Peluang Beternak Ayam Arab, 1 Ekor Bisa Hasilkan 230 Telur per Tahun

  • Bagikan
Ayam Arab
Ayam Arab

Mediatani – Di tengah pandemi covid-19 yang belum juga berakhir, kesulitan ekonomi hampir tentu dirasakan berbagai elemen masyarakat. Untuk itu, membuka usaha atau mencari bisinis yang berpotensi menguntungkan bisa dilakukan.

Beternak kini menjadi hobi masyarakat. Karena banyak menghabiskan waktu di rumah, banyak orang memulai hidup dengan hobi baru mereka. Seperti budidaya tanaman, bertani hingga beternak.

Tidak ada salahnya jika mencoba beternak ayam petelur. Beternak ayam petelur tentu bisa jadi alternatif untuk mengembangkan usaha di rumah. Satu di antaranya yang layak dicoba ialah beternak ayam sembawa atau ayam arab.

Sejauh ini beberapa ras ayam petelur lokal memang mampu memproduksi telur dengan kualitas baik. Seperti misalnya, ayam kampung memiliki kemampuan bertelur sebanyak 140-150 butir setahun. Begitu juga ayam nunukan dan ayam kedu hitam, masing-masing mampu memproduksi 140 butir dan 213 butir per tahun.

Satu lagi ini yang bakal dibicarakan di sini ialah ayam sembawa, jenis petelur yang mampu memproduksi 210-250 butir telur dalam setahun dengan berat mencapai 40-45 gram per butir telur.

Dikutip dari situs berita Solopos.com, Minggu, (17/1/2021), ternyata, usut punya usut, ayam sembawa ini sebenarnya bukan ayam asli Indonesia. Ayam ini merupakan salah satu galur dari ayam arab. Dan telah dikembangkan sejak 2001 silam oleh Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU-HPT).

BPTU-HPT sendiri berlokasi di Desa Sembawa, Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, Sumatra Selatan. Nama desa inilah yang kemudian disematkan dan dijadikan sebagai nama dari spesies genetik baru turunan ayam arab.

Sebagaimana dikutip dari laman indonesia.go.id (https://indonesia.go.id/), Jumat (15/1/2021), yang dilansir dari situs berita yang sama, Ayam arab merupakan salah satu ayam yang potensial menjadi sumber bibit ayam lokal petelur berkualitas.

Dia dijuluki sebagai ‘the everyday layer’ atau ‘jagoan bertelur setiap hari’. Ayam ini bahkan bisa menghasilkan telur di atas rata-rata ayam asli/lokal Indonesia, sekira 230 butir per tahun.

Pihak BPTU-HPT terus berupaya memperbaiki mutudari genetik dari ayam sembawa atau ayam arab ini dimulai sejak 2003.

Pada 2012 akhirnya ayam sembawa diperkenalkan secara nasional pada peringatan Bulan Bakti Peternakan Kementan di Jatinangor, Jawa Barat.

Kualitas Ayam Sembawa

Ayam Sembawa, sebut Direktorat Perbibitan dan Produksi Ternak Kementan, bahwa kualitasnya tak diragukan lagi. Berbagai langkah dan perlakuan khususnya, sedari sistem pemeliharaan hingga pada program kesehatan ternak ayam sembawa sangat teliti dan diperhatikan.

Selain itu, kualitas pada penyebaran anakan (day old chicken/DOC) juga dilakukan dengan seleksi ketat. Tampilannya seragam dengan lurik hitam putih, kerlip perak, lalu ada shank hitam.

Ayam ini pula diketahui sangat kuat dan tahan terhadap serangan penyakit, tidak boros pakan, sehingga lebih efisien.

Ternak ayam sembawa hingga kini telah tersebar ke hampir seluruh provinsi di Indonesia, seperti seluruh Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, sebagian Kalimantan, hingga ke Papua. Paling banyak, distribusi ayam ini ada di Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Tengah.

Kepala BPTU-HPT Sembawa Bagong Kusminandar mengungkapkan peluang pasar telur ayam sembawa sangat besar. Dikarenakan telur ayamnya bisa digunakan untuk subtitusi telur ayam ras.

“Dengan pengelolaan yang baik, ayam sembawa dapat dijadikan sebagai sumber penghasilan yang menguntungkan,” kata Bagong.

Ciri fisiknya juga mudah dikenali dari bulunya. Di sepanjang leher berwarna putih mengkilap, bulu punggung berwarna putih berbintik-bintik hitam, bulu sayap berwarna hitam bergaris putih.

Lalu bulu ekornya didominasi warna hitam bercampur putih.
Dengan segala kelebihan dan keunggulan itu, ayam dengan jenis petelur, ayam sembawa jelas memiliki kualitas dibanding produk sejenis termasuk harga anakannya yang lebih mahal dari ayam sejenis.

Namun disebutkan ayam sembawa memiliki kelemahan yang mana warna kulit dan dagingnya sedikit hitam serta tipis sehingga jarang dijadikan ayam pedaging.

Bila minat ingin ternak ayam sembawa, ayam ini tidak mengeram sendiri telurnya sehingga diperlukan mesin penetas untuk proses penetasan. Selamat mencoba! (*)

  • Bagikan