Petani Tomohon Kembangkan Klaster Usaha Bunga Krisan dari Dana KUR BRI

  • Bagikan
Sumber foto: solopos.com

Mediatani – BRI terus fokus mewujudkan komitmennya mendampingi dan memberdayakan berbagai macam klaster usaha UMKM di berbagai daerah di Indonesia. Salah satunya Klaster Usaha Bunga Krisan binaan BRI yang diketuai oleh Alexander Paat (51), seorang warga Tomohon, Provinsi Sulawesi Utara.

Alexander patang menyerah dan tidak ragu ketika harus mengubah usahanya dari petani hortikultura menjadi petani bunga krisan. Terlebih ketika dirinya memperoleh dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI, Alexander semakin mantap melanjutkan usaha krisan yang dirintisnya sejak Maret 2020 bertepatan ketika pandemi berlangsung.

Menurut Alexander, sejak dulu daerahnya memang dikenal sebagai penghasil sayur mayur. Tetapi seiring berjalannya waktu, masyarakat setempat melihat adanya potensi yang besar dan lebih menjanjikan pada pengembangan pertanian bunga.

“Karena nilai jual bunga krisan lebih tinggi. Tomohon dari dulu dikenal pusatnya sayur mayur. Masyarakat di sini berpindah menjadi florist belum lama,” ungkap Alexander.

Ia memerinci dengan kepemilikan area tanam sekitar 10 meter x 20 meter nilai ekonomi bunga krisan mencapai Rp 24 juta dalam satu kali masa panen. Adapun waktu penanaman hingga panen memakan waktu sekitar tiga bulan.

Sementara itu, jika luas menanam sayur mayur dengan luas lahan dan kurun waktu yang sama, hanya menghasilkan sekitar Rp 6 juta. Itupun dengan kondisi harga komoditas yang sedang naik.

“Makanya kami pindah ke florist. Untuk daerah Tomohon harga bunga krisan bagus. Nilai jual lumayan, istilahnya stabil. Kadang per tangkai harga naik atau turun tetap ada keuntungan,” ungkap Alexander dilansir dari laman jpnn.com.

Usaha yang dirintis oleh Alexander ini dinilai akan bersinar di tahun ini. Pasalnya, pemerintah setempat akan mengembangkan potensi bunga krisan. Asa Alexander semakin besar karena ke depan pemerintah daerah setempat akan mengembangkan potensi ekonomi bunga krisan bahkan hingga melakukan ekspor.

Pemerintah Kota Tomohon sudah menjadikan kegiatan ekspor bunga krisan dari Tomohon ke berbagai pasar luar negeri ini sebagai program kerja Pemerintah Kota. Bahkan selama ini Pemerintah Daerah telah memberikan dukungan secara aktif.

“Ada bantuan biasanya berupa fasilitas seperti pupuk. Oleh karena itu ke depan pasti kami tekuni bunga krisan,” ungkapnya.

Diawal-awal merintis usaha, Alexander mengakui kesulitan akan dana. Bahkan untuk menanam bunga krisan, lahan tanam harus ditutupi saung yang biayanya tidak kecil bagi petani.

Dukungan BRI

Untungnya, Alexander mendapat bantuan dari dana KUR BRI. Selain memberi bantuan dana, BRI juga mendorong Alexander agar lebih memperkuat ekosistem usaha melalui pembentukan klaster usaha binaan, maka jadilah Klaster Manimpayo.

“Maka kami bisa bikin saung. Itu awal mula kami pinjam ke BRI,” kenangnya.

Sebagai ketua klaster, Alexander terus mendorong kelompoknya untuk mengajukan pinjaman dana usaha kepada BRI. Alexander bersama kelompok taninya sangat bersyukur karena diberi kemudahan dalam pengembangan usaha.

Kini klaster usaha binaan BRI yang terletak di desa Kakaskasen 1 ini menjadi wadah bagi petani Bunga Krisan yang mendapat dukungan langsung kepala desa setempat. Dengan demikian, Alexander merasa optimis terhadap sektor pertanian bunga yang di desanya bisa semakin memberdayakan ekonomi masyarakat sekitar.

Dia berharap kelompok usahanya yang saat ini beranggotakan 15 orang dapat terus berkembang dengan bergabungnya petani-petani bunga lain di kelurahan tersebut bersama Klaster Manimpayo. Sehingga bisa lebih mengembangkan usaha dan meningkatkan kesejahteraan petani bunga.

  • Bagikan