Sawah Mengering, Petani di Pangandaran Beralih Tanam Jahe

  • Bagikan
Bibit Jahe mulai muncul mata tunas dan segera siap ditanam

Mediatani – Sebagian petani di Pangandaran beralih komoditi ke tanaman jahe. Aos misalnya, seorang petani padi di Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Dirinya mengaku enggan menanam padi akibat minimnya pasokan air untuk lahan pertanian sawah miliknya. Sehingga, Aos lebih memilih membudidayakan tanaman jahe.

Di musim tanam kali ini, Aos akan mencoba beralih tanam jahe. Padahal biasanya lahan sawah miliknya itu sejak dulu selalu ditanami padi. Namun, akhir-akhir ini pasokan air susah sampai ke lahan pertaniannya. Ia menduga hal itu akibat debit airnya yang semakin kecil.

“Makanya untuk musim tanam tahun ini saya akan coba menanam jahe. Jika ternyata hasilnya lebih menjanjikan dan nilai ekonominya lebih baik, kemungkinan musim tanam berikutnya juga akan ditanami jahe lagi,” katanya, sebagaimana dilansir dari HR Online, Rabu (01/07/2020).

Aos juga menyebutkan, petani padi yang beralih tanam jahe bukan hanya dirinya saja. Namun, ada petani lainnya yang sudah beberapa musim lahan sawahnya diganti menjadi ladang jahe. Hasilnya pun cukup memuaskan, bahkan bisa dibilang berhasil.

Apalagi jika saat panen ditunjang dengan harga yang mahal, tentu akan sangat menguntungkan bagi petani jahe.

Selama ini yang menjadi kendala bagi petani jahe adalah harga pasar yang tidak stabil. Terkadang harga jahe itu melambung, namun ada kalanya harganya turun drastis.

“Harga normal jahe gajah untuk saat ini adalah 15.000 rupiah per kilogram. Tapi, untuk benih harganya lebih mahal, yaitu 20 ribu sampai 25 ribu rupiah per kilogramnya,” pungkas Aos.

Meski harga jahe tidak stabil, kini Aos menikmati aktifitasnya tersebut. Aos yang sebelumnya sebagai petani padi beralih tanam jahe dan sekarang sedang memulai proses pengerjaan lahan sawahnya untuk ditanami jahe.

Walaupun modal menggarap lahan dan bibit jahe jauh lebih mahal dibanding menggarap untuk tanam padi, namun dirinya merasa yakin percobaan yang dilakukannya akan berhasil.

“Saya juga akan meminta penyuluh pertanian yang ada di desa untuk mendampingi saat penggarapan sampai masa penanaman. Karena bagi saya ini adalah pemula, jadi masih perlu bimbingan,” ujarnya.

  • Bagikan