dialami dalam bidang pertanian contohnya petani di indonesia hanya petani penggarak. Dimana lahan yang mereka garap bukan milik sendiri.
Selain itu, lahan pertanian sudah mengalami peralihan fungsi. Seiring berjalannya waktu, pertanian di indonesia mulai berkembang dan muncul berbagai teknologi serta solusi alternatif untuk mereka para petani.
Apalagi kita lihat sekarang terkhusus di kota-kota besar sangat sulit didapati lahan yang cukup luas untuk digunakan bercocok tanam. Maka dari itu, solusi dari berbagai masalah yang dialami para petani yaitu dengan adanya cara bertani tanpa memerlukan lahan yang luas.
Cara ini dinamakan dengan vertical garden. Vertical garden adalah sebuah alternatif baru bagi siapa saja yang ingin memiliki taman tetapi tidak memiliki lahan yang luas. Vertical Garden dikenal juga dengan beberapa istilah seperti taman tegak, green wall, taman vertical dan lain-lain.
Vertical Garden adalah konsep taman tegak, yaitu tanaman dan elemen taman lainnya yang diatur sedemikian rupa dalam sebuah bidang tegak. Disisi lain, cara ini juga tidak rumit karena alat yang digunakan dari barang bekas seperti botol aqua dan lain-lain serta tanaman yang didapat digunakan berupa sayur dan tanaman hias.
Adapun langkah-langkah dalam membuat vertical garden tersebut adalah:
- Pertama, siapkan lima botol plastik bekas. Botol ini akan digunakan sebagai pot tempat tumbuhnya tanaman. Kamu bisa gunakan botol bekas air mineral yang berwarna bening atau minuman bersoda yang biasanya berwarna hijau jika ingin lebih menarik. Kamu juga bisa mewarnai botol plastik terlebih dahulu dengan sentuhan kreativitas-mu sebelum digunakan agar lebih cantik.
- Buat sebuah lubang besar berbentuk persegi panjang dengan lebar sekitar 3 cm, atau bisa dikira-kira sesuai ukuran tanaman. Sebaiknya jangan terlalu sempit agar lebih mudah dalam memasukkan media tanam serta pupuk. Panjangnya juga disesuaikan, jangan terlalu panjang karena dapat menyebabkan botol menjadi tertekuk setelah dimasukkan tanaman dan media tanam yang membebani bagian tengah botol.
- Buat juga beberapa lubang kecil berdiameter 0,5 cm di bagian bawah lubang persegi panjang yang telah kamu buat. Lubang-lubang kecil ini berfungsi untuk mengeluarkan air pada saat penyiraman. Air yang berlebihan akan menetes dari lubang ini. Untuk membuatnya, kamu bisa menggunakan cutter, gunting, atau ditusuk jarum dan kemudian dilebarkan menggunakan obeng, atau dengan memanaskannya menggunakan solder, atau bisa juga menggunakan bor listrik. Saya sarankan gunakan solder supaya lebih cepat, mudah, dan rapi. Letak lubang-lubang jangan terlalu berdekatan satu sama lain.
- Pot untuk tanaman pun telah selesai. Selanjutnya, kita akan membuat gantungannya. Caranya, buat dua pasang lubang dengan diameter sekitar 1 cm di bagian ujung kanan dan kiri botol menembus bagian dalam botol. Lubang ini berperan sebagai jalur masuk tali tambang. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar.
- Setelah lubang siap, masukkan tali tambang melalui lubang-lubang tersebut. Buat sebuah simpul di ujung tali untuk menyangga bagian bawah pot agar tidak jatuh, kemudian buat juga simpul di atas pot agar menjaga posisi pot selalu seimbang dan tidak berubah-ubah. Di jarak sekitar 1 jengkal (20 cm), buat juga sebuah simpul untuk menyangga bagian bawah pot berikutnya dan buat pula simpul di bagian atas seperti pot sebelumnya. Demikian pula untuk pot-pot selanjutnya.
- Masukkan media tanam dan tanaman kecil ke dalam pot-pot yang telah dibuat. Berikan juga pupuk agar tanaman tumbuh subur. Untuk media tanam, saya sarankan gunakan media tanam yang ringan seperti sekam. Tujuannya adalah supaya tidak berat, karena ada kemungkinan tali atau gantungan dapat putus jika beban tanaman dan media tanam terlalu berat.
- Terakhir, gantung rangkaian pot-pot dari botol bekas yang telah dihubungkan tali itu di tembok atau di plafon teras sebagai hiasan. Jangan lupa sirami tanaman dan beri pupuk secara berkala.
Demikian tips yang dapat kami berikan, semoga bermanfaat dan dapat diaplikasikan. (Nur Ilham)