Mediatani – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mendorong pelaku usaha produk Pangan Asal Hewan (PAH) memiliki sertifikat Nomor Kontrol Veteriner (NKV).
Kepemilikan sertifikat ini bertujuan agar pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di sektor peternakan mampu menjangkau pasar yang lebih luas.
Pada prinsipnya, sertifikat NKV adalah pemenuhan persyaratan kelayakan dasar sistem jaminan keamanan pangan dalam aspek higiene-sanitasi pada unit usaha pangan asal hewan.
Sertifikat ini diterbitkan oleh instansi yang berwenang di bidang kesmavet. Aspek penilaian NKV ini sendiri yakni dalam hal higiene dan sanitasi.
Dilansir dari laman antaranews.com, Kepala Dinas Petenakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Marwati mengatakan, ada berbaga persyaratan untuk masuk ke pasar retail modern, salah satunya dengan sertifikat NKV. Maka dari itu, pihaknya mendorong pelaku UMKM di sektor peternakan untuk memilki NKV.
Menurutnya, sertifikat NKV sangat penting bagi semua pihak, terutama untuk unit usaha karena menjadi jaminan bahwa produk peternakan yang dihasilkan aman dan layak untuk dikonsumsi sebab memenuhi aspek higiene dan sanitasi.
Keuntungan yang didapat konsumen, yakni terciptanya ketentraman bathin dalam mengkonsumsi pangan asal hewan tersebut. Sedangkan untuk pemerintah, adanya sertifikat NVK dapat memudahkan dalam pembinaan dan surveilans.
Selain itu, sertifikat ini juga sebagai sarana penelusuran atau tracebility sumber produk yang efektif dalam rantai kemanan pangan, sehingga tercipta suatu kondisi keamanan pangan yang baik.
Menurut Lili Marwati, dengan memiliki sertifikat NKV, retail modern akan lebih percaya atas kualitas dari produk peternakan sehingga dapat bersaing dengan produk lainnya.
“Jadi kami harapkan juga pelaku UMKM di sektor peternakan ini dapat mengerti persyaratan untuk bisa masuk ke pasar retail. Contoh terbaru ada produk madu Suhita yang telah lolos NKV level satu tentunya ini sangat baik karena jarang sekali ada produk madu yang lolos NKV,” kata Lili Marwati dikutip dari antara.com, Senin (8/11).
Karena itu, guna mengembangkan dan memperluas pasar produk peternakan, Lili meminta kepada kabupaten dan kota untuk menjalin kerja sama dengan stakeholder terkait agar produk UMKM di sektor ini dapat dikenal luas.
“Jadi Dinas Peternakan kabupaten dan kota harus menjalin kinerja dan kerja sama dengan pihak-pihak terkait. Kita di sini sudah menjalin kerja sama dengan Indonesian Small and Medium Enterprises Development (ISMED) UMKM Indonesia sehingga ini tinggal ditindaklanjuti, jadi produknya bisa dikenal dan bersaing,” katanya.
Sementara itu, salah satu pelaku UMKM peternakan madu di Lampung, Isnina mengaku bahwa sertifikat NKV sangat penting untuk dimiliki guna menjamin keaslian produknya.
Ia mengatakan, banyak manfaat yang didapatkan ketika memilki sertifikat NKV. Salah satu manfaat yang dirasakan yaitu banyaknya konsumen yang yakin bahwa produk peternakan ini yang benar-benar hasil dari hewan yang terjaga kebersihannya, mulai dari produksi hingga pengemasan.
“Produk madu kami sudah bersertifikat NKV bahkan hampir level satu, saya rasa ini penting untuk menjamin keaslian dan kehigeinasan produk. Alhamdulillah produk kami pun telah masuk ke sejumlah retail modern,” pungkasnya.