Olahan Rajungan Start Up Aruna Tembus Pasar Kanada

  • Bagikan
Pelepasan ekspor rajungan ke Kanada

Mediatani – Wakil Menteri Perdagangan, Jerry Sambuaga melepas ekspor komoditi perikanan rajungan (Portunus sp) yang berasal dari Sidoarjo ke Kanada pada Kamis (10/2). Ekspor yang senilai 500 ribu dolar AS (sekitar Rp7,1 miliar) ini diinisiasi oleh perusahaan rintisan (startup) PT. Aruna Jaya Nuswantara.

Jerry menjelaskan bahwa ekspor rajungan yang dilepasnya itu merupakan bentuk dukungan dari pemerintah kepada para pelaku usaha, khususnya untuk usaha kecil dan menengah (UKM) serta perusahaan rintisan (startup) di Indonesia agar terus mengembangkan produknya hingga bisa meningkatkan ekspor ke pasar mancanegara.

Jerry membeberkan, data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dihimpun Kementerian Perdagangan (Kemendag) menunjukkan bahwa kinerja ekspor di sektor perikanan laut dan produk perikanan mengalami peningkatan selama masa pandemi Covid-19.

“Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS) dan ITC Trademap, nilai ekspor produk perikanan Indonesia sepanjang tahun 2021 mencapai 4,06 miliar dolar AS atau tumbuh positif 6,92 persen dibandingkan pada 2020,” sebut Jerry.

Menurutnya, berbeda dengan yang dialami oleh banyak negara eksportir produk perikanan dunia yang justru secara signifikan mengalami penurunan ekspor dibanding tahun sebelumnya.

Tercatat, ekspor Tiongkok mengalami penurunan 11,33 persen, Norwegia turun 8,23 persen, Vietnam turun 6,90 persen, India turun 19,4 persen dan Cili turun 14,08 persen.

“Diharapkan Aruna dapat terus memberi kontribusi bagi kinerja ekspor yang menggembirakan tersebut,” ungkap Jerry.

Acara tersebut juga turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Chief Excecutive Officer PT Nirwana Segara Aik Wulandari dan Chief Sustainability Officer Aruna Indonesia Utari Octavianti.

Adapun komoditas unggulan perikanan yang dicatatkan Kemendag masih ditempati oleh udang beku dengan nilai ekspor yang mencapai 1,53 miliar dolar AS atau sebesar 37,72 persen pada 2021.

Komoditas selanjutnya ada kelompok cumi, sotong, dan gurita yang pada 2021 nilai ekspornya mencapai 492,64 juta dolar AS atau 12,14 persen, kemudian tuna senilai 323,08 juta dolar AS, rumput laut sebesar 219,11 juta dolar AS dan ikan beku sebesar 194,13 juta dolar AS.

Berbagai komoditas tersebut dikirim ke berbagai negara tujuan, di antaranya Amerika Serikat (AS) yang mencatatkan transaksi hingga sebesar 1,49 miliar dolar AS atau 36,61 persen dari total nilai ekspor produk perikanan Indonesia ke dunia.

Selanjutnya RRT dengan nilai ekspor sebesar 878,87 juta dolar AS (21,67 persen) dan Jepang 440,14 juta dolar AS (10,85 persen). Kemudian ada negara-negara ASEAN, seperti Vietnam 149,98 juta dolar AS (3,70 persen), Malaysia 123,19 juta dolar AS (3,04 persen), dan Singapura 87,476 juta dolar AS (2,16 persen).

Aruna memberdayakan nelayan kecil dan menjaga lingkungan

Pada kesempatan yang sama, Wamendag juga meresmikan rumah pengeringan limbah cangkang rajungan Aruna Zero Waste Hub di salah satu Aruna Site di Bangkalan, Jawa Timur. Di rumah pengering itu, sampah cangkang rajungan diolah menjadi tepung yang digunakan sebagai bahan utama olahan pakan ikan.

Jerry menyampaikan apresiasinya kepada Aruna karena selain bisa berkontribusi memberdayakan para nelayan kecil dan menjangkau pasar global, Aruna juga berupaya meminimalisir limbah dengan berbagai inovasinya.

“Kami berharap komitmen program Aruna terkait manajemen limbah dapat menjadi memotivasi pelaku usaha lainnya untuk tidak hanya untuk meminimalkan limbah, tetapi juga mendiversifiksikan produk,” kata Wamendag.

Sementara itu, Chief Sustainability Officer Aruna Indonesia Utari Octavianti mengungkapkan, selain menjadi komoditas ekspor utama di Indonesia, rajungan juga merupakan komoditas produksi primer Aruna.

Pihaknya menyadari, masifnya jumlah limbah rajungan yang dihasilkan dapat mengancam kelestarian lingkungan dan alam. Karena itu, limbah cangkang rajungan tersebut diolah menjadi produk pakan ikan yang memiliki nilai jual lebih.

“Sebagai one-stop-shop dan agregator perikanan yang meringkas rantai pasok dari nelayan Tanah Air ke pasar lokal dan global, bisnis Aruna diyakini hanya dapat bertahan jika Aruna peduli terhadap kehidupan para nelayan, keluarga mereka, dan kelestarian alam,” terang Utari.

Menurutnya, Aruna Zero Waste Hub didirikan dan diresmikan sebagai salah satu wujud nyata dari komitmen Aruna untuk menjaga keseimbangan ekologis dan kelestarian alam.

  • Bagikan